majalahsora.com, Kota Bandung – Setiap tanggal 14 Februari, SMAN 4 Bandung rutin melaksanakan kegiatan keagamaan yakni Festival Ghifari, sebagai upaya melawan perayaan hari kasih sayang valentine yang bisa merusak generasi muda yang condong ke arah pergaulan bebas dan bertolak belakang dengan budaya bangsa, khususnya umat muslim.
Kegiatan Al Ghifari tahun ini mengusung tema Abrar Al-Dayyan, dilaksanakan selama dua hari, Senin, tanggal 13 Februari hingga Selasa 14 Februari 2023 di kampus SMAN 4 Bandung. Di hari pertama diisi dengan perlombaan untuk peserta dari internal dan eksternal sekolah. Lomba internalnya antara lain MTQ, Dakwah dan Cerdas Cermat, pesertanya terdiri dari seluruh siswa kelas X dan XI saja.
Sedangkan untuk eksternalnya ada Nasyid, MTQ dan Cerdas Cermat. Untuk lomba eksternalnya, SMAN 4 mengundang siswa se-Bandung Raya untuk berpartisipasi.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Dr. Firman Oktora, S.Si., M.Pd., memuji kegiatan Festival Ghifari sebagai benteng keimanan generasi muda, Selasa (14/2/2023)
Di samping itu ada juga pelaksanaan kegiatan simulasi tata cara menikah secara Islami. Dibuat sedemikian rupa, dari mulai ijab kabul, dekorasi, katering dan lainnya. Dilakukan oleh siswa kelas XII.
Pada hari kedua yang merupakan puncak acaranya diisi dengan kegiatan talkshow, kreasi seni para siswa dan penampilan nasyid dari siswa.
“Kegiatan ini mewadahi potensi siswa-siswanya dari lomba. Kita adakan tiap tahun di 14 Februari agar mengalihkan mainset siswa dari budaya luar (valentine) khususnya. Sehingga di SMAN 4 itu kalau tanggal 14 ingetnya Festival Al Ghifari saja, bukan valentine,” kata Kepala SMAN 4 Kota Bandung, Teti Ismayati, di sela-sela kegiatan, Selasa (14/2/2023).
Kepala SMAN 4 Kota Bandung, Teti Ismayati, S.Pd., M.PKim
Teti pun menjelaskan bahwa nama festival ini diambil nama masjid SMAN 4 Bandung, yaitu masjid Al-Ghifari.
Masih berkaitan dengan Festival Ghifari, Teti berharap agar siswanya bisa meningkatkan ibadah dan ketaqwaannya. Terutama shalat dan mengaji. Dakwah juga tidak hanya itu-itu saja, bisa juga dengan cara “ngabodor” atau dengan nyanyian.
Wakil Kepala Sekolah sekaligus Ketua Pelaksana Kegiatan, Nency Syifahayati, menambahkan selain mengalihkan hari valentine, tujuan lain dari kegiatan ini adalah merekrut potensi para siswa di bidang keagamaan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Nency Syifahayati, M.Pd
“Kalau di tingkat provinsi atau tingkat nasional ada lomba keagamaan, kalau kami merekrut potensi siswa di bidang keagamaannya di Festival Ghifari ini. Dan juga apabila nanti ada perlombaan antar kota, provinsi atau nasional, kita sudah punya bibit-bibitnya. Seperti yang jago MTQ atau Nasyid, ya mereka yang dimunculkan,” kata Nency .
Sedangkan Wakil Ketua Pelaksana sekaligus Guru Pendidikan Agama Islam, Jajang Eris Hermana menerangkan bahwa berkompetisi dalam kebaikan, maka diisi dengan kegiatan yang baik juga.
“Garis besar dari tema ini adalah pemuda yang menjadi pemimpin. Kemarin ada lomba Islami antar SMA, SMK dan MA se-Bandung Raya. Peserta MTQ (kategori Mujawwad) untuk lomba eksternal ada sebanyak 24 peserta, dari berbagai kabupaten kota. Kemudian lomba eksternal Nasyid grup ada sebanyak 7 peserta,” kata Jajang.
Jajang Eris Hermana, S.Pd.I., M.Pd
Lalu tausiyah yang diberikannya adalah tentang kepemudaan. Berani Hijrah menuju Kebaikan. Pemudanya akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Jajang pun berharap siswa SMAN 4 bisa menjadi pemuda yang sholeh dan sholehah, harus semakin bagus dan baik terutama dalam hal akhlak.
Ahmad Ghifari yang akrab disapa Ghifar, XI MIPA 2, sebagai Ketua Pelaksana dari pihak siswa dan DKM, mengatakan bahwa acara seperti ini banyak keseruannya.
Ketua pelaksana Ahmad Ghifari
Menurutnya ada berbagai hiburan seperti penampilan ekskul dan lainnya.
“Yang didapat dari sini itu pengalaman. Lomba-lomba di sini bisa menambah jam terbang dan ilmu-ilmu baru dari talkshow dan tausiyah.
Ia pun berharap agar acara ini dapat memberi manfaat bagi siswa-siswi SMAN 4 Bandung.
Tasya Pitaloka
Dalam kesempatan yang sama Tasya Pitaloka, XI MIPA 7, Koordinator acara eksternal, menjelaskan bahwa dari sisi kepanitiaan menjadi pengalaman baru untuk dirinya.
“Saya senang punya pengalaman baru, Karena bisa mengundang dari luar. Bisa berkomunikasi dengan siswa selain SMAN 4 Bandung,” kata Tasya.
Harapannya agar Festival Ghifari ke depannya lebih sukses dari tahun ini, sehingga penerusnya dapat membawa harum nama SMAN 4 Bandung ke luar sekolah. [SR]***