Drs. Slamet Heryadi, M.Pd., Kepala SMKN 12 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Antusias masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya ke SMKN 12 Kota Bandung pada tahun pelajaran 2018-2019, animonya cukup tinggi. Menurut Sobar, Ketua Pelaksana PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru) SMKN 12, hal tersebut tidak terlepas dari rekam jejak sekolahnya, dalam mencetak lulusannya, yang banyak bekerja di industri penerbangan dengan gaji menggiurkan.
Pendaftarannya sendiri dibuka dari tanggal 4 Juni 2018, untuk jalur non akademik seperti KETM (keluarga ekonomi tidak mampu), PMG (penghargaan maslahat guru)/ABK (anak berkebutuhan khusus), Prestasi, serta WPS (warga penduduk setempat). Di laksanakan di dua, lokasi kelas dan aulanya, dari pukul 08.00-14.00.
Sobar, S.Pd., Wkasek Kesiswaan merangkap menjadi Ketua Pelaksana PPDB SMKN 112 Bandung TA 2018-2019
Dari catatan yang diterima oleh majalahsora.com, jumlah pendaftar sampai hari keempat, yaitu Kamis sore, tanggal 7 Juni 2018, tercatat sudah ada 400-an. Didominasi oleh Warga Kota Bandung, di samping itu tidak sedikit yang datang dari Kota Cimahi, Kabupaten Bandung serta Kabupaten Bandung Barat.
“Pendaftar KETM jumlahnya paling banyak, sekitar 250-an orang, disusul WPS 60-an, jalur Prestasi 30-an, PMG 20 orang, sudah termasuk jalur luar propinsi. Untuk jalur ABK sementara ini belum ada yang daftar,” terang Sobar.
Kalau menilik pada kouta di tiap-tiap jalur maka sudah ada yang melibihi kuota yang disediakan. Seperti kuota KETM yang menyediakan untuk 102 kursi. Kuota lainnya yaitu Prestasi 76 siswa, WPS 51 siswa, serta PMG/ABK 26 siswa.
SMKN 12 Kota Bandung sendiri hanya memiliki satu jurusan yaitu Teknologi Pesawat Udara. Syarat mutlak siswanya yaitu harus sehat jasmani dan rohani. “Selain harus melengkapi syarat-syarat normatif, dalam penerimaan/pendaftarannya ada pemeriksaan kesehatan, sesuai rujukan dari rumah sakit pemerintah. “Ada pemeriksaan tato, tindik dan buta warna. Untukt tinggi dan berat badan tidak menjadi acuan,” kata Sobar.
Dari segi jumlah, tahun pelajaran 2018-2019 ini akan menerima siswa baru sebanyak 512 untuk 15 rombongan belajar. “Di tahun pertama pembelajaran belum ada pemilihan kompetensi keahlian. Nanti di kelas XI mereka memilih kompetensi keahlian yang ada. Tahun sekarang ada tujuh keahlian, tahun sebelumnya hanya enam. Ketujuh kompetensi keahlian tersebut yaitu Permesinan Pesawat Udara, Elektronika Pesawat Udara, Kelistrikan Pesawat Udara, Konstruksi Pesawat Udara, Konstruksi Badan Pesawat Udara, Air Plane Power Plane, serta yang baru di buka tahun ini adalah Air Craft Electrikal Instrument,” jelasnya.
“Secara keseluruhan sampai saat ini PPDB nya berjalan lancar. Mereka yang telah mendaftar nanti bisa melihat datanya di web Disdik Jabar. Harapan saya jangan sampai masyarakat memaksakan anaknya mendaftar ke sekolah yang tidak sesuai dengan keinginan putra-putrinya. Makanya kami sediakan ruang informasi agar masyarakat lebih paham mengenai kompetensi keahlian yang ada di SMKN 12,” ujar Sobar.
Panitia PPDB SMKN 12, saat memberikan informasi mengenai cek fisik
Sementara itu Slamet, kepala sekolahnya menjelaskan, bahwa dalam kegiatan PPDB tahun ini, pihaknya ingin memiliki integritas yang tinggi. Dalam capaian upaya tersebut ada tiga sasaran mutu yang harus diimplementasikan, yaitu mutu dalam perencanaan, pelaksanaan dan hasil. Untuk mutu perencanaan jauh-jauh hari pihaknya membuat perencanaan yang matang agar masyarakat yang mendaftarkan putra putrinya terlayani dengan baik.
Panitia saat entri data disaksikan oleh orang tua siswa
Pada mutu pelaksanaan, panitia harus memegang teguh serta mengacu pada Pergub Jabar, juklak juklis yang dikeluarkan Disdik Propinsi Jabar, dan aturan Permendikbud Nomer 14 Tahun 2018.
Di samping itu, panitia pelaksana, sebelumnya telah membuat pakta integritas, agar tidak melakukan kecurangan. “Salah satu acuan mutu pelaksanaan, kami betul-betul komitmen pada jumlah yang sudah ditetapkan, yaitu sebanyak 512 siswa, jangan sampai ada penambahan,” kata Slamet.
Masyarakat tetap menyadari dan memahami bahwa aturan PPDB mengacu pada regulasi yang berlaku, sasaran mutu lainnya dalam bentuk hasil keputusan hasil yang diterima. “Mudah-mudahan siswa yang diterima memenuhi standar yang diharapkan. Dari sisi sikap, pengetahuan, keterampilan, khususnya minat, betul-betul memang ingin sekolah di SMKN 12 Bandung,” kata Slamet di ruang kerjanya.
Suasana PPDB non akademik di SMKN 12 Kota Bandung
Masih menurut Slamet, sekolah di SMK itu harus betul-betul di dasari oleh minat, bukan sekedar ikut-ikutan, apalagi memaksakan keinginan orang tua.
“Mudah-mudahan SMKN 12 Kota Bandung, dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil, betul-betul mencerminkan sebuah sekolah yang patuh dan taat terhadap perundang-undangan yang berlaku,”kata Sllamet.
Lebih lanjut dirinya mengapresiasi masyarakat yang telah memahami mengenai prosedur pelakasanaan PPDB tahun pelajaran 2018-2019. “Kami pun sangat apresiatif terhadap Disdik Jabar, melalui Kepala Cabang Dinas wilayah VII, Kepala Bidang PSMK yang sudah begitu gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga lebih paham informasi tentang pelaksanaan PPDB. Juga terhadap pihak panitia SMKN 12, yang bekerja keras dalam mensukseskan kegiatan ini, mudah-mudahan semua usaha kita mendapat ridho dan magfiroh dari Alloh SWT,” pungkas Slamet. [SR]***