majalahsora.com, Kab. Sumedang – Pelestarian lingkungan merupakan salah satu dari tujuan pembangunan. Selain mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Daya dukung kita terhadap lingkungan perlu terus kita galakkan karena seluruh pasokan kehidupan manusia seluruhnya berasal dari alam.
Salah satu upaya untuk mendukung hal tersebut Pemprov Jawa Barat terus mengelorakan semangat menanam pohon kepada masyarakat. Melalui peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) se-Dunia Tahun 2017 Tingkat Provinsi Jawa Barat kali ini ditanam sebanyak 3.050 batang pohon.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) membuka acara puncak HMPI dan BMN 2017 di Bukit Penenjoan kawasan Waduk Jatigede, Desa Jema, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Selasa (27/11/17). Aher pun menyerukan agar penanaman pohon ini dilakukan bukan sekadar untuk pelestarian lingkungan, namun juga untuk pertahanan kehidupan.
“Melestarikan lingkungan bukan sekadar kewajiban tapi melestarikan lingkungan adalah pertahanan kehidupan,” ujar Aher dalam sambutannya.
Aher mengajak masyarakat untuk membangun kesadaran kolektif sebagai bangsa agar lingkungan bisa terjaga dengan baik dan masalah lingkungan bisa terselesaikan. Menurut Aher, bangsa hebat adalah bangsa yang bisa memelihara lingkungannya dengan baik, karena dengan begitu lingkungan hutan, air, pangan, serta berbagai pasokan kehidupan lainnya akan terselamatkan.
Namun, Aher juga mengajak masyarakat agar memanfaatkan alam sebagaimana mestinya. Kawasan hutan yang mesti dilestarikan bisa memberikan manfaat untuk menghindarkan bencana banjir yang selalu menjadi masalah di kawasan hilir. “Jangan cerita banjir selesai di kawasan hilir, jangan cerita air bersih sampai ke kawasan Bekasi dan Jakarta dengan baik tanpa dilestarikannya hutan-hutan di hulu,” kata Aher.
Selain itu, hutan juga bermanfaat sebagai pembersih udara, hidrologi air di hilir, pasokan pangan, dan sebagainya. “Tapi jangan sampai semangat menanam padi atau untuk menambah produksi padi, sehingga hutan pun dipadikan seluruhnya. Bukan tempatnya masalahnya, silahkan tanami padi tapi di hutan-hutan yang datar, tapi kalau di hutan yang miring jangan sama padi. Yang miring tanami kopi atau tanaman yang lain yang berfungsi menghasilkan pangan tapi juga sebagai konservasi,” paparnya.
Penanaman pohon ini diharapkan bisa dilakukan secara berkelanjutan, sehingga fungsi lainnya sebagai mitigasi bencana. Untuk itu, penanaman pohon ini bertujuan sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian masyarakat tentang pentingnya menanam dan memelihara pohon. Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong gerakan tanam pohon ini. Sejak 2016 sebanyak 34 juta batang pohon telah ditanam di berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat.
Usai acara pembukaan, Gubernur Aher yang didampingi Pangdan III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Mordano dan Wakil Kapolda Jawa Barat Brigjen Polisi Supratman berkesempatan menanam pohon. Aher menanam pohon Gandaria (Bouea MacroPhylla), sementara Mayjen TNI Doni Mordano dan Brigjen Polisi Supratman menanam pohon Kepel (Stelechocarpus Burahol).
Pada kesempatan ini, Aher juga menyerahkan beberapa penghargaan. Para penerima penghargaan mendapat apresiasi berupa piagam penghargaan serta uang pembinaan. Berikut kategori dan para penerima penghargaan HMPI dan BMN 2017 Tingkat Provinsi Jawa Barat:
- Penyampaian Kinerja Bupati dan Walikota yang melaksanakan Penanaman Terbanyak Tahun 2016:
- Kategori Kinerja Bupati
Peringkat I Bupati Tasikmalaya
Peringkat II Bupati Garut
Peringkat III Bupati Cianjur
- Kategori Kinerja Walikota
Peringkat I Walikota Tasikmalaya
Peringkat II Walikota Banjar
Peringkat III Walikota Bandung
- Penghargaan Pemenang Lomba Wana Lestrai Tingkat Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017:
- Kategori Penyuluh Kehutanan
Peringkat I BPHW V
Peringkat II BPHW II
Peringkat III BPHW III
- Kategori Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM)
Peringkat I Desa Pasir Buncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor
Peringkat II Desa Cipeujeuh Kulon, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Cirebon
Peringkat III Desa Mandalawangi, Kecamatan Salopam Kabupaten Tasikmalaya
- Kategori Kelompok Tani Hutan (KTH)
Peringkat I Kampung Karangsong, Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu
Peringkat II Kampung Kutatengah, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi
Peringkat III Kampung Cipadali, Desa Cikalong, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat
- Kategori Kader Konservasi Alam (KKA)
Peringkat I Desa Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis
Peringkat II Desa Jatisari, Kecamatan Karang Pawitan, Kabupaten Garut
Peringkat III Desa Curug Rendeng, Kecamatan Jalan Gagak, Kabupaten Subang
- Kategori Kelompok Pecinta Alam (KPA)
Peringkat I Komunitas Peduli Lingkungan
Peringkat II Belantara
Peringkat III Canopy
- Kategori Desa/Kelurahan Peduli Kehutanan
Peringkat I Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor
Peringkat II Desa Karangsog, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu
Peringkat III Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran
- Kategori Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM)
Peringkat I SD Negeri 1 Cikupang
Peringkat II SD Negeri 3 Gembor
- Kategori Kontes Pohon Sengon
Peringkat I Kampung Kubangsari RT 4 RW 4 Desa Kubangsari, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya
Peringkat II Cikareo RT 4 RW 3 Desa Panumbangan, Kecamatan Jambang Tengah, Kabupaten Sukabumi
Peringkat III Blok Bakom RT 4 RW 3 Desa Greged, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon
Selain itu, Gubernur Aher juga memberikan bibit tanaman kayu-kayuan kepada siswa/siswi SMP, SMA, Mahasiswa, Kelompok Tani, serta Bupati dan Walikota (Peringkat I, II, dan III).
Kembalikan Citarum Tetap Harum!
Dalam acara HMPI dan BMN Tahun 2017 Tingkat Provinsi Jawa Barat ini, Aher mendorong berbagai pihak termasuk masyarakat terus memperhatikan kelestarian lingkungan sungai. Penanaman pohon sebagai bagian dari konservasi hutan dan daerah aliran sungai harus menjadi kerja bersama dan saksama untuk mewujudkan kemakmuran rakyat melalui pelestarian alam. Sesuai dengan tema HMPI dan BMN tahun ini “Kerja Bersama: Memakmurkan Rakyat, Lestarikan Alam”.
“Meskpun kita memiliki air tawar yang sangat banyak, airnya terkotori ketika mengalir dari hulu – tengah – sampai hilir. Itu persoalan kita. Maka dari itu kita akan mengelola dengan sangat saksama kerja bersama untuk memakmurkan rakyat lestarikan alam. Kita akan mulai lagi dengan namanya Kembalikan Citarum Tetap Harum,” tutur Aher.
Melalui program “Kembalikan Citarum Tetap Harum” ini, diharapkan Aher bangsa ini tidak kalah dengan bangsa-bangsa yang lain. “Kalau sekarang Citarum masih kotor maka ke depan Insya Allah Citarum akan bersih sebagaimana sungai-sungai besar di dunia,” harap Aher.
Pihak TNI pun mendukung penuh program “Kembalikan Citarum Tetap Harum” ini. Namun, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo ingin TNI dilibatkan lebih, tidak hanya sebagai pembersih sampah saja.
“TNI jangan hanya diberikan porsi sebagai pembersih sampah. Sayang energinya, tenaganya, strateginya dalam menata lingkungan hanya untuk menata sampah,” ungkap Doni.
Doni berharap ke depan ada perubahan struktur yang lebih baik dalam satu kesatuan komando. “Katakanlah pengendali pusatnya adalah salah satu Kemenko kemudian di Jawa Barat pimpinannya Gubernur. Dimana kita nanti berada dalam satu komando, sehingga Pak Gubernurlah yang memiliki kewenangan kuat untuk menata itu semua. Ada banyak komponen lembaga-lembaga yang harus tunduk dengan keputusan Gubernur,” imbuh Doni.
“Ada pun nanti di lapangan kami TNI siap mendukung penuh keinginan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan juga Pemerintah Pusat,” pungkasnya. [SR]***