majalahsora.com, Kota Bandung – SMAN 12 Bandung, salah satu pionir Sekolah Penggerak di “Kota Kembang” Bandung, sukses menggelar kegiatan gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Jum’at, 15 November 2024.
Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa kelas XI (10 rombongan belajar/rombel) dan kelas XII (12 rombel), dengan total siswa 792 orang.
Kepala SMAN 12 Bandung, Hj. Enok Nurjanah, M.Pd.I., menjelaskan bahwa selain mengedepankan kreativitas siswa melalui P5, sekolah juga mengintegrasikan program unggulan lainnya, yaitu Zero Emission Zone. Dalam program ini, seluruh warga sekolah, termasuk tamu, dilarang membawa kendaraan bermotor ke lingkungan sekolah.
Kepala SMAN 12 Bandung, Hj. Enok Nurjanah, M.Pd.I
“Kami juga mendorong siswa dan guru untuk membawa alat makan dan minum sendiri, serta memastikan kantin menggunakan kemasan ramah lingkungan,” kata Hj. Enok, di ruang kerjanya Jalan Sekejati No 36, Jum’at (15/11/2024).
“Harapan kami, kegiatan ini mampu memberikan inspirasi bagi siswa untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa,” imbuh Enok.
Karya Kelas XI: Inovasi Teknologi Membangun NKRI
Koordinator P5 kelas XI, Ardi Ajang Kusnadi, S.T., memaparkan bahwa tema kegiatan kali ini adalah Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI. Selama satu minggu (tanggal 4–8 November 2024), siswa merancang, mengolah, hingga menghasilkan produk dari berbagai bidang, seperti fisika, biologi, kimia, dan informatika.
Koordinator P5 kelas XI, Ardi Ajang Kusnadi, S.T
Di bidang informatika, misalnya, siswa menciptakan aplikasi mobile menggunakan platform MIT. Di bidang biologi, mereka mengembangkan makanan berbasis proses peragian. Sedangkan di bidang kimia, karya yang dihasilkan meliputi sabun deterjen dan pupuk cair.
“Seluruh proses, mulai dari perencanaan hingga pembuatan produk, memakan waktu sekitar satu minggu. Pada gelar karya, siswa memamerkan hasil jadi karya mereka,” jelas Ardi.
Beberapa siswa menghadapi tantangan, terutama dalam merancang produk teknologi seperti vacuum cleaner dan pendingin ruangan portabel di bidang fisika.
Koordinator P5 kelas XII, Rukoymah, S.Pd., M.M
“Dalam satu minggu itu siswa merencanakan dahulu, menyiapkan bahan-bahan dan mengolah, namun belum 100 persen jadi. Bagi yang prosesnya lama diberi tambahan waktu satu minggu, sehingga saat gelar karya produknya sudah jadi. Dan dipameran,” tambahnya.
Penilaian karya dilakukan oleh guru mata pelajaran terkait dan siswa, dengan fokus pada karakter siswa, seperti kolaborasi, kreativitas, eksplorasi ilmu pengetahuan, dan kerja sama tim.
Karya Kelas XII: Gaya Hidup Berkelanjutan
Untuk kelas XII, P5 mengangkat tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik Lingkunganku, Tanggung Jawabku, Gaya Ramah Bumi. Koordinator P5 kelas XII, Rukoymah, S.Pd., M.M., atau yang akrab disapa Yiyin, menjelaskan bahwa kegiatan ini berlangsung selama lima hari, diakhiri dengan Gelar Karya pada tanggal 8 November 2024.
Kepala SMAN 12 Kota Bandung berfoto bersama dengan para guru
Dalam kegiatan ini, siswa bertanggung jawab untuk merawat dan mempercantik taman sekolah. Mereka menanam kembali tanaman yang rusak, membawa tanaman dari rumah, serta menggunakan pot daur ulang dari botol plastik bekas.
“Lidah buaya, misalnya, kami manfaatkan untuk membuat pestisida alami. Ini sejalan dengan konsep ramah lingkungan. Ada juga yang membawa tanaman hias,” ujar Yiyin.
Hasilnya, setiap kelas menghasilkan satu taman, sehingga total terdapat 11 taman baru. Taman-taman ini dirancang berdasarkan desain yang dibuat siswa, dan desain terbaik dipilih untuk diterapkan oleh pihak sekolah.
Gelar karya siswa kelas XI
“Di waktu satu minggu itu, kami melihat perkembangan dari taman, apakah terpelihara dengan baik atau tidak, layu atau tidak, jadi bisa terlihat karyanya. Taman itu diberi uji coba apakah berhasil atau tidak. Alhamdulillah ternyata berhasil. Dari situ kami ada penilaian, baik dari guru pastinya dan siswa-siswinya,” kata Yiyin menambahkan.
Adapun yang dinilainya berupa tema karakter dari taman masing-masing kelompok, apakah sesuai kriteria yang diinginkan atau tidak. Kemudian penilaian lainnya ada pada keindahan, kerapihan dan tepat waktu
Sehingga teknis dari gelar karyanya adalah setiap kelompok memamerkan hasil taman yang telah dibenahi kemudian dinilai oleh tim penilai dengan cara berkeliling ke setiap kelas, begitupun para siswanya yang berkeliling dengan memberi penilaian kepada kelompok lain.
Siswa berkreasi membuat taman sekolah
Yiyin pun mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi siswa, terutama saat musim hujan.
“Tanaman kadang tidak tumbuh sesuai harapan, dan beberapa taman memerlukan waktu lebih lama untuk selesai,” katanya.
Namun begitu secara umum berjalan dengan baik, tanaman yang sudah ditanam oleh kelas XII, kelak perawatannya bisa dilanjutkan oleh adik kelasnya.
Salah satu sudut sekolah tampak indah dengan desain taman buatan siswa kelas XII
Karya Unggulan Siswa
Muhammad Novan Ghafara, siswa kelas XI-3, mempresentasikan karya kelompoknya berupa aplikasi Nano Library.
“Aplikasi ini dirancang untuk mendukung sistem perpustakaan yang mudah diakses, tidak memerlukan internet, dan dapat digunakan di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal),” jelas Novan.
Aplikasi ini memiliki dua fitur utama: pencarian ketersediaan buku di perpustakaan dan sistem peminjaman buku secara digital.
Muhammad Novan Ghafara, dari kelas XI-3 bersama kelompoknya, memamerkan aplikasi Nano Library
“Walau masih dalam tahap uji coba di sekolah, kami optimistis aplikasi ini dapat bermanfaat secara luas,” tambahnya.
Sementara itu, Rizqilla Yasmin Azzahra, siswa kelas XII-6, bersama kelompoknya memamerkan karya berupa taman hias.
“Kami menghias taman dengan 36 jenis tanaman, seperti aglonema, gelombang cinta, dan lidah mertua, menggunakan pot daur ulang dari botol bekas,” kata Yasmin.
Rizqilla Yasmin Azzahra, siswa kelas XII-6 (memakai kacamata) bersama kelompoknya berfoto dengan Kepala SMAN 12 Kota Bandung dan Guru
Ia mengakui tantangan terbesar adalah mempersiapkan bahan-bahan, seperti mencuci dan memotong botol bekas.
“Namun, saya belajar untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan makhluk hidup di sekitar,” tambahnya penuh semangat.
Inspirasi untuk Masa Depan
Melalui P5
Dalam kegiatan ini, siswa SMAN 12 Bandung tidak hanya menghasilkan karya inovatif, tetapi juga memperkuat karakter mereka sebagai pelajar Pancasila.
Kolaborasi, kreativitas, dan tanggung jawab lingkungan menjadi nilai-nilai yang terus ditanamkan. [SR]***