majalahsora.com, Kota Bandung – Ade Suryaman, sejak 10 Juli 2020 dipindahtugaskan menjadi Kepala SMAN 27 Kota Bandung. Sebelumnya Ade merupakan Kepala SMAN 10 Kota Bandung.
Pada tanggal 17 Juli 2020 dilakukan pisah sambut di SMAN 10 termasuk di SMAN 27 Kota Bandung.
Ade digantikan oleh Udin Saehudin yang sebelumnya memimpin SMAN 13 Kota Bandung. Sedangkan Ade menggantikan Hadili yang kini memimpin SMAN 22 Kota Bandung.
Selama memimpin SMAN 10 Kota Bandung, Ade Suryaman telah banyak menorehkan berbagai prestasi dan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik.
Di antaranya dari segi sarana prasarana, gedung perkantoran yang mirip dengan Gedung Sate, pembangunannya bisa selesai tepat waktu. Kemudian pembangunan kantin sehat yang representatif, pembangunan toilet siswa, terbaru rehab kelas dekat lapang sekolahnya.
Drs. Sarip Rustandi, Wakasek Kesiswaan SMAN 27 Kota Bandung
Dari segi akademik, SMAN 10 Kota Bandung, di bawah kepemimpinannya menjadi salah satu sekolah penyelenggara pendidikan dengan sistem satuan kredit semester (SKS), sama dengan SMAN 3 Kota Bandung. Sistem tersebut telah berlangsung selama tiga tahun.
Sedangkan untuk capaian prestasi akademik di antaranya tahun ini sekitar 45 lulusannya diterima di perguruan tinggi negeri, melalui jalur undangan atau seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) tahun akademik 2020/2021.
Syarif Wakasek Humas SMAN 27, mengatakan bahwa guru-guru di sekolah yang berada di Jalan Utsman Bin Affan No.1, Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage berharap Ade Suryaman bisa membawa SMAN 27 lebih maju dan lebih baik lagi, yang sebelumnya telah dikembangkan oleh Hadili kepala sebelumnya.
Di samping itu mampu membangun SMAN 27 bukan hanya dari segi sumber daya manusianya saja, tetapi juga sarana prasarana.
“Guru-guru di SMAN 27 Kota Bandung, siap mendukung semua program-program yang dicanangkan oleh Pak Ade Suryaman, termasuk dengan para stakeholder,” kata Syarif, baru-baru ini.
Ia pun menjelaskan bahwa ciri khas SMAN 27 merupakan sekolah sadar hukum.
“Kami akan mencoba terus mensosialisasikan bahwa SMAN 27 Kota Bandung akan dijadikan sebagai pilot project untuk sekolah sadar hukum. Di samping itu juga memiliki program unggulan di bidang olahraga,” terangnya.
“Ada pemain nasional voli. Termasuk mengembangkan olahraga hoki yang digagas oleh Pa Aas. Prinsipnya bagaimana membangun karakter SMAN 27 Kota Bandung sebagai salah satu sekolah yang memiliki visi religius, kemudian memiliki karakter kebangsaan,” sambung Syarif.
Di samping itu sarana prasarana di SMAN 27 Kota Bandung yang ada perlu dibenahi dan ditingkatkan. Mengingat luas lahannya yang hampir mencapai 4 hektar.
“SMAN 27 Kota Bandung memiliki lahan yang sangat luas, bisa dikatakan terluas di Kota Bandung. Sehingga pengelolaan dan pemeliharaan harus sangat baik. Mudah-mudahan ke depan sarana-prasarana di lahan yang sangat luas ini bisa dioptimalkan lagi. Menjadi sarana proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu siswa-siswi yang ada di SMAN 27 kota Bandung. Alhamdulillah kini juga sedang dibangun 3 ruang kelas baru,” kata Syarif.
“Beliau (Pak Ade Suryaman) memiliki kemampuan yang sangat luar biasa, dalam mengelola manajemen sekolah. Terlebih sesuai dengan misi SMAN 27 religius, berkarakter, kewirausahaan, dan mencintai lingkungan.
Tercatat kini jumlah siswa untuk semua tingkat di SMAN 27 ada sekitar 1200-an orang. [SR]***