majalahsora.com, Kota Bandung – Friska Febriyanti Wijaya, mahasiswi Universitas Widyatama (UTama), dari Program Studi (Prodi) Desain Grafis, Fakultas Desain Komunikasi Visual (DKV), dinobatkan sebagai pemenang “Best Presentation Award AICAD” pada ajang International Degree Design Exchange (INDDEX) tahun 2021, melalui karya tulisnya berjudul “Concetual Artbook Desagn of the Novel Negeri di Ujung Tanduk” karya penulis Tere Liye, Rabu (18/8/2021) malam, waktu Malaysia.
Di ajang itu, Friska berhasil mempresentasikan tugas akhirnya di forum internasional yang diprakarsai oleh Universiti Teknologi MARA (UiTM), Perak Malaysia dan diselenggrakan untuk yang keempat kalinya.
Diikuti oleh anggota forum akademik berskala internasional dari berbagai negara, seperti Bangladesh, India, Pakistan, Saudi Arabia, Rusia dan Jepang. Termasuk perguruan tinggi swasta ternama dari Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut juga menghadirkan para narasumber dari kalangan akademisi, profesional termasuk mahasiswa dari setiap negara yang turut serta.
INDDEX program dengan dukungan Asosiation Internasional Community Art and Design( AICAD) UiTM Perak Malaysia dengan program akademik, di antaranya publikasi jurnal, seminar, inovasi dan hasil temuan, pertukaran pelajar dan kolaborasi eksibisi karya bergulir setiap dua tahunan, yang mana bergulir sebagai host pada setiap negara anggota.
Dilangsungkan secara “showcase degree presentation”, dari tanggal 12-18 Agustus 2021, dengan model “zoom classroom” terjadwal.
Deden Maulana Dekan Fakultas DKV UTama, sangat bangga atas capaian mahasiswinya yang menjadi pemenang di kancah Internasional.
Hal itu juga kata pria yang selalu memakai peci khas, memberi bukti bahwa mahasiswa DKV UTama, berkesempatan untuk menampilkan purwarupa terbaiknya, serta memperoleh pengakuan dalam forum nasional maupun internasional.
(Universitas Widyatama, Perguruan Tinggi Swasta No 1 di Kota Bandung. Info Penerimaan Mahasiswa Baru, klik https://pmb.widyatama.ac.id/)
Pada kegiatan itu Fakultas DKV juga menyertakan beberapa tugas akhir (TA) mahasiswanya, sebagai salah satu bentuk implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), indikator proyek/studi independen. Dengan menyertakan selektif bertemakan lokal konten, di antaranya tentang kesejarahan masa lalu Kota Bandung.
Termasuk mengangkat produk-produk lokal Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam bentuk terapan media digital. Juga rancangan antarmuka model terapan UI/UX purwarupa studi kasus bidang seni.
“Tak kalah penting dari tema lainnya, yakni menyertakan karya adaptasi dari sebuah cerita novel,” kata Deden, Kamis (19/8/2021).
Sedangkan manfaat kegiatan INNDEX bagi mahasiswa, menjadi ajang berbagi pengalaman, pengetahuan serta wawasan, dalam implementasi secara nyata tentang bidang ilmu dan keprofesian berskala internasional.
Masih kata Deden, Fakultas DKV Universitas Widyatama, lebih tepat sebagai penyelenggara pendidikan terapan. Karena dalam proses pembelajarannya dilakukan dengan cara-cara pendekatan “based project”, terhadap kasus nyata yang terjadi disekitar masyarakat.
Maka jenjang terapan ini, menurut Deden akan lebih menarik dan mudah. Setiap karya dapat menjadi hasil dan luaran yang tepat serta dibutuhkan oleh masyakarat luas.
Dirinya juga menjelaskan bahwa kegiatan MB-KM di Fakultas DKV UTama, telah melakukan berbagai program dan kegiatan, di antaranya pertukaran mahasiswa, proyek kemanusiaan, proyek independen dan kewirausahaan.
Begitu juga dalam pelaksanaan KKNT (Kuliah Kerja Nyata Tematik), yang melibatkan mahasiswa ke berbagai kegiatan dengan cara konversi, rekognisi menjadi nilai mata kuliah dibeberapa semester dengan pola MB-KM. [SR]***