majalahsora.com, Kota Bandung – Aula Ki Hadjar Dewantara Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Jalan dr Radjiman Nomor 6 Kota Bandung, pada hari Minggu 21 April 2024, mendadak ramai.
Hal ini dikarenakan adanya kegiatan kick off sekaligus halal bihalal Idul Fitri 1445 H, Forum Pelajar Sadar Hukum (FPSH) Jawa Barat (Jabar) yang dihadiri sekitar 591 orang pelajar SMA, SMK, SLB dan Madrasah Aliyah (MA) dari 27 kabupaten/kota.
Kepala Bidang PSMK Drs. Edy Purwanto, M.M., hadir membuka acara mewakili Kepala Disdik Jabar, Drs. Wahyu Mijaya, SH., M.Si.
Dalam sambutannya dikatakan Edy, bahwa ini bertepatan dengan momentum peringatan hari Kartini serta halal bihalal Hari Raya Idul Fitri 1445 H, setelah berpuasa selama satu bulan.
Universitas Bale Bandung (UNIBBA) Kampus Berkualitas di Bandung Raya, Lulusannya Mudah Bekerja, dengan Biaya Sangat Terjangkau ini link pendaftarannya pmb.unibba.ac.id
Kabid PSMK Disdik Jabar, Drs. Edy Purwanto, M.M
Edy pun sangat mengapresiasi para peserta yang mengikuti kegiatan kick off Duta Sadar Hukum HAM tahun 2024, yang datang dari berbagai daerah.
Berkaitan dengan kesadaran hukum dan nilai-nilai Ketuhanan, Edy pun mengatakan bahwa hal tersebut harus dikuatkan sedari dini. Salah satunya melalui kegiatan ini.
Karena Duta Sadar Hukum HAM FPSH diharapakan bisa berperan membawa kebaikan yang disebarkan kepada rekan-rekannya. Tercatat di Jabar ada sekitar dua juta pelajar (SMA, SMK sederajat).
Apalagi dikatakan Edy akhir-akhir ini banyak dipertontonkan berbagai hal dan kondisi yang membuat kita risih. Dan perlu untuk menyikapinya. Seperti adanya ketersinggungan sedikit terjadi keributan, pengeroyokan, kekerasan bahkan sampai melakukan pembunuhan.
Pembina Harian FPHS Jabar, Ida Suciati Mandirisari, M.Pd
“Artinya apa? Sudah tidak lagi kita menggunakan hukum sebagai bagian dari tatanan kehidupan. Hari ini bicaranya siapa yang kuat dialah yang menang,” kata Edy.
Makanya kejadian -kejadian tersebut kata Edy harus menjadi perhatian dalam konteks penguatan pemahaman terhadap hukum.
Pasalnya apabila berbicara mengenai hukum maka sesuatu aturan yang harus diikuti sebagai bagian kesadaran dalam bermasyarakat.
Untuk menyiapkan kedamaian, keadilan, kebahagiaan tidak saling menyakiti, tidak berbuat kekerasan dan lain sebagainya.
Drs. Agus Hamdan Satiagraha, M.M., Pengawas Cadisdik VI
Tidak kalah penting membangun etika dan moralitas generasi muda bangsa, bagaimana hubungan anak-anak dengan orangtua, guru, antar sesama dan lainnya.
“Ini penting sekali, karena tidak semua aturan tetuang dalam tulisan,” Edy menjelaskan.
Dengan begitu pelajar yang tergabung dalam Duta Sadar Hukum HAM FPSH, bisa menjadi agen perubahan dan menularkan virus-virus kebaikan.
Sedangkan Pembina Harian FPHS Jabar, Ida Suciati Mandirisari, M.Pd., mengatakan bahwa kegiatan ini setiap tahun rutin dilaksanakan.
Kabid HAM, Kemenkumham Jabar, Hasbullah Fudail (tengah)
“Ini juga merupakan kegiatan silaturahmi, halal bihalal Idul Fitri 1445 H ditambah dengan peringatan Hari Kartini. Di mana yang kami bina merupakan generasi muda Duta Hukum untuk memaknai perjuangan wanita dalam emansipasi.”
“Intinya Duta Hukum itu harus penuh dengan ilmu dan banyak wawasannya,” kata Bunda Suci akrab disapa, di sela-sela kegiatan.
Dalam kegiatan ini pun para calon Duta Hukum HAM FPSH, diberikan motivasi dan materi mengenai gambaran asesmen calon Duta Sadar Hukum HAM.
“Alhamdulillah, di tahun ini FPSH selama berkegiatan mendapatkan dukungan penuh dari Disdik Jabar. Setelah asesmen ada kegiatan besar yakni pengukuhan Duta Sadar Hukum serta kunjungan studi ke Akmil Surabaya TNI AL.”
Suasana Kick Off, Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H dan peringatan Hari Kartini
“Di samping itu juga ada kegiatan TOT untuk para pendamping di Pusdikjas Cimahi,”
Masih dijelaskan Bunda Suci, penguatan FPSH mengedepankan pembentukan karakter budi pekerti, etika dan tata krama pelajar. Untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya paham terhadap hukum atau aturan saja.
“Seperti berpakaian ke sekolah, menerapkan sapa pagi bagi sekolah yang sudah memiliki FPHS HAM.”
“Kami juga turut berupaya mencetak generasi muda. Pasalnya para Duta Sadar Hukum HAM, mendapatkan wawasan dari tujuh institut yang turut membimbing mereka. Seperti dari Disdik Jabar, Kajati, Polda (Direktorat Narkoba, Bhabinsa dan lalulintas), Kodam, Kemenhumkam, Pertahanan dan Kemenag,” kata Bunda.
Calon Duta Sadar Hukum HAM FPSH Jabar dari berbagai kabupaten kota
Dirinya juga berharap dengan kegiatan ini para pelajar bisa mengaplikasikannya khususnya untuk pribadinya masing-masing. Lalu ditularkan kepada rekan-rekannya.
Pada kesempatan yang sama Hasbullah Fudail, Kabid HAM, Kemenkumham Jabar mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari proses penyadaran hukum yang masif. Ternyata pendidikan yang tinggi tidak berkorelasi positif terhadap kesadaran hukum.
“Kesadaran hukum itu merupakan budaya kalau tidak dipraktekkan. Meskipun punya pengetahuan yang banyak maka tidak akan berdampak,” kata Hasbullah, yang juga Sekretaris Pembina FPSH Jabar.
“Makanya dengan mereka hadir dan kami terus memberikan pemahaman dan memberikan aksi-aksi, berharap itu dipraktekkan di masyarakat, di sekolah dan paling kecil di lingkup rumahnya masing-masing,” kata Hasbullah.
Nova Ahmad Tamimi, alumni SMAN 1 Pagaden Kabupaten Subang (kanan)
Hasbullah pun berharap para anggota Duta Hukum HAM FPSH ini bisa menjadi role model atau teladan di sekolahnya masing-masing. Menjadi bagian penting menyadarkan dalam berprilaku yang baik di sekolah.
“Yang paling ironis sekarang tentang bullying, menjaga kebersihan, berlalu lintas, itu paling mendasar. Menjadi role model bagi teman-temannya, sehingga bisa diikuti oleh rekan-rekannya, menjadi bagian yang bisa mempengaruhi masyarakat.”
“Karena lingkup pendidikan merupakan tempat terbaik untuk memberikan pengaruh terdepan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat,” imbuhnya.
Saat ditanya agar FPSH bisa lebih masif dan berdampak? Kata Hasbullah harus terus didukung oleh Disdik Jabar mengkampanyekannya agar banyak sekolah yang tergabung dan memiliki Duta Sadar Hukum HAM FPSH. Dengan begitu bisa lebih terstruktur dan berkembang.
Pelajar SMAN 4 Kota Cimahi dan SMA Pasundan 3 Kota Cimahi
Sementara itu Nova Ahmad Tamimi, alumni SMAN 1 Pagaden Kabupaten Subang, mantan Duta Sadar Hukum HAM, mengungkapkan bahwa banyak manfaat selama dirinya menjadi anggota FPSH, di antaranya bisa memahami dasar-dasar hukum dan HAM di Indonesia. Kemudian mengetahui hak dan kewajiban sebagai pelajar.
“Saya juga mengenal berbagai jenis pelanggaran hukum dan HAM. Mempelajari cara untuk menyelesaikan masalah hukum dan HAM secara damai,” kata Nova, yang didaulat menjadi pembawa acara Kick Off dan Halal Bihalal FPSH.
Di samping itu bisa meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Juga Melatih kemampuan berkomunikasi dan berargumen.
“Manfaat lainnya bisa mengembangkan jiwa kepemimpinan dan kepedulian sosial. Memperkuat kemampuan untuk bekerja sama dalam tim,” kata Nova yang sekarang tercatat sebagai mahasiswi semester dua, jurusan Hubungan Internasional UNJANI. [SR]***