majalahsora.com, Kota Tasikmalaya – Suasana Idul Fitri 1 Syawal 1443 H, masih terasa saat kegiatan halal bihalal Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Rukun Warga Rukun Tetangga (ARWT) Indonesia Kota Tasikmalaya, di Rumah Makan Sambel Hejo, Jalan Mashudi, Kota Tasikmalaya, Minggu (22/5/2022).
Odang Saepudin Ketua DPC ARWT Kota Tasikmalaya, dalam sambutannya mengatakan setiap muslim yang telah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh akan kembali kepada kesucian, dosa-dosanya telah terhapus dengan ibadah-ibadah amal amalan puasa Ramadhan yang dilakukan.
“Dan sekarang bersyukur kepada Allah kita telah melewati tanggal 1 syawal dan masih dalam suasana Idul Fitri 1443 H,” kata Odang.
Dalam kesempatan yang sama, dirinya juga melantik pengurus PAC ARWT Kota Tasikmalaya, periode 2022-2027.
Mereka dikukuhkan setelah melalui proses pemilihan yang dilaksanakan secara demokrasi.
Odang Saepudin pun mengungkapkan, bahwa keberadaan ARWT di Kota Tasikmalaya memiliki peran yang strategis, sekaligus menjadi mitra pemerintah dalam membantu serta menjembatani masyarakat.
Salah satu peran sentral ARWT Tasikmalaya di masa pandemi COVID-19 yakni membantu masyarakat yang terkena imbas secara ekonomi.
ARWT Kota Tasikmalaya, beberapa kali menggelar operasi pasar murah (OPM) menyediakan sembako dengan harga terjangkau. Di antaranya minyak goreng, telur ayam negeri, beras dan lainnya.
“Dalam mengatasi permasalahan kenaikan minyak sayur, ARWT telah hadir dengan melakukan Oprasi Pasar Murah (OPM) bahkan ribuan liter minyak telah disalurkan dengan harga yang murah,” kata Odang.
Namun, kata Odang ada hal yang disayangkan, keberadaan ARWT yang notabennya sebagai mitra pemerintah, malah oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya anggaran yang telah diajukan malah di hapus.
Dalam kesempatan yang sama Penasehat DPC ARWT Kota Tasikmalaya, Ustadz Aminudin Bustomi mengatakan, keberadaan ARWT di Kota Tasikmalaya bisa menjadi pionir bagi seluruh komponen masyarakat termasuk etnis dan lainnya.
Menurutnya keberadaan ARWT di Kota Tasikmalaya yang beranggotakan 850 orang, dan membawahi 3.564 RT se-Kota Tasikmalaya harus menjadi pionir seluruh komponen masyarakat. [SR]***