majalahsora.com, Kab. Bandung – Sekitar 258 SMK negeri di Jawa Barat dari tanggal 25, 26, 29, 30 Juni dan 1 Juli 2020, melakukan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahap dua, jalur prestasi nilai rapor umum.
Begitu juga yang dihelat di SMKN 7 Baleendah, Kabupaten Bandung, Jalan Siliwangi KM.15, Desa Manggahang, Kecamatan Baleendah.
Saat majalahsora.com berkunjung ke SMKN 7 Baleendah, Kamis (25/6/2020) siang, suasananya tidak sepi juga tidak ramai.
Beberapa orangtua dan calon siswa baru terlihat silih berganti dilayani oleh panitia PPDB SMKN 7.
Meskipun begitu menurut Nani Ketua Pelaksana PPDB SMKN 7 Baleendah, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19, seperti menyediakan hand sanitizer, menggunakan masker, dibuat sekat plastik antara panitia dengan pendaftar dan lain sebagainya.
Hj. Dewi, Kasubag Tata Usaha SMKN 7 Baleendah
Lebih lanjut ia memaparkan setiap hari memberi pelayanan dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Tetapi untuk antisipasi para panitia tetap siap melayani jika ada pendaftar datang lebih dari waktu yang telah ditentukan.
“Insya Alloh kami akan memberikan pelayanan prima dan optimal. Karena banyak masyarakat yang tidak memiliki fasilitas hp atau pun internet untuk daftar. Mereka kami layani sepenuh hati, agar benar-benar bisa mendaftar dan masuk ke sistem pendaftaran PPDB Disdik Jabar,” kata Nani, di ruang Sekretariat Pendaftaran PPDB, Kamis (25/6/2020) siang.
Tahun ajaran baru 2020-2021 SMKN 7 Baleendah, akan menerima siswa baru sebanyak 504 orang, untuk jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM), Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) dan Teknik Audio Video (TAV).
Pada tahap 1, ada sekitar 304 pendaftar, sebanyak 228 calon siswa dinyatakan lolos. Diumumkan Senin 22 Juni 2020. Mereka diterima di jalur afirmasi, tenaga kesehatan, orangtua, anak guru, prestasi akademik dan prestasi lomba.
Lolosnya mereka mengacu pada aturan yang berlaku Juklak Juknis PPDB Jabar, dan rapat dewan guru.
“Mereka yang diterima selanjutnya melakukan daftar ulang dari tanggal 23-24 Juni 2020 baik daring maupun luar jaringan (Luring). Umumnya yang daftar ulang datang ke SMKN 7, mereka banyak yang tidak memiliki fasilitas untuk melakukan daftar ulang. Jadi oleh kami difasilitasi,” papar Nani.
Masih kata Nani dari 228 calon siswa baru yang lolos tahap satu ada tiga orang yang tidak melakukan daftar ulang.
Pelayanan optimal dari panitia PPDB agar masyarakat mudah mendaftar secara daring
“Yang dua orang jaraknya jauh dari rumah, mereka mengundurkan diri. Sedangkan yang satu lagi saya suruh daftar ulang ke tahap dua, karena ada kesalahan dalam memasukan data yang di entri (NIS). Termasuk pendaftar yang tidak diterima di tahap 1, kami suruh ikut lagi ke tahap 2, jalur prestasi nilai rapor umum,” terang Nani.
Saat ditanya oleh majalahsora.com, jurusan favorit yang banyak peminatnya di SMKN 7 Baleendah, menurutnya jurusan RPL dan TKR
“Karena anak milenial jaman sekarang merasa hidupnya itu penuh ketertarikan dengan teknologi komputer dan otomotif khususnya bagi laki-laki” ujar Nani.
“Kami pun memberikan saran kepada anak-anak yang belum diterima di tahap 1 tidak perlu khawatir, karena masih bisa mendaftar kembali di tahap 2. Agar para pendaftar tidak patah semangat di tengah maraknya pandemi COVID-19,” imbuhnya.
Saat ditanya mengenai kendala
selama daftar ulang berlangsung, menurut pengakuan Nani tidak ada kendala atau hambatan yang berarti. Ia menjelaskan para panitia di-briefing dengan sungguh-sungguh sedemikian rupa di waktu pagi dan sore hari.
SMKN 7 Baleendah Kab Bandung, sekolah yang menciptakan lulusan yang mudah bekerja
Selain itu ia mengungkapakan bahwa kunci utama lancarnya proses PPDB di SMKN 7 adalah pelayanan yang transparan kepada setiap pendaftar tanpa ada sembunyi-sembunyi, terutama saat melakukan verifikasi yang dilakukan dengan hati-hati.
“Pelayanan prima kami berikan di SMKN 7 Baleendah ini, hal-hal kecil harus diperhatikan maka dari itu saya memutuskan untuk memberikan pelayanan yang ‘prima’ baik kepada panitia maupun kepada para orangtua calon peserta didik yang mendaftar. Karena kendala teknis tidak akan muncul ketika kita bisa memanajemen para panitianya,” kata Nani dengan penuh antusias.
Ia pun beharap pada PPDB tahun 2020 semua anak di Jabar bisa sekolah, baik di negeri maupun sekolah swasta. [SR]***