majalahsora.com, Kota Bandung – Dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional ke-115 tahun, Kepala SMPN 27 Kota Bandung, Nita Hidawati yang memiliki segudang pengalaman mengatakan, bahwa pendidikan harus bangkit dan lebih baik lagi.
Pasalnya, kata Nita bagaimana pun kita harus siap pada dimensi yang lebih jauh lagi.
Di antaranya menyiapkan generasi muda sekarang dengan hal-hal yang baru.
“Hal-hal yang mungkin 10-15 tahun ke depan mereka akan menemui tantangan-tantangan baru, sesuai era globalisasi saat ini,” kata Nita di ruang kerjanya, Senin (22/5/2023).
Adapun modal paling penting dalam penerapannya, kata Nita para generasi muda, harus memiliki motivasi bernegara dengan baik, itikad untuk memiliki integritas bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), harga mati!
“Para generasi muda tidak lagi memiliki gambaran atau hal-hal di luar itu,” kata Nita.
“Walau bagaimanapun, mohon maaf, saat menonton drama Korea, mereka berasumsi bahwa hidup di Korea lebih enak, sepertinya! Padahal yang mereka lihat dramanya, tidak melihat kehidupannya sehari-hari,” imbuh Nita.
Makanya kata Nita, bagaimana caranya agar generasi muda sekarang, bangga, senang hidup di Indonesia.
“Itu menjadi tanggung jawab semua,” tergas Nita.
Saat disinggung Kebangkitan Nasional korelasinya dengan dunia pendidikan di Indonesia, apakah makin maju atau sebaliknya? Kata Nita kalau melihat prosesnya dari dulu sampai sekarang, harus dilihat siapa yang memegang peranannya.
“Maju mundurnya pendidikan, tolak ukurnya bagaimana? Ya caranya memotivasi dan memberikan tantangan kepada guru-guru untuk maju,” ujar Nita.
Nita pun menegaskan bahwa parameter majunya pendidikan di Indonesia acuannya apa dulu?
“Kalau dulu nilai NEM. Kini bukan itu, karena pendidikan ini berubah seiring dengan kemajuan jaman. Tapi kalau mengacu pada ukuran PISA (yaitu literasi, matematika, dan sains) kita masih jauh,” Nita menjelaskan.
“Tapi kalau bagaimana mengukur apa yang telah dilakukan guru? hasil pendidikannya dilihatnya nanti, bukan sekarang,” imbuh Nita.
Masih dikatakan Nita, bahwa kemajuan pendidikan itu relatif, apalagi dengan Kurikulum Merdeka yang berdiferensiasi, tidak semua orang sama.
“Kita tidak bisa memberikan penilaian dengan indikator-indikator yang sama dengan instrumen yang sama,” kata Nita.
Berkaitan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka di SMPN 27 Kota Bandung, Nita menanamkan agar para guru di sekolah yang dipimpinnya harus bisa melaksanakan tantangan yang diberikannya dengan baik.
Apa yang dilaksanakan oleh Nita dan dilakukan oleh Guru SMPN 27 Kota Bandung pun, akhirnya diganjar penghargaan dari Dinas Pendidikan Kota Bandung.
“Alhamdulillah di Hari Pendidikan Nasional kemarin, SMPN 27 Kota Bandung dapat penghargaan Lulus Topik PMM Terbanyak, yakni platform Merdeka Belajar, para guru kami banyak mendapat sertifikat,” pungkas Nita. [SR]***