majalahsora.com, Kota Bandung – SMK Nusantara Raya adalah salah satu sekolah di Kota Bandung, yang mendapatkan bantuan keuangan (Bankeu) dari Dinas Pendidikan Kota Bandung bagi siswa rawan melanjutkan pendidikan (RMP).
Bantuan itu telah digelontorkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), pada pertengahan bulan Desember 2020.
Kemudian oleh Pemprov Jabar, disalurkan ke SMK Nusantara Raya, termasuk ke banyak SMA, SMK swasta di Kota Bandung yang ada di wilayah Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VII, pada tanggal 31 Desember 2020.
Hendi Hidayat Kepala SMK Nusantara Raya, sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Disdik dan Pemkot Kota Bandung, termasuk Cadisdik Wilayah VII dan Disdik Jabar.
Dananya sebesar Rp. 2.000.000 per siswa RMP khusus warga Kota Bandung. Dikelola secara mandiri oleh sekolah, untuk mengurangi beban kewajiban orangtua siswa ke SMK Nusantara Raya. Alokasi penggunaan dananya mengacu kepada peraturan yang sudah di tetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Pemkot Bandung.
Oleh SMK Nusantara Raya, dana yang telah turun dimanfaatkan sesuai 10 asnaf/ peruntukannya seperti untuk pemenuhan standar isi, kompetensi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, penilaian, lingkungan sekolah, kebudayaan sekolah.
“Alhamdullilah sangat terbantu dengan adanya bankeu ini di tengah pandemi COVID-19. Jumlah siswa yang mendapatkannya ada 100 siswa, dari total seluruh siswa yang ada adalah 175 siswa dari 5 jurusan,” kata Hendi, di ruang kerjanya Jalan Antapani No.28, Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, baru-baru ini.
Agar diketahui lima jurusan SMK Nusantara Raya, yaitu Administrasi Perkantoran, Bisnis Daring dan Pemasaran, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan jaringan serta Teknik Bisnis Sepeda Motor.
Menurut Hendi, bansos yang telah di berikan oleh Disdik/Pemkot Bandung agar dipertahankan, mengingat pandemik yang belum berakhir mempengaruhi sektor perekonomian, khususnya siswa-siswa RMP.
Bansos itu bagaikan oase di tengah padang pasir, karena di tengah pandemi, dengan pasang surutnya ekonomi banyak sekolah yang terkena imbasnya, di antaranya untuk biaya operasional.
“Selain mengandalkan bantuan operasional sekolah (BOS), bantuan sosial ini memberikan manfaat yang sangat besar untuk orangtua yang mengalami terkendala dalam mandeknnya pembayaran,” kata Hendi.
“Harapannya berharap setiap tahun harus ada sehingga dapat membantu siswa-siswa dapat bersekolah walaupun faktor ekonomi yang minim” pungkas Hendi. [SR]***