majalahsora.com, Kota Bandung – Menyiapkan generasi muda Indonesia yang memiliki karakter tidak boleh disepelekan dan memerlukan keseriusan dan dukungan banyak pihak.
Apalagi di era disrupsi dan menghadapi persaingan global, maka memerlukan pembentukan karakter yang ditanamkan sejak dini. Terlebih untuk menyongsong generasi Indonesia emas tahun 2045 bertepatan dengan satu abad kemerdekaan Republik Indonesia.
Seperti yang dilakukan oleh Forum Pelajar Sadar Hukum HAM Jawa Barat (FPSH-HAM Jabar). Yang secara berkesinambungan, selama sebelas tahun terakhir membentuk pribadi-pribadi yang berkarakter, paham literasi, melek aturan dan hukum yang berlaku.
Universitas Bale Bandung (UNIBBA) Kampus Berkualitas di Bandung Raya, Lulusannya Mudah Bekerja, dengan Biaya Sangat Terjangkau ini link pendaftaran mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 pmb.unibba.ac.id
Baru-baru ini pun, sekitar 2.410 orang pelajar SMA, SMK dan MA yang tergabung dalam FPSH-HAM Jabar dikukuhkan sebagai Duta Hukum dan HAM, Senin (22/7/2024) di Bale Asri Pusdai, Kota Bandung oleh Plh ASDA I bidang Kesra Pemprov Jabar, Dr. dr. H. Dodo Suhendar, M.M.
Di acara Dodo mengatakan bahwa mereka yang dikukuhkan menjadi Duta Sadar Hukum HAM, bisa aktif dalam menciptakan masyarakat Jabar yang taat hukum dan menjunjung nilai-nilai HAM.
Dirinya juga menyakini bahwa mereka bisa mengajak teman sebayanya untuk memilih hidup damai, aman, nyaman, taat hukum dan HAM.
Di waktu terpisah, Pembina dan Penggagas FPSH-HAM Jabar, Ida Suciati Mandirisari, M.Pd., mengatakan bahwa pengukuhan tersebut merupakan hasil dari rekrutmen calon-calon Duta Hukum HAM jenjang SMA, SMK MA dari 27 kabupaten/kota di Jabar.
“Yang membuat bangga, kata orang Sunda mah kareueus, Forum Pelajar Sadar Hukum HAM ini pesertanya membludak. Pendaftar ada di kisaran 5.000 an lebih,” kata Bunda Suci, akrab disapa melalui sambungan telepon, Jum’at (26/7/2024).
“Kami tidak bisa mengakomodir sejumlah itu, tetap melaksanakan asesmen (kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data),” imbuhnya.
Lanjutnya ada lima asesmen yang dilakukan. Dalam asesmen ini ada beberapa materi yang disampaikan yakni tentang bagaimana calon-calon Duta Hakum HAM mengekspresikan diri dengan cara wawancara, memperkenalkan diri melalui video, kemampuan tata bahasa dan lainnya.
Asesmen berikutnya kata Bunda Suci, pihaknya memberikan pembekalan mengenai pendidikan karakter, budi pekerti, tata krama, termasuk wawasan kebangsaannya, termasuk sejarah bangsa serta pemahaman ketata negaraan.
Saat pengukuhan ada 40 Duta Hukum HAM Jabar terbaik yang terpilih. Dipilihnya mereka dikarenakan memiliki pemahaman yang mumpuni.
“Pengukuhan ini juga hasil koordinasi dengan Dinas Pendidikan Jabar, Biro Hukum Provinsi Jabar dan instansi terkait,” kata Bunda Suci
Dalam kegiatan tersebut dihadiri tamu undangan dari Kodam III/Siliwangi, Polda Jabar, BNN Jabar, Kemenkumham, Biro Hukum Pemprov Jabar, orangtua anggota FPHS-HAM Jabar dan lainnya.
“Duta Hukum HAM yang hadir di lokasi kegiatan sebanyak 1.979 orang. Yang lainnya ada yang berhalangan hadir. Hadir pula para pendamping sebanyak 250 lebih,” kata Bunda Suci.
Dengan kegiatan ini pihaknya ingin mengajak dan membangun kesadaran hukum para generasi muda. “Khususnya masyarakat Jabar bersama-sama membangun kesadaran hukum. Inti dari pendidikan anak-anak yang tergabung dalam FPSH-HAM Jabar, menjadi agen perubahan, menjadi tutor sebaya, dalam mengajak, menularkan virus-virus kebaikan.”
Di samping itu pihaknya memiliki tanggungjawab agar para generasi muda ini menjadi pribadi yang beradab. Lalu memberikan pengetahuan mengenai pemahaman proses pembuatan undang-undang dari Kemenkumham.
Kemudian mengenai adanya pematerian bela negara, dari UNHAN, Kodam III/Siliwangi, bersinergi dan berkolaborasi.
Dengan begitu pihaknya sangat bangga, pasalnya kegiatan ini diikuti banyak peserta. Dia pun berharap dengan banyaknya Duta Sadar Hukum HAM serta banyak pihak yang turut mendukung berkesinambungan berikhtiar, bisa menggaungkan kesadaran hukum melalui para pelajar.
Namun bukan hanya pelajar saja yang bergerak, tetapi juga sekolah, khususnya yang memiliki Duta Sadar Hukum HAM, warga sekolah harus mendukung penegakan aturan di sekolah untuk menghasilkan pribadi-pribadi yang tangguh yang taat hukum dan aturan yang berlaku.
“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Disdik Jabar, ada PSMA, PSMK. Kebetulan FPSH-HAM Jabar ada di bawah bimbingan Pak Edy Purwanto, kini Plt Sekretaris Disdik Jabar. Dan saya ucapkan terima kasih juga kepada Biro Hukum Provinsi Jabar, pihak sekolah, serta Bapak Ibu Guru pendamping, orangtua yang sudah mendukung. Saya dan tim juga memohon maaf saat acara pengukuhan banyak kekurangannya. Namun, kami sejak jauh-jauh hari ingin memberikan pelayanan maksimal. Insya Allah kami akan terus evaluasi,” pungkas Bunda Suci.
Diketahui saat kegiatan dihadiri oleh Kabid HAM, Kanwil Kemenhumkam Jabar Hasbullah Fudail, S.H., M.Si., Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jabar, AKBP Susiana Soeganda, S.H , M.H., Biro Hukum Provinsi Jabar, Adrian Padmadisastra, S.H., M.H., dari UNHAN ada Kolonel Tek. Dr. Ir. Hikmat Zakky Almubaroq, S.Pd., M.Si., CIQaR., CIQnR., MCF., serta Marsda TNI (Purn) Dr. Agus Sudarya, S.H., S.E., M.M., M.Sc. [SR]***