majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Sejak akhir Januari 2023, SMKN 3 Baleendah, Kabupaten Bandung dipimpin oleh Hendra Hermansah, S.Pd., M.M., yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala SMKN Situraja Kabupaten Sumedang.
Di SMKN 3 Baleendah, ada banyak program yang akan digulirkan oleh Hendra. Namun ada program jangka pendek yang akan direalisasikan, di antaranya mengembalikan citra SMKN 3 Baleendah sebagai sekolah kejuruan pertanian yang unggul.
“SMK 3 Baleendah itu dulu terkenal sebagai SMK pertanian, nah image ini yang harus dikembalikan,” kata Hendra, kepada awak media majalahsora.com, di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Caranya kata Hendra dengan pemanfaatan teknologi modern bukan lagi dengan cara tradisional, khusunya dalam budidaya tanaman anggrek.
“Maka langkah yang pertama adalah membuat new branding tentang SMK Pertanian. Begitu masyarakat mendengar SMKN Negeri 3 Baleendah akan ingat bahwa di sini salah satu program unggulannya adalah pertanian khususnya budidaya anggrek, melalui kultur jaringan atau rekayasa genetik,” kata Hendra.
Kenapa memilih Anggrek, menurut keterangan Hendra, tanaman anggrek memiliki nilai ekonomis yang baik. Apalagi di SMKN 3 Baleendah teknik budidaya anggrek dengan kultur jaringan sudah berjalan, termasuk adanya labotarium.
“Benihnya saja bisa dijual sekitar Rp 20 ribuan. Kalau yang sudah berbunga bisa ratusan ribu bahkan jutaan rupiah,” kata Hendra.
“Di sini juga sudah jalan, dan memang tadinya sudah fokus ke budidaya anggrek, sempat terhenti tapi kita akan optimalkan lagi,” imbuhnya.
(Pendaftaran mahasiswa baru Universitas Bale Bandung tahun akademik 2023-2024, Kampus Berkualitas klik di pmb.unibba.ac.id)
SMKN 3 Baleendah, akan kembali memiliki image sebagai sekolah pertanian modern di Kabupaten Bandung, khusunya tanaman Anggrek
Hendra melihat peluang itu, karena memiliki sarana pendukung, seperti tempat pembibitan anggrek, di lantai tiga salah satu gedung yang ada di SMKN 3 Baleendah
Masih dikatakan Hendra, di samping dijual tanaman anggrek juga bisa disewakan untuk bunga hias di kegiatan pesta dan lainnya.
Masih berkaitan dengan segi keunggulan, SMKN 3 Baleendah juga memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
“Alhamdulillah para guru dan tenaga kependidikan memiliki semangat. Tinggal bagaimana meramunya. Di samping itu memiliki lahan pertanian di daerah Manggahang dan dekat Situ Sipatahunan, Baleendah. Meskipun lahannya tidak begitu luas,” kata Hendra.
Menurutnya dengan keterbatasan lahan, tidak membuat surut SMKN 3 Baleendah dalam mengembangkan teknologi pertanian modern.
“Di Jepang lahan pertaniannya sangat kecil, tapi sangat banyak, dengan memanfaatkan teknologi pertanian atau modernisasi alat-alat pertanian,” kata Hendra.
Oleh sebab itu SMKN 3 Baleendah pun, akan mengaplikasikan teknologi terkini.
“Misalnya menggunakan drone pertanian. Untuk melihat atau kontrol ke lapangan. Tidak usah jauh-jauh datang ke lahan cukup menggunakan drone yang ada kameranya.”
Kantor SMKN 3 Baleendah, Kabupaten Bandung
“Jadi citra SMKN 3 Baleendah sebagai sekolah pertanian di mata masyarakat berubah, oh ternyata teknologinya sudah modern,” kata Hendra.
SMKN 3 Baleendah juga mengembangkan budidaya kacang tanah, dan tanaman hortikultura lainnya.
“Namun tetap yang menjadi brand image SMKN 3 Baleendah yakni penghasil bunga anggrek,” tegasnya.
Untuk mewujudkannya juga perlu dukungan orangtua siswa melalui komite sekolah, industri, lembaga terkait, pemangku kebijakan dan lainnya.
Untuk kerjasama dengan pihak industri yang mendukung teknologi pertanian SMKN 3 Baleendah, kata Hendra kini sedang menjajaki dengan PT Cyberlab dan PT LEN.
“Pasti ada yang bertanya kenapa pertanian kerjasama dengan PT LEN, agak aneh. Padahal PT LEN ada bagian marketing dan pemasarannya (untuk UMKM) di samping sebagai industri pertahanan,” kata Hendra.
SMKN 3 Baleendah pun kata Hendra, memerlukan dukungan media untuk berkolaborasi (Penthahelix), mempublikasikan kemajuan-kemajuan yang ada di SMKN 3 Baleendah.
Jumlah siswa di SMKN 3 Baleendah ada sekitar 1.291 orang. Dengan jumlah guru sebanyak 71 orang.
Adapun program keahliannya yakni Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH); Pemuliaan Pembiakan Tanaman (PPT); Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP); Akuntansi Keuangan Lembaga (AKL); dan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP). [SR]***