majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Bale Bandung (UNIBBA) menggelar Workshop Peninjauan Kurikulum di Era 5.0, menghadirkan Dr. Ir. Hj, Okke Rosmaladewi, M.M.Pd., sebagai pembicara, di Kampus UNIBBA, Rabu (20/12/2023).
Kegiatannya sendiri dihadiri oleh alumni UNIBBA, perwakilan perguruan tinggi swasta, APTSIPI wilayah Jabar dan Banten serta dari Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.
Dekan Fakultas Pertanian UNIBBA Yudi Yusdian, S.P., M.P., mengapresiasi pelaksanaan workshop tersebut, yang melibatkan semua elemen civitas academica UNIBBA, perguruan tinggi tamu juga narasumber yang memaparkan topik yang dibutuhkan mahasiswa.
Kegiatan workshop yang diselenggarakan oleh Faperta UNIBBA
“Saya apresiasi semua pihak, yang telah mendukung workshop ini. Tujuannya untuk mendukung kebijakan Kemendikbudristek terkait MBKM Fakultas Pertanian UNIBBA, dalam pengembangan peninjauan kurikulum untuk program studi Agroteknologi dan Agribisnis,” kata Yudi.
Sementara itu, Rektor UNIBBA Dr. Ir. H. Ibrahim Danuwikarsa, M.S. menerangkan, UNIBBA sudah merancang program serta revitalisasi kurikulum bagi 12 program studi (prodi).
Kata Iim, Rektor UNIBBA akrab di sapa, hal tersebut agar capaian pembelajaran lulusan UNIBBA sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seiring perkembangan teknologi yang mengharuskan Perguruan tinggi fleksibel, namun tidak lepas dari visi misi UNIBBA.
Rektor UNIBBA, Dr. Ir. H. Ibrahim Danuwikarsa, MS., (tengah) bersama Dekan Fakultas Pertanian dan Dosen Prodi Agroteknologi dan Agribisnis
“Kemendikbudristek mencanangkan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM), maka kita menerapkannya secara bertahap.”
“Berkaitan dengan workshop ini, kami libatkan pihak internal, civitas academica dan eksternal kampus, sebagai penguatan dari kurikulum.”
“Saat ini kami masih menjalani 4.0 dalam hal kemajuan digitalisasi, dan 5.0 merupakan loncatan yang harus kami ikuti juga,” terang Rektor.
Dekan Fakultas Pertanian, Yudi Yusdian, S.P., M.P
Intinya kata Iim, tidak dikotak kotakan lagi oleh prodi, tetapi ada keleluasaan berkolaborasi dengan prodi lainnya, untuk menyerap informasi perkembangan teknologi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Sekedar diketahui Society 5.0 adalah konsep yang muncul di Jepang dan telah menjadi topik penting dalam diskusi global tentang transformasi sosial dan ekonomi di era digital.
Konsep ini mengusung visi tentang bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mencapai kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. [SR]***