Sutejo, Kepala Balai Bahasa Propinsi Jawa Barat (memakai iket)
majalahsora.com, Kota Bandung – Balai Bahasa Propinsi Jawa Barat, gelar kegiatan Final Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat tahun 2018. Berlangsung hari Senin, (9/7/2018) di Ballroom Hotel Prama Preanger, Kota Bandung. Hadir pada kegiatan tersebut, Ferdiansyah Wakil Ketua Komisi X DPRI RI, Dadang Sunendar, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemedikbud, M Abdul Khak, Sekretaris Badan Bahasa Kemendikbud, Sutejo, Kepala Badan Bahasa Propinsi Jawa Barat dan tamu undangan lainnya.
Pada ajang tersebut, 30 finalis bersaing ketat untuk menjadi pemenangnya. Pesertanya sendiri merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat, seperti UPI, ITB, UNPAD, UI, STPB, IKIP Siliwangi, UNPAR, Univesitas Wiralodra, Telkom University, Universitas Kuningan, UNWIM, Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Sekolah Bisnis dan Managemen ITB, STBA Yapari-ABA Bandung serta Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN.
Ferdiansyah dari Wakil Ketua Komisi X DPRI RI, dukung Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional di tahun 2045
Dari pantauan majalahsora.com, di hadapan audien, para finalis harus menjawab tiga pertanyaan mengenai kebahasaan dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, Bahasa Betawi, bahasa asing (Inggris,Korea dan Jepang) dari para juri. Untuk pertanyaan bahasa daerah di sesuaikan dengan daerahnya, begitu pun untuk bahasa asing sesuai pilihan pesertanya.
Setelah melewati berbagai tahapan, akhirnya Agatha Lydia Natania, (UNPAR) dan Nursidik (Universitas Kuningan), dinobatkan sebagai pemenang kategori putri dan putra Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat Tahun 2018.
30 finalis Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat
Para pemenang tersebut berhak mendapat hadiah, masing-masing sebesar Rp 5 Juta. Di samping itu Oktober 2018, akan mewakili Propinsi Jawa Barat di ajang Pemilihan Duta Bahasa tingkat nasional, seperti yang diungkapkan Sutejo, Kepala Balai Bahasa Propinsi Jawa Barat, kepada majalahsora.com.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa para pemenang sebelum bertanding di ajang nasional, akan diberikan pembekalan dan pelatihan terlebih dahulu oleh Balai Bahasa Jawa Barat mulai dari wawasan kebahasaan, keindonesiaan, sampai penulisan esai.
Sementara itu Ferdiansyah dari Komisi X DPRI RI, berharap ke depan kegiatan Pemilihan Duta Bahasa digelar lebih gebyar dalam mempromosikan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Apalagi ada upaya besar menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional di tahun 2045.
Masih kata Ferdiansyah, bisa terwujudnya Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional tidak terlepas dari dukungan eksistensi bahasa daerah (14 bahasa daerah), yang menyumbangkan 3000 kosa kata serapan ke dalam Bahasa Indonesia.
Agatha Lydia Natania, (UNPAR) dan Nursidik (Universitas Kuningan), dinobatkan sebagai pemenang kategori putri dan putra Duta Bahasa Jawa Barat Tahun 2018
“Bahasa Indonesia harus menjadi pemersatu kalangan muda, komunitas dan lainnya. Selain itu menjadi syarat bagi calon pejabat eselon I dan II, menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Berkaitan dengan Pemilihan Duta Bahasa di Jawa Barat, semoga Jabar bisa menjadi pionir dan ujung tombak pembinaan Bahasa Indonesia, beriringan mengembangkan Bahasa Daerahnya, (Bahasa Sunda, Betawi Depok-Bekasi, dan Cirebon),” katanya.
Pada kesempatan yang sama M Abdul Khak, Sekretaris Badan Bahasa Kemendikbud, menjelaskan bahwa di Jabar masih banyak penggunaan bahasa asing di ruang publik, hal itu sangat merugikan penggunaan Bahasa Indonesia terlebih bahasa daerah. “Untuk itu perlu dukungan dari dalam keluarga menggunakan bahasa daerah (Sunda) dalam berkomunikasi selain Bahasa Indonesia,” ujarnya. [SR]***