majalahsora.com, Kab. Sumedang – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) meraih penghargaan ‘Anugrah Manusya Mriga Satwa Sewaka’. Merupakan gelar tertinggi dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) kepada Gubernur Jawa Barat atas keberpihakannya terhadap kedokteran hewan.
Penghargaan diberikan PDHI, pada kegiatan Kuliah Umum Gubernur Jawa Barat, yang dirangkaikan dengan acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Sakit Hewan Prodi Kedokteran Hewan, di Kampus UNPAD Jatinangor, Sabtu (09/06/2018).
Aher menuturkan, penghargaan dari PDHI tersebut, menjadi anugerah yang diraih di hari-hari terakhir masa dirinya menjabat Gubernur Jawa Barat.
“Alhamdulillah, awalnya kita prihatin di awal kita jadi gubernur, marak daging sapi yang mengandung cacing, akhirnya kita perhatikan kesehatan hewan beserta fasilitas pendukungnya,” ungkap Aher.
“Soal penghargaan, mungkin ini yang terakhir diraih sebelum tanggal 13 Juni 2018,” katanya.
Selama masa jabatannya, Gubernur Ahmad Heryawan dinilai PDHI telah berperan dan memberikan dukungan besar kepada kedokteran hewan.
Gubernur Jabar telah membangun Rumah Sakit Hewan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dalam hal ini, Jawa Barat menjadi satu-satunya Provinsi yang memiliki rumah sakit hewan dengan fasilitas yang tentunya memadai.
Ia juga telah menginisiasi berdirinya Studi Kedokteran Hewan di Universitas Padjadjaran (UNPAD) dua tahun lalu.
Sementara saat ini, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Hewan Pendidikan di Kampus UNPAD Jatinangor, yang tahap awal pembangunannya disumbang APBD Provinsi Jawa Barat Rp. 20 miliar.
“Kesehatan hewan kan juga berkaitan dengan kesehatan manusia. Baik hewan yang jadi bahan pangan, maupun hewan peliharaan,” kata Aher.
Maka kesehatan hewan, kata Aher, juga berpengaruh pada tersedianya protein hewani, yang mendukung ketahanan pangan di Jawa Barat.
Juga tak boleh ketinggalan untuk hewan peliharaan, tentunya harus terjamin kesehatannya. Hewan berpenyakit, dikhawatirkan menularkan penyakitnya ke pemilik hewan tersebut.
“Sebut saja rabies, flu burung, dan lain-lain,nggak mau kan, maka hewan juga harus sehat, kalau perlu punya hewan peliharaan divaksin lah setahun sekali,” ujarnya.
Aher berkeinginan hadirnya rumah sakit khusus hewan di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat, disamping klinik-klinik yang ada di beberapa daerah.
“Klinik atau rumah sakit hewan sangat diperlukan di daerah, karena jumlah penduduk maupun hewan peliharaan di Jabar sangat banyak dan itu perlu diperhatikan,” ucapnya.
Ketua Pengurus Besar PDHI Heru Setijantio menyebut, bahwa PDHI sangat berterimakasih kepada Gubernur. Dimana menurutnya, sangatlah langka ada Pimpinan tertinggi daerah, yang mencurahkan perhatiannya kepada kedokteran hewan.
“Penghargaan dan apresiasi kita berikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk kejadian yang jarang tejadi di Indonesia, yaitu perhatian dari pimpinan tertinggi daerah, untik berdirinya rumah sakit hewan, salah satunya pembangunan Rumah Sakit Hewan Pendidikan di UNPAD ini,” ucap Heru.
Heru membenarkan perkataan Gubenur Jabar, bahwa secara langsung maupun tidak langsung, kesejahteraan hewan berpengaruh pada kesejahteraan manusia.
Untuk mendorong hadirnya kesejahteran tersebut, gubernur contohnya telah membangun rumah sakit hewan di Cikole Lembang, merintis berdirinya program Studi kedokteran hewan di UNPAD, dan dilanjutkan dengan pembangunan Rumah Sakit Hewan Pendidikan di UNPAD. [SR]***