majalahsora.com, Kota Bandung – Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMA SMK sederajat, salah satu unsur penting dalam menyukseskan perekaman e-KTP siswa berusia 17 tahun yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), secara masif.
Apalagi pembuatan e-KTP ini sebagai syarat untuk memperoleh hak suara pada pemilihan umum 2024. Memilih presiden dan legislatif, pada pesta demokrasi lima tahunan, Rabu tanggal 14 Februari 2024.
Oleh sebab itu sejak bulan Desember 2023 sampai tanggal 13 Februari 2024, Dinas Pendidikan Jawa Barat, melalui Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I -XIII, terus melakukan kordinasi dengan Disdukcapil Jabar di masing-masing kabupaten/kota, melakukan perekaman e-KTP bagi siswa berusia 17 tahun bisa optimal.
Erwin, M.Pd., Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMKN 1 Kota Cimahi, mengatakan bahwa di sekolah yang dipimpin oleh Agus Priatmono Nugroho, dari 55 orang siswa, yang sudah terekam ada 50 orang.
“Itu merupakan data dari Disdukcapil. Alhamdulilah sejauh ini berjalan lancar. Sudah terekam sebanyak 50 orang siswa. Selain difasilitasi oleh sekolah perekamannya juga dilakukan Disdukcapil di sekolah. Sedangkan siswa yang sedang PKL diarahkan untuk datang ke kecamatan tempat tinggal mereka. Sisanya ada lima orang lagi. Semoga hari ini beres semua,” kata Erwin yang merupakan Ketua Forum Kesiswaan (Forkes) Cadisdik VII, di Jalan Mahar Martanegara No 48, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Selasa (13/2/2024).
Erwin pun tidak memungkiri, bahwa pihaknya terus mencari keberadaan siswa yang belum terekam.
“Apakah mereka sedang PKL, karena data yang diberikan dari Cadisdik VII dan Disdukcapil tidak ada kelasnya. Jadi kami harus mencari kelasnya, jumlah siswa di kami itu banyak. Hingga perlu waktu,” kata Erwin.
Saat ditanya mengenai data perekaman e-KTP pelajar SMA SMK sederajat di wilayah Kota Cimahi, dituturkan Erwin sudah banyak yang terekam.
“Kami selalu mendapatkan informasi dari Disdukcapil. Dalam grup wa ada petugas dari Disdukcapil juga, sehingga informasi cepat tersampaikan dan Disdukcapil jemput bola ke sekolah melakukan perekaman e-KTP,” kata Erwin.
Sehingga persentase yang belum terekam jumlahnya bisa dikatakan sedikit, “Kalau dilihat dari data setiap sekolah yang belum terekam jumlahnya puluhan. Kalau ditotalkan sekitar 400 an, dari sekitar 47 an SMA SMK yang ada di Cimahi. Mudah-mudahan besok beres semua, tidak menggangu pemilihan,” kata Erwin.
Dia pun mengarahkan ke siswa agar tidak golput untuk memilih figur calon presiden atau legislatif sesuai dengan pilihan mereka.
“Ini demi kepentingan bersama, kalau menjadi warga negara yang baik jangan golput. Intinya kami menghimbau kepada anak-anak untuk menyalurkan hak suaranya di TPS,” pungkasnya. [SR]***