majalahsora.com Kota Bandung – Dr. Drs. H. Kurhayadi, M. Si., kembali terpilih menjadi Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Kota Bandung periode 2020-2024.
Pria berkumis tebal itu dilantik oleh Dadang Dally, Ketua Yayasan STIA Kota Bandung di Hotel Savoy Homan, Kota Bandung, Selasa (7/1/2020).
Kepada majalahsora.com usai dilantik ia mengatakan ingin membawa STIA Kota Bandung, menjadi perguruan tinggi berbasis riset yang memiliki daya saing nasional.
Prof. H. Obsatar Sinaga, S. IP., M. Si., saat memberikan paparannya (Poto)
Hal tersebut sesuai dengan visi misi kampus yang berada di daerah Muararajeun, Kota Bandung. Khususnya dalam pengembangan dan penerapan ilmu administrasi.
Oleh karena itu pihaknya memacu para dosennya agar melakukan banyak penelitian. Kemudian membuat jurnal yang nantinya bisa diterbitkan ke dalam jurnal internasional.
Di samping itu di bawah kepemimpinannya, STIA Kota Bandung ingin lebih berkembang baik secara kelembagaan maupun infrastrukturnya.
Dr. Drs. H. Kurhayadi, M. Si., Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Kota Bandung periode 2020-2024 (Poto)
“Kami ingin memberikan pelayanan yang optimal kepada calon mahasiswa ataupun masyarakat sehingga memiliki daya jual yang baik,” kata Yadi sapaan akrabnya, usai pelantikan di Hotel Savoy Homan, Selasa (7/1/2020).
Untuk mencapai itu STIA Kota Bandung disela-sela kegiatan pelantikan, melakukan MoU tridarma perguruan tinggi dengan Universitas Widyatama.
Salah satunya untuk meningkatkan terbitnya jurnal internasional para dosennya.
“Universitas Widyatama merupakan salah satu kampus di Indonesia yang memiliki perkembangan yang cukup pesat dan baik,” katanya.
Kiri: Nani Dada Rosada, istri Dada Rosada mantan Wali Kota Bandung, salah satu inspirasi dan guru kehidupan Prof. H. Obsatar Sinaga (Poto)
Hal itu bisa dimanfaatkan oleh STIA Kota Bandung untuk pengembangan lebih lanjut.
Terutama bagi para dosennya yang akan menerbitkan jurnal internasional.
Ke depan Yadi menargetkan semua dosen STIA Kota Bandung, menulis jurnal atau riset yang bisa diterbitkan di jurnal internasional.
Jajaran teras pengurus yayasan dan ketua STIA Bandung (Poto)
Tercatat di STIA Kota Bandung kini memiliki 31 dosen dan sekitar 1400 mahasiswa dari Program Studi S-1 Administrasi Publik, S-1 Administrasi Bisnis dan S-2 Administrasi.
Sementara itu Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S. IP., M.Si., Rektor Widyatama merangkap Pembina Yayasan STIA Kota Bandung, saat memberikan sambutan mengatakan, bahwa momen tersebut merupakan era baru bagi STIA Kota Bandung di bawah kepemimpinan Yadi.
“Dengan pelantikan Pak Yadi untuk periode yang kedua, harus banting setir membuat kampus STIA Kota Bandung yang nanti program, kurikulumnya semua akan disesuaikan dengan perkembangan,” kata Prof. H. Obi sapaan akrabnya, usai pelantikan.
Bersama seluruh dosen dan karyawan (Poto)
“Tidak lagi seperti yang lalu, meluluskan mahasiswa hanya untuk kebutuhan struktural di pemerintahan saja. Tetapi sekarang mengarah kepada kepentingan bagi masyarakat secara global,” imbuh Prof. H. Obi yang meraih gelar profesor di usia 38 tahun.
Dirinya berharap selain bisa melahirkan lulusan yang baik, lulusan STIA juga harus memiliki masa tunggu kerja yang cepat.
“Juga harus bisa melahirkan profesor dari lingkungan mereka sendiri,” tegas rektor yang berhasil menjadi juara dunia kedua, penulisan artikel di Malaysia, akhir 2019 lalu.
Oliver Hasan Padmanegara, S.E., M.Sc., Kepala Biro Kerja Sama Universitas Widyatama (Poto)
“Saya berpesan kepada Ketua STIA Bandung yang baru dilantik, mulai saat ini programnya harus membumi. Jangan hanya meluluskan mahasiswa standar dan biasa-biasa saja,” tambah Prof. H. Obi
Lebih lanjut menurutnya, STIA Kota Bandung harus melahirkan lulusan yang luar biasa.
“Kalau output marketnya bagus dan bisa memenuhi kebutuhan pasar, maka akan berbondong-bondong calon mahasiswa mendaftar ke STIA Bandung,” kata Prof. H. Obi.
Tamu undangan yang hadir pada pelantikan Ketua STIA (Poto)
Terkait MoU mengenai jurnal internasional bagi para dosen STIA dengan Universitas Widyatama, ia menjelaskan bahwa hal itu bisa melejitkan rengking STIA.
Ia pun siap memberikan bimbingan agar jurnal internasional dosen STIA Kota Bandung cepat terbit.
Perlu diketahui Prof. H. Obi, rektor yang berhasil membawa Universitas Widyatama masuk 100 besar (rengking 95) perguruan tinggi terbaik di Indonesia itu, memiliki personal garansi dalam menerbitkan jurnal internasional di Eropa dan Amerika.
Perwakilan Universitas Widyatama yang turut serta hadir (Poto)
“Insya Alloh bisa terbit dalam satu bulan,” katanya.
Menurutnya rengking dan kualitas STIA Kota Bandung akan melejit apabila masing-masing dosen, pejabat struktural dan cluster (kelompok dosen) diwajibkan menerbitkan jurnal internasional.
Sementara itu Oliver Hasan Padmanegara, S.E., M.Sc., Kepala Biro Kerjasama Universitas Widyatama yang turut hadir menuturkan, bahwa STIA Bandung merupakan perguruan tinggi ke-25 yang melakukan MoU dengan Universitas Widyatama. [SR]***