Dra. Heru Ekowati, Kepala SMAN 23 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Ada 1320 sekolah di 24 propinsi yang terpilih untuk melaksanakan kegiatan GSMS (Gerakan Seniman Masuk Sekolah). Kegiatan tersebut diinisisasi oleh pemerintah melalui Kemeterian Pendidikan, Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Direktorat Kesenian.
Gerakan ini merupakan kegiatan yang menghadirkan pelaku seni selama beberapa pertemuan, untuk melatih siswa sekolah dibidang seni dan budaya. Materi GSMS meliputi; 1. Seni Pertunjukan: Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater, 2. Seni Rupa, 3. Seni Media Baru dan 4. Seni Sastra.
Dodo Abdullah, pelukis realis yang menjadi pelatih pada kegiatan GSMS di SMAN 23 Bandung
Di Kota Bandung hususnya ada dua sekolah yang terpilih melaksanakan kegiatan tersebut yaitu SMAN 23 Kota Bandung dan SMAN 24 Kota Bandung. Di SMAN 23, materinya mengenai seni rupa, sedangkan di SMAN 24 Kota Bandung, tentang seni musik.
L Hartono, SE., Kasubabg TU SMAN 23 Kota Bandung
Seniman yang terpilih untuk melatih kegiatan GSMS di SMAN 23 Bandung, yaitu Dodo Abdullah. Dodo merupakan pelukis realis dari Bandung yang sudah sering ke mancanegara untuk memamerkan karyanya. Bahkan karyanya sering dimuat sebagai ilustrasi di beberapa media, salah satunya di Pikiran Rakyat. Selama melakukan pelatihan Dodo dibantu oleh Syarif Hidayat, S.Pd., dan M. Iqbal Arifin, S.Pd yang merupakan guru seni SMAN 23.
Dodo Abdullah, pelukis realis dari Bandung
Kegiatannya sendiri diikuti oleh 60 siswa. Dilaksanakan dari bulan September sampai Nopember 2017. Sampai saat ini pelatihannya sudah berjalan selama lima kali pertemuan. Dalam seminggu dilaksanakan dua kali tatap muka, pada hari Jumat dan Sabtu. Tempat pelatihannya berlangsung di kampus SMAN 23 Kota Bandung, tempatnya berpindah-pindah, seperti di ruang multimedia, di selasar masjid, di kelas dan direncanakan ada kunjungan ke sanggar Dodo Abdullah.
Syarif Hidayat, S.Pd, guru seni SMAN 23 Bandung
“Alhamdulillah banyak siswa SMAN 23 Kota Bandung yang tertarik ikut bergabung dalam kegiatan GSMS. Pihak sekolah tidak membatasi pesertanya, meskipun dari direktorat dibatas untuk 40 orang. Pokoknya silahkan siswa yang memiliki bakat atau ingin belajar seni rupa dari ahlinya, boleh ikutan. Dari semua tingkat ada,” ucap Heru Ekowati S.Pd., Kepala SMAN 23 Kota Bandung.
M. Iqbal Arifin, S.Pd, guru seni SMAN 23 Bandung
Pada pelatihan tersebut, ada beberapa materi yang disampaikan Dodo kepada para siswa yang mengikuti kegiatan GSMS. Di antaranya; mengenai nirmana, penggunaan media gambar, teknik aquarel, sketsa, dll. Setelah materi disampaikan biasanya langsung diadakan praktek.
Menurut beberapa siswa yang telah mengikuti kegiatannya, dengan adanya GSMS di sekolahnya, memberikan hal yang baru, seperti yang dituturkan oleh Inda, pelajar kelas XII-IPA-3 yang bercita-cita masuk ITB jurusan FRSD. Dirinya menambahkan “kegiatannya menyenangkan, menambah wawasan, apalagi diajarkan oleh ahlinya. Pa Dodo mengajarkan dengan asik, orangnya juga humble,” tutur Inda.
Suasana kegiatan GMBS di SMANn 23 Bandung
Selain Inda ada juga Urai siswa kelas XII-IPA-3 dan Aisya kelas XI-IPS-4, menurut mereka, kegiatan GSMS bisa mengapresiasikan bakat dirin karena programnya mengasyikan.
John Lenon karya Urai, setelah diberi materi menjadi lebih paham mengenai menggambar/melukis
“Program GSMS memang dibuat semenarik mungkin sesuai dengan keinginan pemerintah, agar siswa bisa belajar dengan nyaman,tanpa tekanan dan memberi ruang untuk mereka. Hasil dari pelatihan GSMS pun kini sudah terlihat hasilnya. Ada beberapa karya siswa yang saya share melalui WA ke Pa Husein Kepala Balai Kebudayaan dan Bahasa Disdik Prop. Jabar, beliau sangat mengapresiasi, ” ujar Heru.
Setelah usai kegiatan GSMS di SMAN 23 Kota Bandung, rencananya hasil karya siswa yang mengikuti program tersebut akan dipamerkan kepada warga SMAN 23 Kota Bandung serta orang tua siswanya. “Insya Alloh rencananya hasil karya siswa akan dipamerkan pada bulan Desember, pada kegiatan pembagian rapot. Karena patut diapresiasi dan sesuai dengan program GSMS,” ucap kepala SMAN 23 Kota Bandung yang telah melaksanakan program dari pemerintah, seperti literasi, SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal), dll.
Hasil karya siswa SMAN 23 BAndung yang ikut pelatihan GSMS
Heru menuturkan, dengan adanya program GSMS di SMAN 23 Kota Bandung patut disyukuri, karena pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada sekolah yang dipimpinnya. Di sisi lain dengan adanya program tersebut, para siswa dapat belajar langsung dari seniman yang kompeten, dan sangat bermanfaat untuk perkembangan dan kemajuan potensi siswa yang ada di SMAN 23 Kota Bandung . [SR]***