majalahsora.com, Kota Bandung – Upaya melakukan kegiatan vaksinasi masal yang diadakan di lingkungan sekolah bukanlah perkara yang mudah.
Terlebih untuk memerangi pendemi COVID 19 yang sudah melanda dunia dan tanah air selama satu tahun lebih. Hal tersebut juga agar Pembelajaran Tatap Mukan Terbatas (PTMT) bisa terlaksana dalam waktu dekat.
SMAN 25 Kota Bandung, salah satu sekolah yang melangsungkan kegiatan vaksinasi masal bagi pelajar.
Dilaksanakan selama dua hari, pada hari Kamis dan Jum’at (2-3 September 2021) dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB. Mengusung tema “Gebyar Percepatan Vaksin Kodam III Siliwangi dan SMAN 25 Kota Bandung”.
H. Arief Subakti, S.Pd., M.Pd., Kepala Cadisdik Wilayah VII saat meninjau Kegiatan Gebyar Vaksinasi SMAN 25 Kota Bandung
Di sekolah yang berada di Jalan Baturaden VIII, Nomor 21, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, rencananya akan memvaksin sebanyak 2.500 pelajar termasuk orangtua siswanya, untuk penyuntikan dosis pertama vaksin Sinovac.
Siti Nurmala Kepala SMAN 25 Kota Bandung, mengungkapkan, bahwa sebelumnya mereka melakukan pengajuan vaksinasi kepada pihak kewilayahan yaitu Kecamatan Rancasari melalui Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII.
“Kami lalu mencari informasi bagaimana menyelenggarakan vaksinasi di sekolah. Alhamdulillah diberi tahu juga oleh Pak Andang Segara, Kepala SMAN 15 Kota Bandung juga ketua MKKS SMA Kota Bandung, agar SMAN 25 mengajukan ke Kodam III Siliwangi. Maka saya mengajukan ke Kodam, sebanyak 2.500 vaksin bagi pelajar dan orangtua siswa. Kalau ditotalkan sekitar 5.000 dosis (untuk dosis pertama dan kedua),” kata Mala, sapaan akrab Kepala SMAN 25 Kota Bandung, saat pelaksanaan vaksin dosis pertama, Kamis (2/9/2021).
Hj. Siti Nurmala, S.Pd., M.M.Pd., Kepala SMAN 25 Kota Bandung sekaligus Ketua Satgas COVID-19 dan Penanggungjawab Gebyar Percepatan Vaksin SMAN 25 Bandung
Gebyar vaksinasi itu juga diikuti oleh siswa SMPN 48 Kota Bandung yang sekolahnya berdampingan dengan SMAN 25 yang dipimpin Mala.
Di samping itu diikuti juga oleh sekitar ratusan siswa dari SMA PGRI 2 Kota Bandung.
Sedangkan untuk tenaga kesehatannya (nakes), kata Mala, dari Kodam III Siliwangi berkolaborasi dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung.
“Alhamdulilah ada alumni kami yang kebetulan berdinas di RSHS, mejembatani agar nakes dari RSHS bisa menambah kekuatan personil nakes dari Kodam III Siliwangi,” kata Mala yang sudah menjadi Kepala Sekolah di Sekolah Penggerak selama dua tahun.
Saat pelaksanaan di lapangan, pihaknya juga berkolaborasi dengan Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, Babinsa dan Polsek Rancasari, RT, RW setempat, termasuk tim internal dari SMAN 25 Kota Bandung.
“Setiap hari para nakes akan memvaksin sebanyak 1.250 orang,” kata Mala.
Adapun diswa SMAN 25 yang turut serta sekitar 1.100 siswa dari kelas X, XI dan XII. Sebelumnya para walikelas telah menyampaikan informasi di grup kelas masing-masing, kepada orangtua siswa, dengan jadwal sudah diatur.
Sedangkan sebayak 74 guru dan 22 tenaga kependidikan SMAN 25 Kota Bandung, beberapa waktu ke belakang sudah divaksin semua.
Drs. H. Ujang Sutiana, M.M.Pd. (kanan)
dan Lina Kristanelina, M.Pd. (kiri), Pengawas Pembina SMAN 25 Kota Bandung
Maka dengan terlaksananya vaksinasi masal untuk pelajar, kata Mala, SMAN 25 Kota Bandung ke depan siap untuk melaksanakan PTMT.
“Salah satu kesiapannya, siswa kami sudah divaksin, meskipun kata Pak Presiden dan Pak Mendikbud tidak wajib. Tapi untuk keamanan kita langsungkan pelaksanaannya,” kata Mala.
Jauh-hauh hari SMAN 25 juga telah mempersiapkan sarana prasarana pendukung untuk menyongsong dilaksanakannya PTMT. Seperti menyediakan alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, toilet, ruang kelas dan lainnya.
“Nanti saat pelaksanaan PTMT, sesuai arahan Disdik Jabar, untuk awal-awal diikuti oleh sedikitnya 25% dari jumlah keseluruhan siswa kami, berikut nya 50% dan 100%,” kata Mala.
Dirinya juga berharap, setelah siswanya divaksin, mereka semakin sehat, tidak ada permasalahan dikemudian hari.
“Mudah-mudahan mulus semuanya. Tidak ada keluhan berarti. meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, pendidik dan tenaga kependidikan sehat semua,” pungkas Mala.
Sementara itu Arief Subakti, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VII yang memantau langsung kegiatan itu, memberikan apresiasi atas terselenggaranya Gebyar Vaksinasi SMAN 25. Termasuk kepada Kodam III Siliwangi, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, dan aparat kewilayahan setempat dalam mendukung pelaksanaannya.
Jajang Sudrajat, M.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum juga Ketua Pelaksana Gebyar Percepatan Vaksin kerjasama dengan Kodam III Siliwangi (kedua dari kanan)
“Diadakannya Gebyar Vaksinasi ini agar semua berjalan normal kembali seperti sedia kala, seperti sebelum adanya pandemi COVID-19,” kata Arief.
“Kita semua sedang berusaha, supaya tidak ada lagi penyebaran virus COVID-19. Mudah-mudahan dengan vaksinasi ini siswa bisa kebal terhadap virus. Virusnya juga cepat berlalu. Sehingga anak-anak bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Orangtuanya juga bisa berkegiatan seperti sedia kala, ekonomi berjalan lancar untuk menghidupi keluarganya,” imbuh Arief.
Saat ditanya kapan pelaksanaan PTMT bisa berlangsung, dirinya mengatakan bahwa hal itu menunggu lampu hijau dari pejabat kewilayahan serta satgas COVID yang berwenang.
“Saat ini ada beberapa daerah yang masih zona merah. Tetapi ada juga yang sudah zona kuning bahkan sudah zona hijau. Di daerah yang sudah zona hijau, pandemi sudah berkurang atau bahkan tidak ada. Mudah-mudahan PTMT bisa dilaksanakan di akhir September ini. Bertahap mulai dari pembiasaan tatap muka secara terbatas dan dipantau standar pelaksanaannya,” kata Arief.
Diketahui secara keseluruhan jumlah siswa SMA, SMK negeri swasta yang ada di wilayah Kota Bandung dan Kota Cimahi, ada sekitar 110.000 orang.
Maka dari itu pihaknya terus meminta kepada penyedia vaksin, semaksimal mungkin melakukan percepatan.
“Gebyar vaksin sudah dilaksanakan di beberapa sekolah, seperti SMAN 15 dan SMAN 13, sekarang di SMAN 25. Besok lusa sekolah lain juga akan melaksanakannya. Untuk target vaksin di akhir bulan September bisa selesai. Kita dorong sekolah supaya bisa melaksanakannya. Karena vaksin tidak bisa dibiarkan lama-lama takut kadar luarsa,” kata Arief.
Arief juga berharap dengan adanya Gebyar Vaksin masyarakat percaya bahwa vaksin memang perlu dan bisa memerangi pandemi supaya semua masyarakat terjaga dari virus COVID 19.
Shafa Ghasani Putri, siswa SMAN 25 Kota Bandung yang turut divaksin
“Atas terlaksananya Gebyar Vaksin di SMAN 25, saya sangat berterima kasih kepada usaha yang dilakukan oleh Ibu Siti Nurmala beserta jajarannya. Penyelenggaraan Gebyar Vaksinasi sebanyak 2.500 dosis ini bukan perkara yang mudah. Apalagi bisa menghimpun ribuan orang. Apalagi pemahaman di masyarakat mengenai vaksin bermacam-macam,” pungkasnya.
Sementara itu Shafa, kelas X-11 salah salah satu siswi SMA 25 yang turut divaksin mengatakan, bahwa dirinya diberi tahu oleh walikelasnya untuk mengikuti Gebyar Vaksinasi di sekolahnya.
Adapun persiapan yang Shafa lakukan sebelum divaksin yaitu makan, minum dan istirahat secukupnya.
Dirinya juga saat disuntik vaksinasi memiliki tekad yang kuat tidak ragu. Terlebih memiliki keinginan agar secepatnya bisa belajar tatap muka langsung.
Saat ditanya apakah ada efek samping yang dirasakan, menurut pengakuannya, hanya merasa pegal saja tidak terasa sakit. [SR]***