majalahsora.com, Kota Bandung – Suasana Gedung Kesenian Sunan Ambu Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, pada hari Kamis 29 Agustus 2024, dipadati oleh seluruh mahasiswa baru ISBI Bandung yang berjumlah 603 orang.
Sejak pagi mereka antusias, menanti kehadiran Derby Romero yang dikenal sebagai pemeran Sadam dalam film “Petualangan Sherina”menjadi narasumber studium generale atau kuliah umum pada penutupan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun akademik 2024/2025.
Terlihat suasana pun begitu cair, pasalnya kuliah umumnya, menggunakan konsep dialog dua arah. Para mahasiswa selain mendapatkan informasi dari narasumber juga bisa melakukan tanya jawab, bahkan tidak sedikit yang berswafoto dengan Derby.
ISBI Bandung: Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Indra Ridwan, S.Sos., M.Sn., M.A., Ph.D
Pada kesempatan ini Derby memberikan tips agar bisa meraih sukses, khusunya di industri film, yakni jangan pernah berhenti untuk belajar. Di samping itu harus bisa menerima informasi baru serta jangan pernah puas terhadap apa yang sudah dicapai, dan tidak pelit berbagi ilmu.
Saat ditanya sebagai seorang profesional di bidang perfilman, kata Derby paling fundamental harus memiliki keberanian. “Kalau sudah berani apapun yang akan kita lakukan pasti bisa, seperti berani ikhlas, berani mencoba, dan berani gagal. Semua berawal dari berani,”kata Derby.
Derby pun mengungkapkan prosesnya sampai dia bisa seperti sekarang, selain menjadi aktor dan penyanyi, kini merambah menjadi sutradara dan produser. Dari keterangannya hal itu merupakan cita-cita yang telah lama ada. “Sejak syuting film Petualangan Sherina 1, kecintaan di kepada film itu semakin tumbuh bukan hanya sekedar di acting saja. Dulu melihatnya Om Riri (Riri Reza Sutradara Petualangan Sherina) bersama Tante Mira (Mira Lesmana) malah punya rasa suatu hari ingin membuat film sendiri,” kata Derby.
ISBI Bandung: Studium general Dengan konsep dialog interaktif yang menghadirkan Derby Romero, pameran Sadam dalam film “Petalangan Sherina”
“Kebetulan almarhum Papa merupakan pencinta film, yang kebetulan produser aku dimusik, dan punya cita-cita memiiki rumah produksi. Disitulah sampai akhirnya pada tahun 2015 aku membuat production house sendiri, mulai belajar menjadi produser dan menyutradarai. Sekarang sudah ada dua film yang saya produseri dan dua film yang disutradarai,” imbuhnya.
Derby pun tidak memungkiri persaingan keras yang ada di industri film. Kata dia selama membuat film harus memiliki keberanian dan cinta terhadap apa yang akan dikerjakan. “Dulu modalnya modal nekat (keberanian), aku kerjakan apa yang aku suka. Percuma kalua jor-joran ngasih untuk orang, tetapi kita sendiri nggak cinta (terhadap yang dikerjakan),” kata Derby.
Masih dijelaskan Derby, dirinya saat ini sedang menjalani akting pada film aksi serta horor, akan segera tayang. Kemudian pada awal dan akhir tahun akan ada film yang diproduseri oleh Derby untuk tahun depan (2025).
ISBI Bandung: PKKMB ditutup dengan kegiatan studium general
Saat ditanya tanggapan mahasiswa baru mengikuti acara ini, kata Derby sangat luar biasa dan enerjik. “Antusiasnya luar biasa, ngobrol juga senang. Kalau ngobrol semua diem kadang-kadang bingung, tapi di sini tadi banyak berinteraksi dan pada berani nanya itu yang aku suka. Menurut aku belajar yang seru itu kayak gitu,” pungkasnya.
Sementara itu Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Indra Ridwan, S.Sos., M.Sn., M.A., Ph.D., menjelaskan, bahwa stadium generale, merupakan salah satu penutup dalam rangkaian kegiatan PKKMB ISBI Bandung.
Kegiatan ini pun rutin dan umum dilakukan di perguruan tinggi, sebelum mahasiswa melakukan perkuliahan yang sesungguhnya di dalam kelas. Lanjutnya studium generale tahun sekarang berbeda, seperti yang sudah ditulis sebelumnya.
ISBI Bandung: Suasana santai namun serius, mahasiswi baru ISBI Bandung berkesempatan melakukan swafoto
“Kami buat agak berbeda. Mencoba untuk bisa menghadirkan orang-orang yang memiliki kapasitas dan pengalaman di bidang industri, atau istilahnya dunia usaha dunia industri (DUDI) dan wajib diikuti oleh mahasiswa,” kata Indra.
“Tahun ini kami undang Derby Romero yang merupakan aktor, penyanyi, sutradara dan produser. Bidangnya film yah, ini bagus sekali. Berbagi ilmu dengan mahasiswa calon-calon akademisi.”
“Jadi (mahasiswa) tidak hanya mendapatkan ilmu di dalam kampus saja. Tetapi penting juga, dari luar itu seperti apa. Ilmu-ilmu yang ada di dalam kampus nantinya harus aplikatif di luar. Untuk aplikatif harus tahu di lingkungan luar seperti apa, sehingga bisa mengargumentasikan ilmunya di luar,” imbuhnya.
Berkenaan dengan studium generale ISBI Bandung yang menggunakan konsep dialog yang lebih interaktif, merupakan hal baru yang diadakan di ISBI Bandung. Pasalnya selama ini dilakukan hanya satu arah, yakni narasumber memberikan informasi kepada audien.
ISBI Bandung: Antusias mahasiswa mengikuti kegiatan studium general
“Ada pembawa acara kemudian berdialog. Bisa berdialog juga dengan mahasiswa, jadi keterlibatannya lebih intens, daripada hanya mendengarkan,” kata Indra.
Indra pun berharap setelah mahasiswa baru ISBI Bandung usai mengikuti PKKMB, harus memiiki orientasi dalam hal prestasi. “Jangan hanya menjadi kupu-kupu, istilahnya kuliah pulang kuliah pulang. Tapi harus berusaha mengisi wawasan mereka menambah keterampilan mereka, membuka network, bergaul dengan banyak pihak. Terutama pihak-pihak yang dapat memberikan pengembangan bagi dia sendiri,” imbuh Indra.
Beikutnya ISBI Bandung akan mengundang lebih banyak lagi para profesional di berbagai bidang yang bisa bermanfaat bagi para mahasiswa.
ISBI Bandung: berfoto bersama Derby Romero dengan peserta kegiatan
“Apapun profesinya, apakah dari bidang manajemen, hokum. Penting juga hukum bagi kita, kenapa kalau sudah jadi kesenian harus melek hukum bagaiman caranya untuk mengurus copyright atau HAKI,” kata Indra.
Tidak kalah penting dari sisi manajemen dan marketing. Pasalnya apabila kontennya bagus tetapi manajemen pertunjukannya kurang bagus, nantinya malah tidak bisa dipertontonkan kepada masyarakat. Apalagi kalau tidak bisa terpasarkan.
“Kami harus belajar marketing juga. Bagaimana caranya konten-konten yang bagus ini, bisa dipasarkan, mendatangkan banyak orang, sehingga bermanfaat untuk individunya, keseniannya dan kami semua di ISBI Bandung. Inovasi-inovasi ini bisa hadir dari mahasiswa.”
“Apalagi sekarang sudah pada melek teknologi. Nggak usah memasang spanduk (untuk promosi) bisa tersebar via hp. Bisa melalui megatron juga yang baru dimiliki ISBI Bandung,” pungkasnya. [SR]***