majalahsora.com, Kabupaten Purwakarta – Suasana hidmat begitu terasa saat acara pisah sambut Kepala SMA 1 Jatiluhur terdahulu Jajang Koswara kepada Tanty Erlianingsih, kepala sekolah yang baru yang sebelumnya menjabat sebagai kepala SMAN 1 Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Senin (21/3/2022) siang.
Kagiatannya dihadiri oleh para guru, tenaga kependidikan dan perwakilan siswa SMAN 1 Jatiluhur serta perwakilan dari SMAN 1 Pasawahan.
Tidak sedikit yang hadir meneteskan air mata, kala melepas Jajang Koswara. Selama ini banyak suka duka dilalui oleh Jajang bersama keluarga besar SMAN 1 Jatiluhur, mereka bahu membahu memajukan sekolah yang berada di Jalan Pramuka No. 138, Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
Tugas baru pun menanti, Jajang akan mengemban amanah sebagai Kepala SMAN 4 Kota Cimahi.
Selama kurang lebih tiga tahun tujuh bulan, Jajang Koswara menakhodai SMAN 1 Jatiluhur. Dirinya berhasil membawa sekolahnya ke arah kemajuan yang lebih baik.
Suasana acara pisah sambut. Adapun rotasi mutasi promosi di lingkungan Dinas Pendidikan Jawa Barat, dilakukan Jum’at 11 Maret 2022
Adapun perubahan itu seperti dari segi akademik. Setiap tahunnya berhasil meningkatkan persentase siswa yang masuk ke perguruan tinggi negeri. Di samping itu banyak prestasi siswa diraih baik di bidang olahraga, seni dan lainnya, dari mulai tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.
Pembangunan sekolah juga terus berjalan dengan membenahi sarana prasarana yang ada, yakni renovasi dan pembangunan kelas baru, pembangunan ruang guru, pembangunan Masjid Salman Al Farisi dan lainnya.
Pogram unggulan lainnya yakni dengan membuka kursus menjahit bagi para siswa, alumni dan warga sekitar. Dilatih sampai mahir dan memperoleh sertifikat menjahit.
Dibukanya kursus menjahit tidak lain untuk membekali keterampilan siswa yang memang tidak bisa melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi. Setelah mendapat sertifikat menjahit bisa digunakan untuk melamar bekerja. Karena di sekitar sekolah banyak pabrik berdiri.
Acaranya penuh hidmat
Adapun bisa dibukanya kursus menjahit itu, tidak terlepas dari kejelian Jajang membuka peluang dan melakukan kerjasama dengan salah satu perusahaan asal Korea Selatan di Purwakarta. Di mana perusahaan tersebut memberikan hibah bantuan mesin jahit.
Saat memberikan sambutan sambut pun berharap agar Tanty, penggantinya bisa melanjutkan program-program yang sudah berjalan bahkan bisa ditingkatkan lagi.
Dirinya pun, menghaturkan terima kasih kepada rekan-rekannya yang selama ini bersama-sama menjalankan dan mendukung program sekolah.
“Kepada semua guru, tenaga kependidikan, komite, siswa dan warga sekitar apabila selama saya memimpin banyak khilaf dan salah, mohon dimaafkan,” ucap Jajang, terlihat tegar.
Tempat acara merupakan salah satu ruangan yang baru dibangun
Dalam kesempatan itu pun majalahsora.com berhasil mewawancarai beberapa perwakilan Guru dan Komite SMAN 1 Purwakarta, menanyakan mengenai kesan dan pesan selama dipimpin oleh Jajang.
Ely Rusliah, Wakil Kepala Sekolah (Waka) Bidang Humas mengungkap bahwa Jajang merupakan pribadi yang humanis, merakyat dan pemaaf.
“Sebagai manusia biasa tentu Pak Jajang memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun di mata saya, beliau memiliki banyak kelebihannya. Orangnya sangat merakyat. Suatu ketika saya kaget pas awal-awal beliau menjadi Kepala SMAN 1 Jatiluhur, ketika pagi-pagi sekali datang ke sekolah mau mengajar ada yang lagi menyapu, saya pikir bukan Pak Jajang, karena memakai kaos dan training. Ternyata Bapak Kepala Sekolah,” kata Ely sambil berkaca-kaca.
Kesan mendalam lainnya, yaitu banyaknya perubahan sarana prasarana sekolah, seperti ruang kelas yang lebih representatif, ruang guru, toilet dan lain sebagainya.
Termasuk dalam membangun masjid sekolah, karena bisa membangun masjid yang megah, untuk kenyamanan beribadah keluarga besar SMAN 1 Jatiluhur.
Perwakilan Guru SMAN 1 Jatiluhur saat memberikan kesan pesan kepada kepala lama dan baru
Sedangkan Engkus Mulyadi Wakasek Bidang Sarana Prasarana, mengungkapkan saat awal Jajang menjadi Kepala SMAN 1 Jatiluhur, yang paling utama dibangun oleh Jajang yaitu kekeluargaannya.
“Sebelum dipimpin oleh Pak Jajang kekeluargaan di SMAN 1 Jatiluhur, bisa disebut sedikit kurang harmonis. Tetapi dengan datangnya Pak Jajang bisa bersatu dan membangun kekeluargaan yang erat,” kata Engkus.
Berikutnya pembangunan fisik sekolah, ada banyak kemajuan.
“Dibantu oleh bidang sarana juga, di mana banyak bangunan-bangunan baru yang beliau bangun seperti ruang kelas, ruang guru, ruang operator, ruangan pusat menjahit dan juga dalam membangun ketahanan tanah di bagian belakang sekolah, karena posisinya curam,” kata Engkus.
Senada dengan Engkus, Enok Badriah Wakasek Kurikulum, kala pertama Jajang datang ke SMAN 1 Jatiluhur, merasakan iklim sosial dan kekeluargaan yang pertama dibangun oleh Jajang.
Kiri ke Kanan, Engkus Mulyadi, Nur Robiyanto, Ely Rusliah dan Enok Badriah
“Dengan adanya Pak Jajang, kekeluargaannya semakin erat,” kata Enok.
Enok pun mengungkapkan, bahwa ada satu program kewirausahaan yang bisa dimasukkan menjadi salah satu prioritas ke dalam dokumen KTSP atau bidang kurikulum.
“Para alumni atau lulusan yang sudah keluar bisa belajar menjahit, sampai mendapatkan sertifikat, bisa digunakan untuk mereka bekerja. Di sini banyak pabrik yang membutuhkan,” imbuhya.
Dalam kesempatan yang sama Wakasek Kesiswaan, Nur Robiyanto, mengatakan saat kepemimpinan Jajang, kegiatan ekstrakurikuler banyak perubahan dan kemajuan.
Salah satunya adalah kegiatan-kegiatan yang menerapkan kepada skill siswa SMAN 1 Jatiluhur.
Buhori Muslim, Ketua Komite dan Parli, Sekretaris Umum Komte SMAN 1 Jatiluhur, berfoto dengan Jajang Koswara
“Saat Pak Jajang datang ke sini banyak perubahan-perubahan. Di antaranya penambahan kegiatan ekskul, yaitu kegiatan ekstrakurikuler kewirausahaan,” kata Nur
“Kebetulan di sini merupakan lingkungan industri terutama industri tekstil, jadi banyak yang membutuhkan keahlian dalam bidang menjahit,” imbuhnya.
Namun begitu kata Nur SMAN 1 Jatiluhur di bawah kepemimpinan Jajang, tetap mengedepankan bidang akademik. Salah satunya adalah serapan lulusan yang diterima di perguruan tinggi negeri semakin meningkat.
Setiap tahun ada perubahan signifikan, lulusan yang diterima di perguruan tinggi yang sebelumnya hanya 20% setiap tahun ada kenaikan sekitar 5%.
“Di tahun ini di atas 40%, lulusan SMAN 1 Jatiluhur yang diterima di perguruan tinggi,” jelas Nur.
Masjid Salman Al Farisi yang megah dan nyaman
Lanjutnya apabila secara keseluruhan lulusan yang melanjutkan ke pr6tinggi negeri swasta ada sekitar 50%.
Saat ditanya mengenai gaya kepemimpinan Jajang, Nur pun mengatakan bahwa Jajang merupakan tipe pimpinan yang terbuka. Kepada para Wakasek memberikan kesempatan untuk berkreativitas, bagaimana caranya mendongkrak kemajuan SMAN 1 Jatiluhur.
“Alhamdulillah saya diberi kepercayaan oleh Bapak Kepala Sekolah bagaimana supaya anak-anak kami bisa meningkat, baik di bidang akademik maupun nonakademik,” kata Nur
Dirinya juga mengakui gaya Jajang yang bergaul tanpa sekat, di samping dekat dengan para rekan kerjanya dan masyarakat sekitar, Jajang juga sangat familiar di kalangan siswa. Hal tersebut membuat nyaman para siswa.
Bisa berjalannya program Jajang tidak terlepas dari dorongan dan dukungan warga sekolah tidak terkecuali komite sekolah.
Ruang kursus dan pelatihan menjahit SMAN 1Jatiluhur
Sementara itu Buhori Muslim, Ketua Komite dan Parli, Sekertaris Umum Komite SMAN 1 Jatiluhur, mengungkapkan baru empat bulan terbentuk kepengurusan Komite 2 SMAN 1 Jatiluhur, di bawah kepemimpinannya.
Mereka sangat terkejut dengan kepindahan Jajang menjadi Kepala SMAN 4 Kota Cimahi.
“Kami pengganti dari komite lama yang memang sudah habis masa jabatannya. Sebetulnya kalau dalam bentuk kerjasama memang waktu cukup pendek,” kata Buchori dan Parli.
“Kala itu kami mendukung program-program dari Pak Jajang tapi karena memang dia sebagai abdi negara yang harus siap dipindahkan. Padahal progres dan angan-angan kami seperti apa sudah disusun. Jadi kami tunggu dengan kedatangan Bu Tanti kepala sekolah yang baru. Tentunya kami berharap bisa melanjutkan program-program dari Pak Jajang, menuju ke arah sekolah penggerak,” imbuhnya.
Mereka pun mendoakan Jajang agar lebih sukses membawa SMAN 4 Kota Cimahi, begitu juga Tanti, Kepala SMAN 1Jatilihut yang baru bisa meningkatkan program dan prestasi ke depan. [SR]***