Dr. Anang Sutono, CHE., Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata
majalahsora.com, Kota Bandung – Para pelaku usaha wisata, seperti ASITA, PHRI yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya hadir pada kegiatan FGD (Forum Discussion Grup), dengan tema West Java Hot Deals, berlangsung di Hotel Crown Bandung, Selasa, tanggal 3 Juli 2018.
Kegiatannya sendiri diadakan oleh Asisten Deputi dan Komunikasi Pemasaran, Deputi Bidang Pemasaran II, Kementerian Pariwisata. Memiliki tujuan meningkatkan hunian kamar hotel pada saat week day (hari biasa).
Pada kesempatan itu hadir Anang Sutono, yang menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata. Di depan awak media ia mengatakan sebelum Hot Deals Visit Wonderful Indonesia, Kota Bandung sudah menjadi bidikan, prioritas untuk di Hot Deals-kan.
Hal itu dikarenakan melihat potensi Kota Bandung khususnya, dan wilayah sekitar Bandung dan Jawa Barat yang sangat luar biasa. Seperti potensi budaya, alam dan kreativitasnya yang sangat kuat.
Menurut Anang sapaan akrabnya, menilai bahwa masyarakat Bandung dan Jawa Barat sudah tidak diragukan lagi kreativitasnya. “Makanya tadi saya mendengarkan persentasi mengenai Portal Patrakomala dari Disbudpar Kota Bandung yang dikepalai Bu Kenny, sebagai portal data base digital yang menawarkan/menjual produk-produk dan event ekonomi kreatif (fashion, kuliner, musik dan film), menjadi salah satu selling point Kota Bandung,” jelasnya.
Masih mengenai Portal Patrakomala, Anang menuturkan bahwa hal itu sangat keren dan jarang dilakukan di kota lain. “Makanya saya cinta sekali Kota Bandung,” jelas Anang.
Bagi Anang Hot Deals di Kota Bandung khususnya dan Jabar umumnya adalah sebuah keniscayaan, ada suatu kepastian bahwa Hot Deals itu dapat meningkatkan jumlah hunian kamar hotel yang ada. “Di Bandung jumlah kamar hotel yang tersedia ada 26.000, namun baru mencapai angka 60 persen tingkat huniannya, sehingga masih ada 40 persen belum dioptimalkan. Apabila agen travel bisa menjual paket-paket wisata yang lebih menarik, maka hunian kamar hotel di waktu week day/hari biasa akan terisi lebih baik lagi,” kata Anang.
Saat ditanya awak media mengenai kehadiran Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka, Anang menanggapi, bahwa hal itu menjadi salah satu pematik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan macanegara ke Jabar. Apalagi bandara tersebut akan menjadi tempat pemberangkatan haji dan umroh.
“Dengan beroperasinya Bandara Internasional Ketajati, mudah-mudahan kita bisa menyasar pangsa pasar wisatawan mancanegara, dengan penyusunan paket pariwisata yang menarik. Menawarkan paket-paket wisata yang menjual keunikan Kota Bandung dan Jabar. Saya optimis dengan hadirnya ide-ide yang baru,” katanya.
“Saya yakini pertumbuhan pariwisata dan akonomi Jawa Barat, akan tumbuh. Harus diyakini sinerginitas menyusun platform baru. Sekarang baru ada maskapai City Link yang mendarat di Majalengka, berharap didukung dengan maskapai penerbangan lainnya,” sambungnya.
Peserta FGD West Java Hot Deals
Menilik pangsa pasar, dirinya menyebutkan bahwa potensi wisatawan mancanegara khususnya Timur Tengah, memiliki prospek yang baik, karena telah beroperasinya Bandara Kertajati yang akan memberangkatkan rombongan haji.
Lebih lanjut kata Anang, wisatawan Midle East atau Timur Tengah akan tertarik dengan paket-peket wisata halal tourism. “Kalau soal modalnya Bandung dan Jabar sudah ok, ada wisata pegunungan, pantai, alam, dan lainnya. Karena yang saya tahu orang Timur Tengah itu suka wisata alam. Ditambah dengan keramahan warga Jabar yang someah hade ka semah. Sehingga bisa menghasilkan devisa. Apalagi sekarang ditunjang dengan akses jalan, jalur selatan, tol Cipali, Bocimi, dan lainnya, ” ujar Anang.
Sementara itu Budi ketua ASITA Jabar, menyambut baik kegiatan FGD West Java Hot Deals, yang digelar oleh Kemeterian Pariwisata. “Kami dari pihak ASITA mendukung agar hunian kamar hotel di hari biasa meningkat oleh para wisatawan, baik lokal maupaun mancanegara. Berusaha menawarkan paket wisata yang lebih menarik dengan harga lebih terjangkau. Karena kalau week end dan hari libur, hunian kamar di Bandung khususnya selalu penuh,” jelas Budi. [SR]***