Setelah Uu Wagub Jabar & Dewi Sartika Kadisdik Jabar ke SMAN 19 Kota Bandung, kegiatan KBM berjalan normal kembali
majalahsora.com, Kota Bandung – Aksi demo yang dilakukan oleh ratusan siswa SMAN 19 Kota Bandung, Kamis (28/2/2019) pagi, sangat disayangkan oleh Herri KS, salah satu orangtua siswa di sekolah yang berada di Jalan Ir H Juanda, Dago Pojok.
Demonya berlangsung di lapang sekolah SMAN 19, saat kegiatan ujian praktek kelas XII.
“Demo ini seperti ada yang menunggangi. Masa sampai membuat surat ke kepolisian mau melakukan demo hari ini. Siswa mana tahu hal itu. Saya kaget diberitahu anak saya kalau di SMAN 19 ada demo, makanya datang ke sini dari pukul delapan pagi,” ujar Herri.
“Kalau memang ada masalah ya baiknya dibicarakan secara baik-baik dan ada etikanya, mereka kan pelajar. Hal ini bisa merusak nama baik sekolah. Apalagi caranya seperti ini. Selama ini saya selaku orangtua siswa SMAN 19 selalu mendukung program sekolah, selama hal itu tidak melanggar aturan yang ada dan untuk kemajuan sekolah. Tidak dibenarkan dengan cara demo seperti ini,” kata Herri.
Pada aksi tersebut kepada kepala sekolah, para siswa menuntut transparansi pungutan dana edubox serta meminta pemberhentian pungutan edubox kepada siswa SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Berbagai spanduk protes mereka pasang di lapang sekolahnya.
Aksi tersebut sampai mencuri perhatian Uu Ruzhanul Ulum Wagub Jabar, Dewi Sartika Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Husen R Hasan, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, datang langsung ke sekolah yang dipimpin oleh Arief Ahmad, sekitar pukul 12.00 lebih.
Di ruang guru SMAN 19, Uu didampingi Dewi memberikan arahan-arahan khusus kepada kepala sekolah, guru, dan karyawan SMAN 19.
Setelah itu Uu pun memberikan himbauan kepada para siswa yang ikut demo. Dirinya akan menindaklanjuti dan menampung aspirasi yang disuarakan siswa. Dirinya meminta kepada siswa yang memasang spanduk unjuk rasa untuk menurunkannya.
“Saya minta setelah kedatangan saya hari ini, belajar seperti biasa lagi. Apalagi sekarang lagi ujian praktek. Jangan terganggu silahkan lakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa, yang ujian ya ujian yang belajar ya belajar. Saya hadir bersama Ibu Kepala Dinas Pendidikan sebagai bentuk respek/kepedulian kami kepada adik-adik semua,” kata Uu di hadapan ratusan siswa SMAN 19.
“Saya berharap jangan ada lagi kegiatan seperti ini,” imbuh Wagub Jabar, disambut riuh tepuk tangan.
Sebelumnya (Kamis 28 Pebruari 2019, pagi) jajaran manajemen SMAN 19 Kota Bandung termasuk Arief Ahmad kepala sekolahnya, telah melakukan mediasi dengan perwakilan siswa pengunjuk rasa.
Di waktu berbeda Arief Ahmad Kepala SMAN 19 menjelaskan kepada majalahsora.com bahwa adanya program edubox merupakan hasil kesepatan semua pihak untuk mendukung smart school.
“Program ini telah dibicarakan, disepakati dan ditandatangani oleh semua pihak termasuk komite sekolah. Ada berita acara, daftar hadir, dokumentasi serta kesanggupan para orangtua. Ini (demo) merupakan miss komunikasi. Kami berikan ruang untuk berdemokrasi. Caranya secara beradab dan santun. Kami tadi telah bertemu dengan perwakilan siswa, guru dan orangtua. Mereka meminta penjelasan. Ya kami memberi penjelasan,” kata Arief.
Lebih lanjut kata Arief sebenarnya mengenai siswa SKTM ikut serta ikut membantu patungan atas dasar keinginan mereka, tidak ada paksaan sama sekali.
“Menurut orangtua SKTM (ikut patungan) itu wujud rasa syukur mereka, anaknya bisa sekolah di SMAN 19. Setelah berbicara dengan Pak KCD tadi, sepakat yang SKTM akhirnya tidak usah ikut urunan, dibebaskan,” kata Arief.
Menurutnya dana patungan yang telah disepakati, diperuntukan untuk membeli sarana prasarana penunjang program edubox (komputer, server, akses poin, kabel dan pendukung lainnya) serta untuk pelatihan gurunya.
“Patungan Rp 50 ribu sendiri untuk siswa kelas XI dan XII. Kalau untuk kelas X tidak ikut patungan karena sudah masuk dalam RKAS,” terangnya.
Edubox sendiri merupakan program smart school, di mana kegiatan ulangan harian, semester, tidak menggunakan lagi kertas pensil. Keuntungan lainnya info kehadiran siswa, absensi dan nilai bisa dipantau/dilihat oleh orangtuanya melalui android. Selain itu untuk pembelajaran, e-raport dan lainnya. Sarana prasarana (komputer/laptop) termasuk untuk kegiatan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) mandiri kelas XII.
“Alhamdulillah kalau pembicaraan sudah final dari mulai mediasi, saran dari Pa Wagub, Bu Kadis,dan Kepala KCD. Kekurangnnya akan kami evaluasi. Sekarang pun (Kamis Sore 28/2/2019) SMAN 19 Kota Bandung sedang diperiksa tim saber pungli. Kami tidak akan menutup-nutupinya,” pungkas Arief [SR]***