majalahsora.com, Kota Bandung – Ingin tahu bagaimana kondisi pelaksanaan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di SMAN 16 Bandung?
Berkaitan dengan itu majalahsora.com, melakukan lawatan ke SMAN 16 yang berada di Jalan Mekarsari No. 81, Kiaracondong, hari Senin, tanggal 24 Juni 2019.
Karena PPDB di setiap sekolah memiliki karakteristik yang berbeda begitu pun dengan SMAN 16 yang dipimpin Aam Hamzah.
Dari info yang didapat ada 394 orang yang mendaftar ke SMAN 16 Kota Bandung, pada penyelenggaraan PPDB tahun ajaran 2019-2020.
Aam mengatakan PPDB yang digelar disekolahnya dibuka dari tanggal 17-22 Juni 2019 lalu, sama dengan sekolah lainnya di seantero Jabar.
Menurut Aam tahun ini jumlah pendaftarnya lebih menurun, dibanding tahun sebelumnya.
“Kalau tahun lalu pendaftarnya mencapai 600 orang, melalui dua jalur yaitu akademik dan non akademik,” kata Aam kepada majalahsora.com, Senin (24/6/2019) di ruang kerjanya.
Hal itu dipengaruhi oleh perubahan sistem pendaftaran yang menggunakan sistem zonasi sebanyak 90 persen (enam jalur).
Di mana pemerintah mengakomodir masyarakat yang lebih dekat jarak rumah ke sekolah.
Di antaranya zonasi jarak murni 55 %, zonasi kombinasi 15%, zonasi KETM (Keluarga Ekonomi Tidak Mampu) & ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) 20%, prestasi NHUN 2,5%, prestasi non NHUN 2,5% serta jalur mutasi orangtua/perpindahan tugas orangtua 5%.
Secara terperinci jumlah pendaftar ke SMAN 16 yaitu zonasi murni 235 orang (kuota 206 orang), zonasi KETM & ABK 77 orang (kuota 75 orang), zonasi kombinasi 51 orang (kuota 56 orang), prestasi akademis 5 orang (kuota 9 orang), prestasi non akademis 20 orang (kuota 9 orang) serta mutasi/perpindahan orangtua 6 orang (kuota 19 orang).
Tahun ajaran 2019-2020 ini, SMAN 16 Kota Bandung sendiri akan menerima siswa baru sebanyak 374 siswa.
“Nanti juga akan ada siswa limpahan pilihan kedua dari sekolah lain,” katanya.
“Penyuplai terbanyak limpahan pilihan dua ke SMAN 16 yaitu pendaftar dari SMAN 23, 10, 12 dan 24, begitu pun sebaliknya pilihan ke dua siswa SMAN 16 banyak ke sekolah itu,” tambahnya.
Terkait pelaksanaan PPDB di SMAN 16, Aam memaparkan bahwa pelaksanaannya secara umum berjalan lancar.
Meskipun di hari pertama, banyak pendaftar yang sudah datang sejak pukul lima subuh.
Karena ada salah pemahaman di masyarakat, bahwa siapa yang datang lebih pagi akan diprioritaskan diterima langsung (setelah melihat jarak dan nilainya).
“Waktu hari pertama saya datang pukul enam, ternyata sudah banyak yang datang untuk mendaftar. Mereka langsung kami arahkan masuk ke ruang pendaftaran untuk diberi informasi PPDB yang benar agar tidak salah paham dan diberi nomor antrian,” kata Aam.
Saat itu pihaknya meluruskan informasi mengenai tata cara seleksi PPDB. Memgenai syarat-syarat pendaftaran sistem seleksi dan lainnya.
Seperti zalur zonasi murni, KETM & ABK diseleksi mengenai jarak, waktu pendaftaran (dilihat harinya bukan jam), terakhir. Hal ini apabila ada pendaftar yang memang memiliki nilai/poin yang sama.
Setiap hari panitianya melayani secara optimal, maksimal 120 pendaftar.
Hari pertama melayani 119 pendaftar, hari kedua 113, hari ketiga 83 pendaftar, hari keempat 44 pendaftar, hari kelima 20 pendaftar dan hari terakhir hanya melayani 15 orang pendaftar.
Sedangkan untuk uji kompetensi jalur prestasi non akademik akan dilakukan hari Selasa 25 Juni 2019.
Dilangsungkan di sekolahnya untuk futsal, serta renang di kolam renang terdekat.
“Kebanyakan yang ikut jalur prestasi non akademik melalui prestasi futsal, karena sekolah kami memang banyak berprestasi pada cabang olahraga futsal (juara tingkat kota, propinsi nasional serta mewakili indonesia di tingkat internasional) dinilai oleh tim penilai dari SMAN 16,” katanya.
Saat ditanya mengenai sistem PPDB tahun ini, menurut pandangan Aam memiliki plus minusnya.
“Pada PPDB ini hanya dibuka pada satu kesempatan dan waktunya berbarengan untuk enam jalur. Bisa memilih 3 sekolah, satu pada zonasi transisi,” terangnya.
“Kalau tahun lalu pendaftar diberi dua kali kesempatan, masuk melalui jalur akademik, apabila tidak diterima masih ada kesempatan mendaftar di jalur non akademik, itu keunggulan tahun lalu,” tambah Aam.
Menurutnya PPDB sekarang memiliki jalur yang baru dan sekaligus pendaftarannya.
“Keungguan jalur zonasi, bagi yang dekat dengan sekolah dapat kesempatan sekolah di sekolah negeri. Hemat ongkos karena dekat rumah, bisa mengurangi kemacetan,” kata Aam.
Lebih lanjut kata Aam, melalui siatem zonasi 90 persen input anak ke suatu sekolah menjadi heterogen.
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk memanage dan membuat sistem pembelajarannya.
Sedangkan bagi yang memiliki prestasi akademik, diatur di jalur zonasi kombinasi.
Mereka bisa sekolah agak jauh dari rumah. Sementara itu bagi yang nilai UN (ujian nasional) nya sangat bagus, bisa memakai jalur prestasi NHUN, intinya PPDB tahun ini menurut Aam mengakomodir semua jalur.
Pengumuman diterima tidaknya akan diinfokan tanggal 29 Juni 2019, serentak se-Jabar. [SR]***