majalahsora.com, Kota Bandung – Senin pagi tanggal 3 Maret 2020, ucapara penaikan bendera di SMAN 10 Kota Bandung menjadi lebih istimewa, tatkala Kol. Inf. Asep Rahman Taufik, Komandan Sektor (Dansektor) 22 Citarum Harum hadir menjadi pembina upacaranya.
Hal itu merupakan tindak lanjut dari kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh siswa SMAN 10 Kota Bandung.
Kol. Inf. Asep Rahman Taufik, Dansektor 22 Citarum Harum (Poto)
Sebelumnya ada sekitar 500 siswa SMAN 10 Kota Bandung, menanam pohon di daerah lahan gundul Dago resort, Kecamatan Cimenyan, Kab. Bandung, Selasa (25/2/2020) lalu.
Dihadapan sekitar 1300-an siswa SMAN 10 Kota Bandung Dansektor 22 menjelaskan mengenai program Citarum Harum.
Drs. H. Ade Suryaman, M. M., Kepala SMAN 10 Kota Bandung (Poto)
Di antaranya sejarah dibentuknya Satgas (Satuan Tugas) Citarum Harum dari Sektor 1-23, bertugas mulai hulu hingga ke hilir oleh Kodam III Siliwang. Programnya didukung langsung oleh pemerintah pusat, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Tujuannya untuk membuat sungai Citarum kembali harum dan menjadi sungai yang bersih. Karena sekitar tahun 2014, salah satu media Inggris pernah menanyangkan laporan dokumenter soal pencemaran Sungai Citarum yang berjudul ‘Unreported World, The World’s Dirtiest River’.
Ribuan siswa SMAN 10 Kota Bandung yang mengikuti pengibaran bendera (Poto)
Sungai dengan panjang 297 kilometer itu memiliki tiga permasalahan yang komplek, yaitu limbah, sampah, dan banjir.
Namun secara perlahan kini normalisasi dan revitalisasi sungai Citarum sudah mulai ada perubahan dan dirasakan oleh masyarakat.
Siswa SMAN 10 sangat antusias mengikuti upacara bendera (Poto)
Ia menambahkan bahwa ada sekitar 74 permasalahan yang ada untuk normalisasi sungai Citarum. Seperti masalah pembuangan limbah industri yang tidak sesuai IPAL, masyarakat membuang sampah sembarangan, masalah kotoran hewan dan manusia yang dibuang ke sungai, gundulnya hutan, berkurangnya daerah resapan air, dan lainnya.
Untuk itu pihaknya mengajak semua pihak melakukan gerakan secara bersama-sama dan masif, seluruh unsur terlibat pada kegiatan Citarum Harum, termasuk pelajar dan mahasiswa.
Para guru dan tenaga kependidikan SMAN 10 Kota Bandung (Poto)
Di antaranya mengenai pengolahan dari kotoran manusia (tinja), sedimentasi, sampah, reboisasi dan lainnya.
“Dalam mengelola limbah domestik kita bikin septitank di rumah masing-masing, karena tidak sedikit yang masih membuang hajat ke sungai. Sehingga hal itu bisa mencemari kebersihan sungai,” kata Kol. Inf. Asep Rahman Taufik.
Dibimbing oleh anggota Satgas Citarum Harum Sektor 22 (Poto)
“Sebetulnya membuat septitank itu tidak terlalu mahal, kalau ada keinginan, seribu jalan pasti ada,” imbuhnya.
Dirinya pun mengajak kepada siswa SMAN 10 Kota Bandung mengurangi sampah plastik, dengan cara mengurangi membeli air mineral kemasan plastik. Menggantinya dengan membawa air dari rumah masing-masing menggunakan tumbler.
Kol. Inf. Asep Rahman Taufik saat memberikan paparannya (Poto)
Intinya menurut Dansektor 22 mulai saat ini dan diri sendiri harus berperilaku ramah terhadap lingkungan.
Sementara itu Ade Suryaman Kepala SMAN 10 Kota Bandung memaparkan bahwa pihaknya sangat bersyukur bisa melanjutkan program mengenai peduli lingkungan di sekolahnya.
Kiri ke kanan Ade Suryaman, Yulianti, Staf kesiswaan dan Een Rochaeni, Wakasek Sarana Prasarana (Poto)
“Kami menanam dan melakukan bakti sosial. Maka kegiatan ini merupakan kepanjangan tangan dari kegiatan HUT SMAN 10 kota Bandung yang ke-53 tahun,” kata Ade.
Di samping itu semua kegiatannya bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa-siswi SMAN 10 Kota Bandung. Karena selain menanam, mereka juga harus memelihara pohon yang telah ditanam itu.
Saat sesi tanya jawab, siswa SMAN 10 sangat antusias (Poto)
Bahkan menurut Ade beberapa bulan ke depan setelah penanaman pohon, siswa-siswinya akan menengok kembali pohon yang ditanam itu.
Untuk penanamannya sendiri merupakan tahun yang ke-2.
Dansektor 22 menganjurkan agar siswa SMAN 10 Kota Bandung, membawa bekal minum dari rumah menggunakan tumbler/kempis (Poto)
“Sebelumnya kami menanam pohon di Gunung Manglayang, Kab. Bandung. Waktu itu kami bekerjasama dengan komunitas lingkungan. Tahun ini kami bekerjasama dengan Pangdam III/Siliwangi,” terangnya.
“Insya Allah akan berkelanjutan dengan Pangdam, Pemkot Bandung, Pemprov Jabar dan daerah terkait, kami akan terus berkoordinasi,” imbuh Ade.
Kepedulian menjaga lingkungan lainnya yaitu melalui perilaku menjaga lingkungan, seperti membuang sampah sesuai jenis dan pengelolaannya. Hal tesebut bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung mendukung gerakan ‘Kang Pisman’ melalui Dinas Lingkungan Hidupnya.
Berfoto bersama usai sosialisasi kegiatan Dansektor 22 (Poto)
Dengan berbagai gerakan itu maka gerakan Citarum Harum tersebut bisa secepatnya menjadi kenyataan.
Ade pun sangat bangga dengan kehadiran Kol. Inf. Asep Rahman Taufik, Dansektor 22 di SMAN 10.
“Pak Dansektor hadir ke sini dengan memberikan motivasi kepada siswa siswi SMAN 10 kota Bandung. Menumbuhkan rasa tanggung jawab, memberdayakan yang lebih baik. Mudah-mudahan juga sebagai anak-anak bangsa yang siap ‘berperang’ menjadi solusi yang dihadapi permasalahan sekarang ini,” kata Ade.
Lebih lanjut ia mengatakan menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab TNI dan pemerintah saja, namun masyarakat juga, yang di dalamnya ada unsur pelajar dan mahasiswa. [SR]***