Rita Hartati, S.Pd., Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Sampai hari kedua, Selasa 26 Maret 2019 pelaksanaan UN (Ujian Nasional) di SMK Muhammadiyah Kota Bandung yang menggunakan komputer (UNBK/Ujian Nasional Berbasis Komputer) berjalan lancar.
Hal itu sesuai dengan penuturan Rita Hartati Kepala Sekolahnya, kepada majalahsora.com, Selasa (26/3/2019) siang di kantornya.
Seluruh SMK yang ada di seantero Indonesia serentak melaksankannya, dari mulai hari Senin 25 Maret 2019 sampai Kamis 28 Maret 2019.
Setiap hari mengujikan satu mata pelajaran, Bahasa Indonesia, matematika, Bahasa Inggris dan teori kejuruan. Soalnya pilihan berganda dengan jumlah soal yang berbeda. Untuk hari pertama yang mengujikan Bahasa Indonesia, bobot soalnya sebanyak 50 soal. Sedangkan matematika bobot soalnya sebanyak 40 soal.
Suasana UNBK di SMK Muhammadiyah 1 Kota Bandung
Peserta UNBK di SMK Muhammadiyah 1 sendiri tercatat ada 41 siswa kelas XII, dari jurusan Pemasaran. Dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama mulai pukul 07.30-09.30 dan sesi kedua dimulai dari pukul 10.30-12.30.
Dalam upaya menghindari hal yang tidak diinginkan, Rita mewajibkan siswanya hadir di sekolah yang berada di Jalan Kancil nomor 1, Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, tepat pukul 07.00. Meskipun ujian nasionalnya dimulai pada pukul 07.30.
“Alhamdulillah sampai hari kedua (Selasa, 26/3/2019) berjalan lancar. Tidak ada kendala, baik jaringan maupun listrik. Kehadiran peserta pun 100 persen. Mudah-mudahan hal itu bisa berlangsung sampai hari terakhir UNBK. Di sekolah lain saat pelaksanaan UNBK kemarin ada yang servernya error, listrik mati. Sehingga siswanya harus ikut UNBK susulan,” kata Rita.
Masih berkaitan dengan UNBK di SMK Muhammadiyah, tahun ini sekolahnya memakai satu ruangan. Sementara itu komputer yang dipakainya ada 26 unit, menggunakan server sebanyak 2 buah.
Sedangkan untuk pengawas silangnya berasal dari SMK Adimyati, dengan jumlah dua orang di setiap sesi dan harinya.
“Guru kami mengawas di SMK Nusa Bakti, sedangkan guru pengawas dari SMK Nusa Bakti ke SMK Adimyati,” terang Rita.
Saat majalahsora menanyakan mengenai pengadaan sapras UNBK di sekolahnya, dirinya menjelaskan bahwa untuk melengkapi unit komputer/laptop di SMK Muhammadiyah 1, mendapat bantuan dari pemerintah pusat (Kemendikbud).
“Selain bantuan dari Kemendibud kami pun membeli laptop lagi, dananya dari dana hibah investasi Kota Bandung salah satunya,” kata Rita.
Pada penyelenggaraan UNBK tahun ini Rita pun menargetkan agar siswanya memiliki nilai yang baik dan memiliki kompetensi yang benar-benar sesuai dengan keahliannya.
“Banyaknya siswa kami setelah lulus kerja dulu. Baru setelah itu mereka melanjutkan kuliah. Tahun kemarin juga sama. Umumnya mereka kerja, setelah mendapat kerja sekarang mereka pada kuliah,” pungkasnya. [SR]***