Kepala Cadisdik (Cabang Dinas Pendidikan) Propinsi Jabar, Wilayah VII, Drs. H. Husen R Hasan, M.Pd., (batik coklat) secara simbolis serahkan bantuan uang tunai untuk korban gempa Lombok, NTB, kepada H. Syafik Umar, Ketua Pembina Yayasan Pikiran Rakyat
majalahsora.com, Kota Bandung – Kepala Cadisdik (Cabang Dinas Pendidikan) Propinsi Jabar, Wilayah VII, Husen R Hasan, secara simbolis menyerahkan bantuan uang senilai Rp 160.972.800 (dari 51 sekolah, SMA/SMK/SLB, dan lainnya) untuk disalurkan kepada korban bencana gempa di Lombok, NTB.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Husen kepada Syafik Umar, Ketua Pembina Yayasan Pikiran Rakyat, di Kantor HU Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika, No 77 Kota Bandung, untuk disalurkan melalui Yayasan Pikiran Rakyat, kepada korban gempa Lombok.
Husen menjelaskan terkumpulnya bantuan tersebut, tidak terlepas dari rasa kemanusiaan terhadap saudara kita yang tertimpa musibah gempa di Lombok, yang mengakitbatkan banyak korban, baik jiwa maupun materil.
“Kita bisa bayangkan saudara kita di Lombok sangat membutuhkan uluran tangan kita,” kata Husen, Selasa, (4/9/2018) siang.
Untuk meringankan beban korban gempa di Lombok, Cadisdik Wilayah VII yang dipimpin oleh Husen adakan penggalanagan dana dari sisa uang jajan siswa SMA/SMK/SLB, seribu rupiah sehari selama seminggu.
“Kami sebutnya ‘Gebu Untuk Lombok’ singkatan dari gerakan seribu untuk Lombok, Alhamdulillah dari SMA/SMK/SLB negeri swasta, yang ada di Kota Bandung dan Kota Cimahi, sampai tanggal 3 September 2018, terkumpul lebih dari Rp 160 jutaan,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan tujuan tersebut, untuk membantu meringankan beban korban gempa di Lombok. Lebih lanjut kata Husen sebagai lembaga pendidikan, hal itu menjadikan moment tersebut sebagai proses edukatif.
“Di Cadisdik Wilayah VII, sedang menggalakan muatan pendidikan karakter. Kami fokus pada lima karakter, saya istilahkan DKJTB, yaitu disiplin, kerja keras, jujur, tolong menolong dan bersih,” terangnya.
Berkaitan dengan DKJTB, menurut Husen, kalau hal itu bisa diimplementasikan serta menjadi kebiasaan, maka akan meningkatkan lulusan-lulusan yang betul-betul berkualitas.
“Di dalam DKJTB di dalamnya ada mengenai tolong menolong, berharap siswa kita tersentuh jiwa sosialnya, ada kepedulian serta tidak acuh. Ada saudara yang dalam kesusahan kita tolong,” harapnya.
Masih kata Husen bahwa uang yang terkumpul, selain dari siswa, sumbangan dari kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan lainnya. [SR]***