majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Suasana SMAN 2 Padalarang, Jumat (13/3/2020) begitu semarak, tatkala menggelar kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS).
Tampilan jaipongan dari SMAN 2 Padalarang, angklung SMAN 1 Padalarang, kabaret SMAN 1 Cipeundeuy dan solo drum SMA Terbuka Padalarang 2 tampil memukau dan menghibur yang hadir.
Ditambah dengan kedatangan dan tampilan penyanyi legendaris Tanah Air Acil Bimbo (penyanyi balada pop dan religi) dan Yuyu Koswara (mantan anggota Elfas Singer), pada kegiatan GSMS yang digagas oleh Ester Miori Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VI serta dukungan para kepala sekolah di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Bersama kepala sekolah di Cadisdik Wilayah VI, Kab. Bandung Barat (Poto)
Ester Miori mengungkapkan tujuan menggelar kegiatan GSMS di Cadisdik Wilayah VI, yaitu ingin memberi sentuhan agama dan budaya untuk penguatan pendidikan karakter bagi para siswa. Hal tersebut sesuai dengan tema kegiatannya.
“Ini merupakan sebuah program yang asalnya dari pemerintah provinsi/pusat,” kata Ester, usai kegiatan, Jumat (13/3/2020) sore.
Ia menambahkan bahwa kegiatan GSMS sebelumnya belum menjamah semua sekolah yang ada, khususnya di Cadisdik Wilayah VI.
Saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya (Poto)
Atas dasar itu dirinya dengan rekan-rekan di Cadisdik Wilayah VI termasuk kepala sekolah melakukan diskusi agar penyelenggaraan GSMS di tahun ini bisa terwujud.
“Alhamdulillah dan luar biasa akhirnya kegiatan GSMS di Cadisdik Wilayah VI bisa terwujud. Karena kegiatan ini benar-benar atas dasar inisiatif dan swadaya prakarsa bahkan biaya rekan-rekan di lapangan. Mereka para kepala sekolah bergabung dengan sekolah yang lain, swasta negeri berbaur,” tutur Ester.
Tujuan mulia lainnya kegiatan GSMS kali ini yaitu agar para siswa memiliki budi pekerti yang baik, tampil menjadi pelajar yang handal bagaimana mereka menjadi anak bangsa yang hebat salah satunya lewat agama dan budaya.
Kang Acil Bimbo berapi-api, membakar semangat pelajar agar memegang teguh agama dan cinta terhadap budayanya, ‘Tanah Pasundan’ (Poto)
“Agama mengajarkan tentang kebenaran budaya mengajarkan tentang peradaban, dua hal ini sangat penting dan bermanfaat bagi mereka. Untuk itu maka setiap kegiatan GSMS kali ini, kita mengambil tema, Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Sentuhan Agama dan Budaya,” tegas Ester.
“Kami hadirkan seniman yang masuk sekolah ini yaitu Kang Acil Bimbo dan Teh Yuyu Koswara, merupakan penyanyi yang memiliki talenta yang luar biasa dan sudah kita kenal,” imbuhnya.
Menurutnya, hal tersebut juga yang cukup menyentuh anak-anak di era kekinian yang segala sesuatunya serba digital menggunakan IT. Apalagi dihadapkan pada persoalan yang serba canggih dan moderen.
Engkus Kepala SMAN 1 Padalarang beduet dengan Kang Acil Bimbo (Poto)
“Kami ingin mengimbanginya. Ingin mengingatkan kepada siswa-siswi, di era kekinian jangan lupa kita imbangi dengan agama yang kita anut budaya yang kita ikuti kedua hal ini sangat penting bagaimana untuk penguatan pendidikan karakter,” pungkas Ester.
Sementara itu Acil Bimbo yang didaulat menjadi seniman yang masuk sekolah memberikan motivasi, agar generasi muda saat ini harus taat menjalankan ibadah dan menghargai dan mencintai budaya lokal, khususnya Jawa Barat.
Pada paparannya ia mengatakan bahwa dengan agama maka dalam bertindak akan benar. Sedangkan terkait dengan seni budaya ia mengungkapkan di ‘Tanah Pasundan’ memiliki keunggulan di bidang seni dan banyak talentanya.
Tuti Kurniawati, Kepala SMAN 2 Padalarang, Kab. Bandung Barat (Poto)
“Di Jabar tidak akan pernah kekurangan bakat untuk menjadi seniman,” kata Acil saat memberikan materi.
Ia menambahkan bahwa kekuatan Jawa Barat memiliki berbagai seni seperti kacapi suling dan Cianjuran di Cianjur, angklung yang sudah mendunia dan lainnya.
Acil Bimbo pun memberi gambaran bahwa dalam menggarap sesuatu harus serius dan fokus (dalam bidang seni). Para pelajar bisa ikut dalam kelompok seni, baik seni tradisi maupun lainnya. Karena menurutnya dengan berkesenian bisa menambah wawasan dan pergaulan luas.
Para pelajar dengan seksama memperhatikan paparan dari Kang Acil Bimbo (Poto)
“Berkesenian juga bisa dijadikan untuk ‘hidup’. Kami grup Bimbo anggotanya merupakan sarjana namun dengan fokus bernyanyi bisa hidup. Mengikuti dengan serius lakukanlah akan bisa hidup dari seni dan seni di jabar semakin maju,” kata Acil Bimbo.
Ia sangat mengapresiasi kegiatan GSMS yang dihelat oleh Cadisdik Wilayah VI.
“Datangkan peristiwa seperti ini dan sering dilakukan, dari seniman lainnya juga seperti teater, juga ada sastrawan dan lainnya,” tegasnya.
Tampilan tari jaipongan dari SMAN 2 Padalarang, Kab. Bandung Barat (Poto)
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kegiatan seperti ini (GSMS) harus rutin ada tiap tahun. Malah ke depannya bobot dari isi kegiatannya harus digarap lebih baik lagi.
“Ini kan babak-babak awal. Semoga nanti di tiap sekolah masuk ke dalam kurikulum. Ada komunikasi budaya yang dilakukan oleh budayawan dengan instansi-instansi terkait,” kata Acil Bimbo.
“Kadang-kadang kita ini memberikan acara yang kaku. Anak-anak sekarang mah lain, mereka ini banyak yang bisa dilihat dan kreatif,” imbuh anggota grup Bimbo yang legendaris dengan lagu religinya.
Tim angklung SMAN 1 Padalarang memukau yang hadir (Poto)
Ia sangat kagum ketika melihat tampilan solo drum dari siswi SMAN Terbuka 2 Padalarang, angklung SMAN 1 Padalarang dan jaipongan dari SMAN 2 Padalarang.
“Mereka sangat luar biasa. Otomatis ada tuntunan yang dipamerkan dari karya mereka,” imbuhnya.
Dirinya pun tampil menginspirasi para pelajar saat menyanyikan lagu ‘Sajadah Panjang’ karya Jaka Bimbo, adiknya.
Tampilan seni kabaret dari SMAN 1 Cipeundeuy (Poto)
Syairnya begitu menyentuh hati. Berikut petikan syairnya saat Acil Bimbo tampil.
“Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi
Tampilan solo drum siswi SMAN terbuka 2 Padalarang (Poto)
Mencari rezeki mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali bersimpuh hamba.”
Sementara itu Tuti Kepala SMAN 2 Padalarang juga Kepala SMAN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat mengatakan, dengan gerakan seniman masuk sekolah ini tentu saja dalam rangka pendidikan penguatan karakter dari perspektif budaya.
“Kalau penguatan pendidikan karakter yang lainnya biasa itu setiap hari. Apakah itu kebersihan literasi ataupun banyak kegiatan lainnya,” ungkap Tuti.
Bersama para guru dan karyawan SMAN 2 Padalarang (Poto)
Senada dengan Ester, Kepala Cadisdik Wilayah VI, Tuti mengatakan bahwa kegiatan GSMS merupakan peningkatan pendidikan karakter ditinjau dari perspektif agama dan budaya. Apalagi seniman yang hadir langsung merupakan maestro, Acil Bimbo dan Yuyu Koswara.
Pihaknya ingin memberikan tampilan/performance dan pemahaman kepada siswa bagaimana seni yang santun juga seni yang berbudaya yang bagus serta baik.
“Dengan begitu mereka tidak melupakan jati diri bangsa Indonesia. Alhamdulillah dengan kegiatan ini hal itu kena,” kata Tuti.
Paling kanan, Aip Syarif, Wakasek Humas, SMAN 2 Padalarang salah satu suksesor kegiatan GSMS di SMAN 2 Padalarang (Poto)
Tuti juga mengapresiasi kelompok kepala sekolah di Kabupaten Bandung Barat khususnya, karena kompak ketika mereka ingin membuka dan membuat suatu event. Tentu saja kegiatan yang mempunyai ‘side effects’ yang bagus untuk siswa-siswinya.
Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa kegiatan itu tidak mengeluarkan biaya yang mahal.
Paling utama justru dari masing-masing sekolah mau menampilkan karya seni siswa-siswi setiap sekolah yang memiliki karakter yang berbeda-beda.
“Kegiatan ini betul-betul merupakan penguatan pendidikan karakter. Saat nya mengapresiasi kreativitasnya,” pungkas Tuti. [SR]***