majalahsora.com, Kota Bandung – Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Jawa Barat, akan mengawal pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jawa Barat jenjang SMA, SMK, SLB yang dibuka pada tanggal 3-7 Juni untuk tahap pertama dan tanggal 24-28 Juni 2024 tahap kedua, agar berjalan sesuai harapan masyarakat luas tidak ada kecurangan.
Apalagi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari Gubernur, Pandam III/Siliwangi, Kapolda, Kajati, DPRD dan Kapolda Metro Jaya melakukan komitmen bersama.
Ditambah dengan penandatanganan pakta integritas oleh KaDisdik dan Plh KaDisdik, pejabat Disdik Jabar, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I-XIII, Kepala Sekolah SMA, SMK, SLB, panitia dan operator PPDB Jabar.
Kata Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin PPDB Jabar harus bersih, objektif, transparan dan akuntabel. Termasuk tidak ada titip titipan dan pungutan liar (Pungli) atau transaksional.
Sanada, dikatakan Plh Disdik Jabar M. Ade Afriandi, akan memegang komitmen pakta integritas, apalagi jabatannya dipertaruhkan, bisa dicopot.
Hal tersebut ia ungkapkan saat menjadi bintang tamu dalam acara Dialog Lintas Bandung Pagi di Studio RRI Bandung 97,6 FM, Selasa (4/6/2024).
“Kita juga meminta Satpol PP kota/kabupaten untuk memantau, bagaimana transparansi penyelenggara PPDB di sekolah. Mereka harus memberikan informasi terkait jumlah, kuota yang tersedia, waktu, dan ASN, baik Kepsek, Guru, apakah mereka mematuhi atau tidak,” kata Ade.
Terkait penegasan tindakan itu, tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) PPDB 2024, yang telah diterbitkan dan ditandatangani Pj Gubernur, pada tanggal 29 Mei 2024.
“Jadi dalam beberapa pasal di Pergub itu, dijelaskan sanksi dan aturan PPDB yang intinya, ingin transparan, akuntable sehingga tidak ada istilah titip menitip siswa baru,” kata Ade.
Berkaitan dengan PPDB hari pertama PPDB SMA, SMK, SLB Provinsi Jawa Barat (Jabar) Tahap 1, Senin 3 Juni 2024, server pendaftaran mengalami gangguan. Dan pada hari kedua Selasa 4 Juni 2024 server kembali fungsi, berdasarkan hal itu Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar bergerak cepat mengatasi gangguan sistem yang terjadi.
Ade menjelaskan, gangguan ini disebabkan tingginya potensi kuota pada jalur zonasi yang mencapai 50 persen, serta peningkatan signifikan jumlah pendaftar secara mandiri. Akses yang semakin terbuka telah mendorong animo masyarakat untuk mendaftar, yang mengakibatkan beban berlebih pada sistem.
“Kami telah mengantisipasi potensi lonjakan pendaftar dan sedang melakukan evaluasi serta tindakan perbaikan yang diperlukan. Meskipun terjadi gangguan, kami ingin menegaskan bahwa calon peserta didik sekolah dapat mendaftar secara online di tujuan dengan bantuan operator sekolah,” kata Ade.
Atas terjadinya gangguan sistem dimaksud, Ade menyampaikan permohonan maaf, dan berkomitmen untuk melakukan perbaikan dan terus meningkatkan kualitas layanan.
“Kita pastikan layanan pendaftar bagi PPDB tidak berhenti, panitia di setiap sekolah tetap memberikan informasi bagi orang tua yang datang. Dan pada hari kedua ini server sudah berjalan kembali, tentunya kita akan terus pantau transparansi dan kredibilitas PPDB di Jabar,” pungkasnya.
Forum Wartawan Pendidikan Jabar Kawal PPDB 2024
Sedangkan Ahmad Mualif, Ketua Forum Wartawan Pendidikan Jabar, bersama rekan-rekannya akan mengawal pelaksanaan PPDB 2024 ini.
Kata Ahmad, masih ada beberapa sekolah yang tidak sesuai memasukan jumlah kuota dengan ketentuan yang ada ke dalam sistem.
“Kami FWP Jabar akan mencoba mencari info di lapangan jangan sampai ada kecurangan,” pungkasnya. [SR]***