majalahsora.com, Kota Bandung – Kepala Dinas Pendidikan (KaDisdik) Kota Bandung Hikmat Ginanjar memuji ekspo atau pameran kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) di SMPN 2 Kota Bandung sebagai sekolah penggerak, Selasa (11/10/2022).
Mengusung tema kearifan lokal, dengan memamerkan tradisi yang ada di Jawa Barat, mulai dari pakaian, kuliner dan lainnya buah karya siswa kelas VII dan VIII.
Menurutnya dengan tujuan profil pelajar Pancasila, di dalamnya melibatkan semua entitas pendidikan. Begitu juga di dalam satuan pendidikan, ada kepala sekolah, guru, siswa dengan dorongan orangtua siswa, mereka saling berkolaborasi.
“Temanya sangat menarik yakni kearifan lokal,” kata Hikmat di SMPN 2 Kota Bandung, Jalan Sumatera No 42.
Kagiatan ekspo projek penguatan profil pelajar Pancasila dibahas dalam Podcast SMPN 2 Kota Bandung
Kata Hikmat para siswa mengobservasi tradisi yang ada di Jawa Barat, itu menjadi hal penting karena para siswa menjadi paham, proses input dan outputnya.
“Anak-anak Indonesia mampu menerangkan dan menjelaskan sesuatu melalui proses. Tidak instan. Sehingga menjadi anak-anak yang mandiri, mampu mengekspresikan apa yang didapatnya dan mampu menjelaskan kepada publik,” kata Hikmat.
Hikmat pun berharap semua satuan pendidikan yang ada di bawah naungan Disdik Kota Bandung, bisa melakukan hal serupa.
“Masing-masing satuan pendidikan punya gaya tersendiri punya kultur tersendiri. Tergantung kepala sekolah dan juga guru, siswa dan orangtua siswa melakukan kreatifitasnya dalam menunjang anak-anak Indonesia, bisa bekerja bersama menjadikan anak Indonesia pintar,” kata Hikmat.
Henny Triana Ketua Komite SMPN 2 Kota Bandung
Sementara itu Erni Kustiani Kepala SMPN 2 Kota Bandung menjelaskan, bahwa ekspo P5 di sekolah yang dipimpinnya, dilaksanakan selama dua hari, yakni Selasa dan Rabu tanggal 11-12 Oktober 2022.
“Dihari pertama ekspo untuk kelas VIII dan dihari kedua dilakukan oleh kelas VII mirip juga semua mengenalkan budaya dan tradisi di daerah Jawa Barat,” kata Erni.
Masih kata Erni, siswa kelas VIII mengenalkan budaya atau tradisi di daerah yang ada di Jawa Barat, dari mulai pakaian, makanan, seni tradisi serta tempat wisata unggulan.
Sedangkan yang membedakan ekspo untuk kelas VII atau di hari kedua, ada seni batik khas daerah Jabar.
Siswi SMPN 2 Kota Bandung sangat lugas kala menjadi host
“Nanti ada anak yang membuat batik dan akan diperagakan melalui fashion week (fashion show),” kata Erni.
Lanjutnya itu merupakan salah satu implementasi, pembelajaran di SMPN 2 Kota Bandung, sebagai sekolah penggerak dan juga implementasi kurikulum merdeka.
“Ini juga merupakan projek ke satu untuk tahun ajaran 2022/2023. Bagi semua siswa. Dibimbing oleh gurunya masing-masing. Ada yang sudah berjalan satu, dua, tiga bahkan empat bulan, tergantung dari substansi projeknya,” kata Erni.
“Kalau projek ini dilakukan sudah dua bulan, dari bulan Agustus sampai Oktober. Ini merupakan puncaknya. Sebetulnya dari kemarin-kemarin sudah ada penilaian ini pamerannya. Memamerkan hasil karya mereka,” imbuh Erni.
Poster ekspo pertama P5 SMPN 2 Kota Bandung tahun ajaran 2022/2023
Erni pun menjelaskan akan ada beberapa projek ke depan. Untuk kelas VIII mengusung tema bangunlah jiwa raganya (membangun karakter), akan bekerja sama dengan Rindam. Sedangkan bagi kelas VII mengusung tema gaya hidup berkelanjutan yakni “think creativ be creativ” memanfaatkan barang bekas yang dibuat menjadi estetik dan bermanfaat.
“Ada juga nanti projek kewirausahaan dan membuat aplikasi sederhana,” pungkasnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Henny Triana Ketua Komite SMPN 2 Kota Bandung menjelaskan bahwa orangtua siswa sangat mendukung kegiatan pameran projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Adapun dukungannya dalam bentuk materil dan non materil, dengan sukarela.
“Kami para orangtua siswa akan support kegiatan sekolah. Kami selalu kompak untuk kemajuan putra putri kami selama belajar di SMPN 2 Kota Bandung,” kata Heni. [SR]***