majalahsora.com, Kota Bandung – Bulan suci Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dan bulan paling suci bagi umat Islam. Pada bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan penuh.
Selain itu, bulan Ramadhan juga menjadi waktu untuk memperbanyak ibadah, membaca Al-Qur’an, berdoa, bersedekah, dan meningkatkan amal kebaikan. Bulan ini dipercaya sebagai bulan penuh berkah, ampunan, dan rahmat dari Allah SWT.
Dalam rangka mengisi bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat (Jabar) melaksanakan kegiatan ” IWAPI Peduli” dengan melaksanakan kegiatan buka bersama dengan anak yatim dan berbagi sembako kepada dhuafa.
Saat memberikan motivasi kepada anak yatim di Rumah Yatim, Jalan Lodaya No 91, Kota Bandung
Ketua IWAPI Jabar, Dr. Hj. Masrura Ramidjal, SE., MBA., menjelaskan bahwa kegiatan bakti sosial tersebut dilaksanakan pada hari Minggu, 23 Maret 2025. Kegiatan dimulai dengan pemberian bingkisan lebaran ke tiga panti asuhan di daerah Padjadjaran, panti bayi dan anak terlantar, serta panti di daerah Tegalega, Kota Bandung.
Lebih lanjut, Masrura menuturkan bahwa secara paralel, sekitar 50 bingkisan lebaran juga dibagikan kepada kaum dhuafa, penyandang disabilitas, serta para penyapu jalan.
“Sore ini kami akhiri dengan berbuka bersama anak yatim di Rumah Yatim. Kami kaitkan juga dengan pemberian materi mengenai Sales Gathering on Ramadhan dengan tema Spiritual Selling yang disampaikan oleh salah satu pengurus kami, Bu Ati. Jadi, kami memberikan makanan rohani sekaligus jasmaninya,” ungkap Masrura.
Perwakilan Pengelola Rumah Yatim, Siti Latifiati (kanan), sangat bahagia atas kepedulian dari IWAPI Jabar ynag memberikan motivasi kepada anak yatim untuk menjadi sukses dunia akhirat
“Insya Allah, mudah-mudahan anak-anak bisa belajar dari teman-teman IWAPI yang sudah sukses di usahanya,” lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, dihadapan anak yatim di Rumah Yatim, Jalan Lodaya No 91, Masrura juga berbagi kisah pribadi bahwa dirinya adalah seorang anak yatim yang kehilangan ayah pada usia 14 tahun. Meski demikian, ia menegaskan bahwa dirinya tetap memegang tanggung jawab besar terhadap diri sendiri.
Secara pendidikan, Masrura berhasil meraih gelar S2 dan S3 di Oxford University, Inggris. Secara bisnis, ia telah memiliki usaha bernama Rabbanitour. Ia pun fasih berbahasa Inggris dan Arab.
Anak yatim calon penerus bangsa
“Saya tekankan kepada mereka, jangan putus sekolah. Sebagai anak yatim, kita harus bertanggung jawab pada diri kita sendiri, baik sebagai seorang muslim maupun sebagai manusia. Ketika kita bertanggung jawab sebagai muslim, kita harus melaksanakan semua kewajiban dari Allah SWT. Dan ketika bertanggung jawab pada diri sendiri, kita harus menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat,” ujarnya.
Lebih jauh, ia juga berpesan di hadapan anak-anak Panti Yatim agar dalam hidup selalu banyak bersyukur atas apa yang didapat.
“Jadi bersyukur kepada Allah, meminta kepada Allah apa yang kita inginkan. Mimpi itu harus besar, apalagi mimpi itu gratis. Tapi kalau tidak punya mimpi, apa yang akan kita capai? Apabila punya mimpi besar, Allah akan membantu, dan alam semesta akan membantu, dari manapun jalannya. Saya bisa sekolah di Australia, bisa sekolah di Inggris S2, S3, berkat bantuan Allah SWT, termasuk doa-doa dari teman-teman,” kata Masrura.
Hj. Neneng Martini, saat menyerahkan bingkisan lebaran, uang kadeudeuh bagi anak yatim
Masih berkaitan dengan kegiatan bakti sosial di bulan Ramadhan, Masrura menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah dilakukan IWAPI Jabar sejak tujuh tahun terakhir.
“Ini tahun kedelapan. Jadi selama saya menjabat, bakti sosial ini rutin kami laksanakan. Dan kami tidak pernah lupa terhadap anak yatim,” tambahnya.
Ia pun menyampaikan harapannya agar ibu-ibu anggota IWAPI Jabar selalu menyisihkan rezekinya untuk berbagi.
Pemberian nasi, takjil untuk berbuka puasa Ramadhan
“Alhamdulillah, mereka menyisihkan rezekinya. Tidak kurang dari 100 paket biasanya kami berikan setiap tahunnya, dengan nilai Rp100 ribu sampai Rp150 ribu, dibagikan kepada orang-orang dhuafa dan tidak mampu,” jelas Masrura.
Ia berharap, di bulan Ramadhan ini, kegiatan berbagi berkah bagi kaum dhuafa dan anak yatim dapat membawa kemudahan serta kesehatan bagi keluarga besar IWAPI Jabar dan masyarakat Jawa Barat.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan, Hj. Neneng Martini, menambahkan bahwa kelancaran kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan anggota IWAPI Jabar.
IWAPI Peduli, salah satu program IWAPI Jabar, dalam membantu sesama
“Kami menyantuni anak yatim, panti bayi terlantar yang dibuang, tidak tahu siapa ibu bapaknya. Kami selalu ke sana, membawa makanan bayi seperti bubur bayi, susu, Pampers, serta memberikan makanan bagi para pengasuh yang jumlahnya sekitar 15 orang,” kata Neneng, pengusaha apparel motorsport.
Ia juga menjelaskan tentang pemberian santunan kepada 30 anak yatim yang ada di Rumah Yatim.
“Kami juga buka bersama, memberikan nasi, takjil, bingkisan lebaran, dan amplop untuk jajan lebaran,” ujarnya.
Penyerahan bingkisan dan bantuan ke Panti Asuhan Yayasan Syamiyah Insani
Neneng menambahkan bahwa kegiatan IWAPI Peduli tidak hanya berlangsung saat bulan Ramadhan, tetapi juga di waktu lainnya, termasuk ketika terjadi musibah di berbagai daerah.
“Seperti saat gempa di Palu, kami memberikan donasi sebesar hampir Rp 60 juta. Saat terjadi musibah di Garut, kami membagikan paket sembako, pakaian layak pakai, dan uang.”
“Termasuk saat gempa di Cianjur, terkumpul uang hampir Rp 65 juta. Kami belikan selimut, sarung, baju, sembako, minuman, dan lainnya. Insya Allah, kami berupaya selalu hadir untuk berbagi, meringankan beban saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan dan tertimpa musibah,” terang Neneng.
IWAPI Peduli di bulan Ramadhan 1446 Hijriah
Perwakilan Pengelola Rumah Yatim, Siti Latifiati, menyampaikan rasa bahagianya atas kepedulian IWAPI Jabar terhadap anak-anak yatim.
“Pasalnya, mereka (anak yatim) merupakan bagian dari masa depan bangsa kita. Ketika banyak orang yang aware, tadi juga ada siraman rohani yang jarang didapat di sekolah. Ini sangat memotivasi. Dan tidak berhenti di sini, tetapi ke depannya diharapkan ada yang mau berkunjung lagi untuk membangkitkan semangat mereka,” ungkap Latifah, sapaan akrabnya.
“Dukungan dari IWAPI Jabar seperti ini sangat luar biasa dan menginspirasi, apalagi dari ibu-ibu pengusaha wanita yang terus memberikan semangat,” pungkasnya. [SR]***