majalahsora.com, Kota Bandung – Di tahun 2023 mendatang ada lima siswa SMAN 3 Kota Bandung yang berhasil lolos seleksi dan memperoleh Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari pemerintah pusat, kuliah S1 di luar negeri.
Mereka adalah Bumi Naraputri, Renno Galih Taufik, Hisyam Nailul Alim, Nisrina Arija, Firman Maulana Kurniawan.
Sedangkan se-Jawa Barat ada 35 siswa dari berbagai sekolah yang meraih beasiswa ini. SMAN 3 Kota Bandung paling banyak meloloskan siswanya.
Sebelumnya mereka dinyatakan lolos oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
Setelah itu mereka akan mengikuti tes lanjutan untuk memilih kampusnya. Adapun tes berikutnya yaitu mengenai IELTS (tes bahasa Inggris) dengan standar nilai di atas enam serta tes ujian masuk ke perguruan tinggi internasional.
Kegiatan Ini merupakan salah satu persiapan dan bekal menyongsong generasi emas 2045, mengembangkan tanah air kelak.
Hal itu dijelaskan oleh Iwan Setiawan kepala SMAN 3 Kota Bandung, baru-baru ini di ruang kerjanya, kepada majalahsora.com mewakili Forum Wartawan Pendidikan Jabar.
Ia menambahkan bahwa sudah dua tahun berturut-turut, siswa SMAN 3 Kota Bandung meraih beasiswa BIM ini, tahun 2022 (angkatan pertama) dan 2023 (angkatan kedua).
“Alhamdulillah beberapa siswa SMAN 3 Kota Bandung telah mendapatkan beasiswa Indonesia maju yang diberikan oleh pemerintah melalui Puspresnas, dalam rangka memberikan apresiasi terhadap prestasi yang anak-anak dapat,” kata Iwan di Jalan Belitung No 8, Kota Bandung.
Nisrina Arija tidak menyangka bisa meraih beasiswa BIM di luar negeri
Masih dikatakan Iwan bahwa di tahun 2022 ini ada dua orang siswa SMAN 3 Bandung yang akan berkuliah di luar negeri yakni di Kanada.
Adapun kuota beasiswa BIM di tahun 2022 disediakan untuk 170 siswa, sedangkan kuota di tahun 2023 meningkat menjadi 350 siswa.
Dirinya pun menjelaskan siswa yang memperoleh beasiswa tersebut, merupakan siswa yang memiliki prestasi di bidang Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) atau Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI).
Di samping itu juga bisa prestasi atau juara nasional di ajang lainnya, baik di bidang akademik maupun non akademik yang terverifikasi oleh Puspresnas (kurang lebih ada 500 event).
“Mereka yang telah memiliki prestasi tersebut dan bisa dibuktikan dengan sertifikat, berkesempatan mengikuti beasiswa Indonesia maju ini,” kata Iwan.
Lanjutnya para penerima beasiswa bebas menentukan kampusnya. Namun harus memilih di antara 200 kampus terbaik di dunia.
“Mereka boleh memilih, tadi saja anak-anak bisa memilih enam sampai delapan kampus untuk tesnya,” kata Iwan.
Masih sehubungan dengan beasiswa siswa SMAN 3 yang meraih BIM tahun 2023, mereka di antaranya lolos seleksi karena prestasi O2SN bidang karate, FLS2N bidang solo vocal dan lainnya.
“Ini sesuatu yang luar biasa penghargaan dari pemerintah bagi siswa kami,” kata Iwan.
Iwan pun mengajak kepada sekolah lainnya di Kota Bandung agar mengirimkan siswanya, mengikuti seleksi beasiswa BIM yang diadakan oleh Puspresnas.
Renno Galih Taufik, bersyukur bisa mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju dari Pusat Prestasi Nasional kuliah di luar negeri
“Saya lihat sekolah lain juga memiliki siswa yang berprestasi, entah dari SMAN 5, SMAN 8, SMAN 2, SMAN 4, SMAN 25, SMA di Bandung, Cimahi dan Jawa Barat banyak anak-anaknya berprestasi. Apalagi sifatnya beasiswa penuh,” kata Iwan.
Oleh sebab itu, harus rajin-rajin membuka Instagram Puspresnas agar tidak tertinggal informasi.
“Sudah saatnya kita secara bersama-sama membimbing talenta-talenta di sekolah kita masing-masing dengan cara yang terbaik. Sesuai dengan harapan kita bahwa implementasi kurikulum merdeka, guru membantu keperluan siswa sesuai dengan talentanya masing-masing,” kata Iwan.
Makanya ketika nanti ada pembukaan beasiswa BIM sekitar bulan Mei atau Juni, harus mendaftar, memasukan seluruh persyaratan yang diminta. Termasuk untuk juara yang nanti bisa dikurasikan.
“Maksud saya kurasikan itu, masukan data-data sesuai persyaratan. Nanti akan terdeteksi sudahkah diakui event tersebut di Puspresnas, kurang lebih mengakui 500 event. Daftarnya event apa saja, kita belum memiliki data secara pasti. Pokoknya masukan saja data prestasi anak-anak kita,” kata Iwan.
Saat ini pihaknya pun terus memberikan bimbingan agar kelima siswanya ini bisa masuk ke perguruan tinggi sesuai dengan pilihannya. Terlebih penguatan dalam bahasa Inggris.
“Sebetulnya dari BIM pun sudah membimbing mereka namun sekolah dan orangtua pun harus lebih mendorong mereka,” kata Iwan.
Dirinya pun berharap tahun 2024 semakin banyak siswa dari Kota Bandung dan Jawa Barat yang bisa memperoleh beasiswa BIM.
Sementara itu Nisrina Ariza kelas XII-IPS-2, salah satu siswi SMAN 3 Kota Bandung yang meraih BIM pun menceritakan kala lolos meraih beasiswa BIM.
“Kata orangtua saya, saya punya potensi di bidang menyanyi sejak usia lima tahun,” kata Ninis yang ingin menjadi musisi atau penyanyi profesional.
Bakat Ninis di bidang menyanyi sangat didukung oleh kedua orangtuanya sehingga bisa meraih prestasi tingkat nasional. Sebelumnya Ninis juga mengikuti les vocal di Purwacaraka di Karawang, daerah asalnya.
Dirinya tidak menyangka bisa lolos mendapatkan beasiswa Indonesia maju dari Puspresnas. Karena ada keraguan di dalam kalbunya. Ninis lolos seleksi di antaranya memasukan prestasi memperoleh medali perunggu FLS2N tingkat nasional.
Ninis ingin menjadi penyanyi atau musisi profesional
“Saat akan ikut seleksi beasiswa BIM saya tanya ibu dan alhamdulilah lolos sampai tahap persiapan memasukan syarat-syarat daftar masuk ke universitas nya,” kata Ninis yang juga juara pertama solo vocal Piala Gubernur Pelajar Juara 2022.
“Sebelumnya saya sudah lolos tahap administrasi (menjawab soal esai/isian bahasa Inggris), salah satu pertanyaan esainya mengenai kontribusi apa yang akan diberikan oleh saya setelah pulang dari luar negeri (kuliah). Di samping itu ada wawancara (mengunakan bahasa Inggris) oleh pihak Puspresnas melalui zoom, sekitar bulan Juli 2022,” imbuhnya.
Saat ditanya kampus mana yang akan dituju, kata Ninis akan daftar ke kampus yang ada di Amerika Serikat, Inggris dan Australia untuk jurusan musik atau ilmu komunikasi.
Ninis pun memberikan tipsnya bagi pelajar yang ingin ikut beasiswa BIM, di antaranya agar terus mengasah dan mengembang bakatnya. Termasuk mengikuti banyak lomba.
“Masa depan nggak ada yang tahu, kita harus tetap optimis dan kita yakin dengan bakat dan kemampuan yang kita miliki,” pungkasnya.
Sementara itu Renno Galih Taufik kelas XII-MIPA-1, bersyukur bisa lolos meraih beasiswa BIM dari Puspresnas.
“Saya memang ingin kuliah di luar negeri. Sebelumnya juga ingin ikut summer program ke Amerika Serikat tapi belum rezekinya,” kata Renno yang meraih medali perak OPSI.
Lalu ia pun membuka Instagram Puspresnas yang membuka beasiswa kuliah di luar negeri untuk angkatan kedua.
“Saya cari berkas-berkas yang dulu. Memang syarat ikut BIM harus punya prestasi. Makanya mumpung berkas masih ada, iseng coba daftar, tahunya lolos seleksi tahap satu, tahap dua alhamdulilah lolos sampai sekarang,” kata Renno.
Dijelaskan Renno, pada tahap satu ada seleksi berkas, seperti mengirimkan biodata, nilai raport, lalu tahap sama dengan apa yang dikatakan Ninis.
“Dari seribu lebih peserta yang lolos ke tahap satu itu ada sekitar 400 orang dan tahap kedua lolos 350 orang,” kata Renno.
Renno pun sedang mempersiapkan diri mengikuti tes masuk ke perguruan tinggi yang sudah ia data.
Renno ingin menjadi pebisnis handal ahli di bidang manajemen
Pilihannya yakni University of Toronto, British Columbia di Kanada, Monash University, University of New South Wales di Australia, Babson College, The University of Illinois Urbana-Champaign, The University of Texas at Austin di Amerika Serikat dan University of Amsterdam di Belanda untuk jurusan manajemen serta bisnis ekonomi.
Renno juga terus mencari informasi di YouTube mengenai kuliah di luar negeri agar aman. Di samping itu BIM juga memberikan pilihan kampus yang akan dijadikan tempat kuliah.
Alasan Renno memilih jurusan itu karena dirinya dari sejak kecil sudah suka berdagang.
“Pernah jualan mainan ke teman-teman. Sampai sekarang Renno juga punya bisnis kecil-kecilan. Jualan baju kalender buatan sendiri dijual ke teman-teman,” kata Renno.
Di samping itu kata Renno, prospek kerja di jurusan itu juga sangat menjanjikan.
“Apalagi nanti akan diganti sama teknologi dan robot untuk jurusan manajemen orangnya harus ada tidak bisa digantikan,” kata Renno.
Dirinya juga menjelaskan tes berikutnya akan dilaksanakan bulan November dan Desember 2022.
Renno juga tidak memungkiri selama prosesnya sangat didukung oleh pihak sekolah.
Saat ditanya apakah ia pernah ke luar negeri, dari pengakuannya ia pernah liburan bersama orangtuanya ke Toronto, Kanada. [SR]***