majalahsora.com, Kota Bandung – Festival Bandung Ulin tahun 2019 yang digagas oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung berhasil memecahkan rekor ORI (Original Rekor Indonesia).
Penghargaan ini diberikan kepada Disdik Kota Bandung atas prestasi Penyelenggara Utama Permainan Tradisional Cingciripit, Surser dan Perepet Jengkol dengan peserta terbanyak di Indonesia.
Yana Mulyana Wakil Wali Kota Bandung
Sekitar 7741 siswa SD dan SMP bermain permainan tradisional khas Sunda. Berlangsung di Lapang Sidolig, Jalan Jendral Ahmad Yani, Rabu (28/8/2019).
Keceriaan pun terpancar dari raut wajah para peserta.
Tari
“Pemberian penghargaan ini adalah rekor lama yang terpecahkan dengan angka baru. Rekor permainan tradisional tahun kemarin berjumlah 4.000 orang dan tahun ini berjumlah 7.741 orang dari 7.000 yang diajukan kepada kami,” kata Guru Susanto, Ketua ORI saat penyerahan piagam di Festival Bandung Ulin 2019
“Harapan dari Original Rekor Indonesia dengan rekor ini dapat menginspirasi anak-anak untuk lebih mencintai permainan tradisional Indonesia khususnya permainan tradisional Jawa Barat,” imbuhnya.
Yana Mulyana Plh Wali Kota Bandung & Hikmat Ginanjar Kadisdik Kota Bandung naik sisingaan
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengungkapkan, acara ini dapat mengenalkan kembali permainan zaman dahulu yang memiliki nilai filosofis kebersamaan, tenggang rasa dan solidaritas kepada anak masa kini.
“Saya merasakan banyak nilai-nilai filosofis yang cukup tinggi. Terutama bersosialisasi dengan teman dan solidaritas. Permainan ini juga ada nilai olah raganya,” ucap Yana.
Permainan perepet jengkol
Lebih lanjut Yana mengatakan, permainan tradisonal ini tidak hilang ditelan zaman, karena dengan permainan tradisional, anak-anak akan merasa bahagia tanpa meninggalkan sisi bersosialisasi.
“Kalau anak-anak sekarang dengan permainan di gawainya, mereka bahagia iya, senang iya, tapi gawai nilai sosialnya kurang. Karena permainan tradisional tidak bisa dimainkan sendiri, kalau gawai kan bermain sendiri, tapi kalau permainan seperti ini harus ada dua orang atau tiga orang, fungsinya bersosialisasi dengan temannya. Itu filosofis yang penting di kaulinan barudak,” jelas Yana.
Festival Bandung Ulin merupakan rangkaian penutup, kegiatan HUT RI ke-74 di lingkungan Disdik Kota Bandung
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar menyatakan kegiatan Festival Bandung Ulin, menjadi bukti nyata dan bagian penting dari peran Disdik Kota Bandung dalam menumbuh kembangkan nilai-nilai budaya kedaerahan. Menjadi ciri khas dari masyarakat tatar Sunda di Kota Bandung.
Hikmat menambahkan penggunaan gawai pada anak-anak saat ini sudah menjadi kekhawatiran tersendiri, apabila tidak terkontrol. Hal ini menuntut peran masyarakat baik orang tua, guru, serta pemerintah untuk memberikan rambu-rambu kepada anak-anak agar hadirnya teknologi informasi menghasilkan lebih banyak manfaat.
Hikmat Gonanjar Kadisdik Kota Bandung didampingi Edi Nyoto Kepala GTK Disdik Kota Bandung
“Misalnya dengan mengedukasi siswa akan permainan tradisional seperti halnya dalam acara ini, mengandung banyak filosofis yang mengajarkan siswa cara bersosialisasi,” ujar Hikmat.
Pihak ORI
“Selain itu, saat ini Pemkot Bandung melalui Dinas Pendidikan memiliki Kurikulum Masagi yang di dalamnya memberikan stimulan mengenai pendidikan karakter, peduli lingkungan, religius dan budaya lokal,” pungkasnya. [SR]***