majalahsora.com, Kota Bandung – Diketahui, saat ini dunia tengah dihadapkan pada kondisi “volatility, uncertainty, complexity and ambiguity” (VUCA).
Ada tiga hal penyebabnya, yakni pemulihan pascapandemi, perang Rusia-Ukraina, dan tensi memanas antar negara blok barat dan timur sehingga terjadi kelangkaan suplai komoditas dan inflasi.
Dalam upaya menghadapi tantangan serta pemanfaatan minyak gas (Migas), mineral batubara (Minerba) serta energi terbarukan, Ikatan Alumni Geologi ITB mengadakan kegiatan “focus grup discussion” (FGD) nasional bertajuk “Indonesian Strategic Talk: Implication of Rising Energy Commodity Prices for the Geoscience, Energy and Development Sectors”, di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Sabtu (17/6/2023).
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan hadir sebagai keynote speaker secara virtual.
Nanang Abdul Manaf, Ketua IKA Geologi ITB & Wakil Kepala SKK Migas (kanan) bersama Gembong Primadjaya, Ketum IKA ITB periode 2021-2025
Ketua IKA Geologi ITB sekaligus Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, saat jumpa pers mengatakan bahwa IKA Geologi ITB bersama-sama, bahu-membahu sebagai alumni ITB untuk dapat berperan besar lagi bagi kesejahteraan bangsa dan negara, salah satunya dari bidang energi, migas, maupun Minerba untuk bisa berkontribusi.
“Kami lakukan study pemetaan potensi migas dan Minerba. Kami ke depannya pun bakal bersinergi bagaimana proses hilirisasi betul-betul memberikan kontribusi ada ekonomi. Sebab, hilirisasi ini kunci utama,” kata Nanang.
Dalam pemenuhan energi, lanjut Nanang, hilirisasi produk tambang, semisal batubara menjadi dimethyl ether menjadi penting dalam kaitannya untuk menyediakan energi bersih. Apalagi, Indonesia sebagai negara dengan banyak pegunungan yang bisa memanfaatkan energi Geothermal untuk meningkatkan pasokan energi baseload.
“Kami (geolog) berperan dari hulu, yakni dalam penemuan cadangan migas dan mineral. Kami punya peran kunci menjami ketersediaan cadangan migas dan mineral,” kata Nanang.
Masih dikatakan Nanang, dunia saat ini dihadapkan pada kondisi VUCA (volatility, uncertainty, complexity and ambiguity). Hal tersebut disebabkan oleh setidaknya tiga hal, yaitu pemulihan pasca pandemi Covid-19, perang Rusia-Ukraina, dan tensi memanas antar negara blok barat dan blok timur yang menyebabkan kelangkaan suplai komoditas dan inflasi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dalam teleconpress menyampaikan bahwa Geologi ini begitu penting untuk masa depan, lantaran pascapandemi ada beberapa resiko yang dihadapi. Luhut pun berharap siapa pun nanti presidennya untuk terus melanjutkan pembangunan-pembangunan yang mengarah kepada Indonesia maju.
“Bagi siapa pun nanti calon presidennya, ke depan berdebatlah dengan angka dan data. Jangan berkelahi dengan hal-hal yang tak jelas. Mari membangun Indonesia yang berkelanjutan. Indonesia ini berdasarkan data berada di urutan kedua dengan keoptimisan ekonomi tertinggi. Jadi, ini perkembangan yang positif bagi Indonesia dan harus dipertahankan. Saya pun sudah bicara dengan pak Prabowo dan Ganjar untuk kampanyelah berbicara soal ekonomi sekaligus beradu konsep bagaimana untuk lingkungan hingga pendidikan guna memajukan bangsa. Jangan justru berbuat perpecahan yang memberikan dampak dan tak memberikan manfaat,” katanya.
Selain itu terdapat kebutuhan bagi negara-negara dunia untuk segera menyelesaikan permasalahan iklim dengan memenuhi target Net Zero Emission pada 2060 dan Paris Agreement (membatasi kenaikan temperatur hingga 1,5”).
Saat jumpa media
Luhut pun mengatakan bahwa Geologi ini begitu penting untuk masa depan, lantaran pascapandemi ada beberapa resiko yang dihadapi. Luhut pun berharap siapa pun nanti presidennya untuk terus melanjutkan pembangunan-pembangunan yang mengarah kepada Indonesia maju.
“Bagi siapa pun nanti calon presidennya, ke depan berdebatlah dengan angka dan data. Jangan berkelahi dengan hal-hal yang tak jelas. Mari membangun Indonesia yang berkelanjutan. Indonesia ini berdasarkan data berada di urutan kedua dengan keoptimisan ekonomi tertinggi. Jadi, ini perkembangan yang positif bagi Indonesia dan harus dipertahankan. Saya pun sudah bicara dengan pak Prabowo dan Ganjar untuk kampanyelah berbicara soal ekonomi sekaligus beradu konsep bagaimana untuk lingkungan hingga pendidikan guna memajukan bangsa. Jangan justru berbuat perpecahan yang memberikan dampak dan tak memberikan manfaat,” katanya.
FGD ini turut dihadiri pula Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung secara daring, Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto, petinggi perusahaan energi dan mineral, civitas akademika ITB, dan geolog profesional. [SR]***