majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Penantian panjang Hj. Ratna Dewi Arifin, M.M., dikukuhkan menjadi Kasubag Tata Usaha (Kasubag TU) secara definitif di SMKN 7 Baleendah akhirnya terwujud. Dilantik secara daring, Jum’at 18 September 2020, bersama pejabat lainnya.
Sebelumnya dari tahun 2017 Dewi masih menjadi pelaksana tugas (Plt) Kasubag TU SMKN 7 Baleendah.
Selama penantian itu, dirinya sebetulnya sudah pasrah, jadi atau tidaknya menjadi Kasubag definitif. Karena ia menyadari bahwa tiga tahun lagi (tahun 2023) Dewi akan memasuki masa pensiun.
“Alhamdulillah berkat do’a dari semua, keluarga, rekan kerja di SMKN 7 Baleendah, Cadisdik Wilayah VI, juga karena sudah menjadi kodrat saya, akhirnya diangkat menjadi Kasubag TU definitif di SMKN 7 Baleendah,” kata Dewi, baru-baru ini di ruang kerjanya, Jalan Siliwangi, KM 15, RT 08, RW 14, Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Dirinya juga tidak memungkiri, selama menjadi Plt, ia tidak merasa canggung. Karena Dewi sudah sekitar 15 tahun menjadi bagian penting di SMKN 7 Baleendah.
Tahun 2006 kali pertama Dewi ke SMKN 7 Balaendah, diangkat menjadi Kepala Urusan (Kaur) Tata Usaha. Sebelumnya di SMKN 2 sebagai staf tata usaha.
Lebih lanjut ia menjelaskan sebelum otonomi daerah, untuk menjadi Kaur, masih bisa memakai ijazah SMA atau sederajat. Namun setelah otonomi daerah tahun 2007, ada perubahan harus memiliki ijazah S-1.
“Tahun 2017 orang-orang dilantik, saya dan empat orang rekan lainnya belum diangkat karena terkendala ijazah S-1,” kata Dewi.
Makanya pada saat ada pengangkatan tahun 2017, Dewi dan tiga rekan lainnya di Kabupaten Bandung, yaitu Mimin (SMKN 2 Baleendah), Dadang Carmana (SMAN 1 Marga Asih) dan Eti Rubiati (SMAN 1 Ciparay) belum ditetapkan menjadi Kasubag definitif.
“Waktu itu sudah punya ijazah S-1 namun belum ada pencantuman gelar,” terang Dewi.
Padahal menurut Dewi dirinya sudah lulus S-1 (tahun 2010).
Sedangkan tahun 2019 Dewi berhasil menyandang gelar S-2 dari Universitas Winaya Mukti, Kota Bandung.
Dewi pun menceritakan pengalaman selama berbakti di SMKN 7 Baleendah. Dirinya selalu memegang teguh prinsip musyawarah serta komunikasi.
Karena menurut Dewi musyawarah dan komunikasi merupakan salah satu kunci bisa berjalan lancarnya program-program yang ada di SMKN 7 Baleendah.
“Sebagai Kasubag sinergisitas dengan kepala sekolah, kunci utama kita harus musyawarah, selalu komunikasi dengan Wakasek Kurikulum, Sarana, Kesiswaan, Hubin. Kalau tidak maka akan pincang, kekompakan akan kurang,” terangnya.
Di samping itu ia juga merupakan pribadi yang tegas serta terbuka. Dirinya tidak sungkan dalam mengingatkan rekan kerja termasuk para guru untuk selalu disiplin dalam segala aspek, di antaranya kehadiran. Menurut Dewi, semua itu untuk memberikan contoh kepada para siswa SMKN 7 Baleendah.
Karena menurut Dewi kedisiplinan para guru akan ditiru oleh siswa-siswinya.
Apabila kedisplinan sudah diterapkan dalam segala aspek oleh para siswa baik saat belajar, praktek, kehadiran akan tertanam dalam diri mereka, juga menjadi bekal di masa mendatang.
“Dengan begitu mudah-mudahan ke depan siswa-siswi kami semakin banyak yang terserap direkrut bekerja di Suzuki, Honda, Astra dan industri atau perusahaan lainnya yang sesuai dengan lima jurusan yang ada di SMKN 7 Baleendah,” kata Dewi.
Lima jurusan di SMKN 7 Baleendah, yaitu Desain Permodelan Informasi Bangunan (DPIB), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknologi Audio Video (TAV), Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM).
Dalam tiga tahun ke depan dirinya juga akan mengoptimalkan tugas, pokok & fungsi (Tupoksi) nya. Sehingga bisa lebih berkontribusi dalam meningkatkan segala aspek di SMKN 7 Baleendah.
Sekarang darinya dibantu oleh 21 tenaga kependidikan yang ada. Dua orang sudah PNS, sisanya masih honorer.
Kunci lainnya, menurut Dewi harus memegang empat pilar roda kehidupan, yaitu apabila salah diperbaiki, lupa diingatkan, yang tidak tahu diberi tahu serta nggak bisa/nggak mampu maka harus dibantu.
Saat ditanya oleh majalahsora.com mengenai kerjasama dengan kepala sekolah selama ini, ia menuturkan selalu berusaha untuk menjadi rekan kerja yang baik, saling mengisi serta mengingatkan.
Termasuk dengan Agus Muslihin, S.Pd., M.T., Kepala SMKN 7 Balaendah yang baru diangkat tanggal 10 Juli 2020.
Sebelumnya, selama 24 bulan SMKN 7 Baleendah, secara bergantian dipimpin oleh kepala sekolah Plt. Di antaranya oleh Asep Syamsudin, Agus Priyatmono Nugroho dan Carma Rahmat.
“Alhamdulillah meskipun lama di SMKN 7 Baleendah bukan berarti sok jadi orang yang paling tahu. Namun setiap kepala sekolah yang ada saya kasih tahu keadaan di SMKN 7 sesungguhnya, ibaratnya saya ini jadi navigatornya,” kata Dewi.
Oleh sebab itu ia selalu mengingatkan para kepala sekolah yang ada, agar selalu berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan.
“Karena setiap kepala sekolah yang baru pasti akan beradaptasi dengan lingkungan SMKN 7 Baleendah dengan cara dan gayanya masing-masing. Makanya sedikit banyak suka ngasih tahu. Apalagi saya orangnya cerewet. Bukan apa-apa karena khawatir kalau ada hal yang membahayakan para kepala sekolah. Pasti adalah suka atau nggak suka mah, wajar,” kata Dewi.
Di penghujung wawancara, ia mengatakan apa yang dilakukannya selama ini tidak lain untuk mendukung program kepala sekolah yang ada, untuk mewujudkan SMKN 7 Baleendah yang lebih maju menuju “Jabar Juara Lahir Batin”. [SR]***