majalahsora.com, Kota Bandung – Dewi Sartika Jum’at, (12/6/2020) pagi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) dilantik oleh Ridwan Kamil menjadi Asisten Daerah Bidang Hukum dan Kesejahteraan Sosial, Provinsi Jawa Barat.
Bersama 14 pejabat
pimpinan tinggi pratama lainnya, Dewi Sartika dilantik oleh Gubernur Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 821/Kep.322-BKD/2020 tanggal 11 Juni 2020 tentang Alih Tugas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Ike sapaan akrabnya, menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat (Kadisdik Jabar) dari tanggal 4 Januari 2019 lalu dan berkantor di Jalan dr. Radjiman No 6, Kota Bandung.
Kini dirinya digantikan oleh Dedi Supandi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Pergantian pucuk pimpinan di Disdik Jabar itu pun membuat dunia pendidikan di Jawa Barat sangat terkejut.
Karena dihelat di saat hajat Disdik Jabar sedang berlangsung, yaitu pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA, SMK, SLB negeri tahun ajaran 2020-2021.
Tidak sedikit masyarakat pendidikan, pemerhati pendidikan dan lainnya yang menyayangkan pelantikan tersebut dihelat saat PPDB ini.
“Kenapa pelantikannya tidak dilakukan setelah PPDB saja. Jadi Bu Dewi sebagai Kadisdik Jabar tuntas tugasnya, tidak menggantung. Apalagi PPDB merupakan hajat besar Disdik Jabar yang penuh dengan dinamika dan problematika,” ujar salah satu tokoh masyarakat, Jum’at (12/6/2020).
PPDB di Jabar sendiri dihelat secara dua tahap, tahap pertama dibuka tanggal 8-12 Juni 2020. Tahap kedua dibuka tanggal 25 Juni-1 Juli 2020.
Majalahsora.com pun berhasil mewawancarai Ike, di Disdik Jabar usai dirinya dilantik dan diambil sumpah jabatan menduduki posisi yang baru.
Saat ditanya apakah dirinya kaget saat tidak menjabat Kadisdik Jabar dan menjabat posisi sekarang, Ike pun tidak memungkirinya.
“Jadi tadi pagi saya sudah dilantik dan insya Alloh Pak Gubernur menyatakan rotasi adalah hal yang biasa. Kemudian sudah seobjektif mungkin dan lainnya,” kata Ike kepada majalahsora.com, di Disdik Jabar Jalan Radjiman (12/6/2020).
Lebih lanjut ia memaparkan ada tiga pesan utama yang disampaikan Gubernur Jabar kepada dirinya dan pejabat lain yang dilantik itu. Pertama integritas, kedua layanan yang harus ditingkatkan dan ketiga adalah profesionalisme.
Ike pun mengakui bahwa selama dirinya memimpin Disdik Jabar merupakan lembaga pemerintah yang luar biasa.
Drs. H. Wahyu Mijaya, SH, M.Si., Sekdisdik Jabar
“Selain dinas yang besar, anggarannya juga cukup besar dan punya fungsi yang luar biasa. Khususnya untuk meningkatkan dan mengarahkan sumber daya manusia (SDM). Terutama adalah anak-anak, daĺam hal ini remaja. Jadi ini harapan bangsa ke depan. Jadi memang dinas ini harus jadi dinas yang maju, karena sumber dayanya juga luar biasa,” kata Ike.
Saat ditanya mengenai kesan dirinya menjabat Kadisdik Jabar sekitar 1,6 tahun, ia mengungkapkan bahwa SDM di Disdik Jabar sangat banyak dari berbagai jenjang pendidikan dari mulai S-1, S-2 bahkan S-3.
Masih kata Ike, bahwa selama menjalankan program-program di Disdik Jabar, seluruh elemen yang ada di Disdik Jabar sangat membantunya.
“Pada dasarnya mereka sangat kooperatif, kemudian cepat, adaptasinya juga cepat. Mereka adalah SDM yang sangat mudah untuk dibawa maju, jadi luar biasa. Insya Alloh semua menjadi berkah,” pungkasnya.
Pada kesempatan berbebda majalahsora.com pun, berhasil mewawancarai Wahyu Mijaya Sekdisdik Jabar.
Dirinya mengatakan bahwa proses pergantian pucuk pimpinan di Disdik Jabar dan rotasi pejabat tinggi pratama lain di lingkungan Pemprov Jabar ini, sudah melalui beberapa tahapan, karena mereka telah mengikuti berbagai tes yang harus dilakukan.
Saat ditanya, apakah program-program yang sudah dicanangkan oleh Dewi Sartika saat menjadi Kadisdik Jabar akan terganggu? Menurut Wahyu, ia serta jajarannya akan mengawal setiap kebijakan yang lalu agar tetap berlangsung, supaya pergantian pemimpin juga tidak mengganggu kinerja Disdik Jabar.
Majalahsora.com pun menanyakan ritme PPDB di tengah pergantian Kadisdik Jabar, menurutnya hal itu tidak akan terganggu.
“Insya Alloh PPDB itu mempunyai kepanitiaan sendiri. Kemudian sistemnya insya Allah sudah berjalan dan Ibu Ike sangat konsen terhadap persiapan dan pelaksanaan ini. Beliau sampai turun tangan, sebetulnya yang ditinggalkan oleh ibu Ike sangat baik, sehingga kami yang ada disini tinggal melanjutkan saja. Sehingga insya Alloh dengan berbagai upaya dengan berbagai perangkat yang ada kita selalu mengawal supaya pelaksanaan PPDB 2020 tidak terganggu karena pergantian pimpinan,” terang Wahyu, di ruang kerjanya, Jum’at (12/6/2020) petang.
Majalahsora.com, pun menanyakan kesan-kesan dirinya selama bahu membahu melaksanakan program-program Disdik Jabar.
“Selama saya bersama ibu Kadisdik, sebetulnya banyak kesan baik terhadap beliau. Karena saya merasa walaupun hanya sebentar, tapi beliau sangat konsen terhadap lingkungan pendidikan. Beliau juga cepat tanggap terhadap berbagai isu, terhadap permasalahan dan selalu mencari berbagai solusi untuk memperlancar, mempermudah membuat semuanya jadi lebih baik. Itu memberikan, membuat saya sebuah pembelajaran yang baik buat saya dan juga bagi rekan-rekan yang ada di Disdik Jabar ini,” kata Wahyu, yang dilantik menjadi Sekdisdik Jabar Januari 2019.
Di samping itu majalahsora.com pun menanyakan harapan pada pucuk pimpinan Disdik Jabar yang baru Dedi Supandi.
“Saya yakin Pak Gubernur kemudian pimpinan kami sudah mempertimbangkan dengan sangat baik untuk menetapkan Pak Dedi Supandi untuk memimpin Disdik Jabar, atas adar kayakinan itu insya Allah Pak Dedi juga menjadikan Disdik Jabar jadi lebih baik. Mudah-mudahan beliau juga bisa melanjutkan betbagai langkah yang sudah dilaksnakan oleh pimpinan terdahulu (Dewi Sartika),” pungkasnya. [SR]***