majalahsora, Kota Bandung – Sejak 1 April 2019 SMAN 7 Kota Bandung dipimpin oleh Epon Kurniasih. Dirinya menjadi Plt (Pelaksana Tugas) di sekolah yang berada di Jalan Lengkong Kecil nomor 53. Bertugas sampai ada kepala sekolah definitif.
Epon sapaan akrabnya merupakan Pengawas SMA di lingkungan Disdik Jabar. Sementara waktu dirinya mengisi kekosongan jabatan Kepala SMAN 7 Kota Bandung. Sebelumnya dijabat oleh Rodiyana yang sukses memimpin SMAN 7, selama kurang lebih dua tahun.
Kepada Epon majalahsora menanyakan beberapa kegiatan yang sudah terlaksana dan akan dilaksanakan di SMAN 7. Di antaranya mengenai UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) mandiri yang digelar baru-baru ini.
“Alhamdulillah pelaksanaan UNBK di SMAN 7 berjalan lancar. Ada dua siswa kami yang mengikuti ujian nasional susulan, namun sudah beres semuanya,” terang Epon, Selasa (30/4/2019) siang di ruang kerjanya.
Menurut info yang didapat majalahsora, siswa kelas XII yang mengikuti UNBK di SMAN 7 sebanyak 322 siswa, dari jurusan IPA dan IPS.
Sedangkan ruangan yang dipakainya kurang lebih ada 10 ruangan dengan jumlah komputer kurang lebih, ada 180-an unit termasuk komputer cadangan.
“Sebelum mengikuti UNBK, siswa kelas XII mengikuti USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) berbasis komputer dan alhamdulillah berjalan lancar,” terang mantan Kepala SMAN 18 dan SMAN 24 Kota Bandung itu.
Lebih lanjut Epon memaparkan, untuk kegiatan PAT (Penilaian Akhir Tahun) atau kenaikan kelas X dan XI juga akan berbasis IT/komputer. Total pesertanya kurang lebih ada 656 siswa dari kelas X serta XI.
“Dalam waktu dekat kami akan menghadapi PAT bagi siswa kelas X dan XI. Insya Alloh kami akan melaksanakan PAT menggunakan IT, kali pertama di SMAN 7. Jadi sudah tidak menggunakan kertas pensil,” kata Epon.
“Alhamdulillah untuk persiapannya sendiri kami sedang mempersiapkan yang terbaik, seperti mempersiapkan komputer/laptop agar mencukupi jumlahnya, jaringan internet, wifi, listrik dan lainnya supaya berjalan lancar. PAT nya akan dilaksanakan tanggal 9 Mei 2019, pekan depan” tambahnya.
Saat majalahsora bertanya alasan sekolahnya melaksanakan PAT berbasis komputer, Epon menjabarkan bahwa SMAN 7 ingin lebih maju dan menerapkan teknologi IT, salah satunya dalam kegiatan ujian sekolah.
“Bukan berarti menggunakan ujian kertas pensil tidak maju, tetapi kita mengikuti perkembangan jaman apalagi dalam menghadapi era revolusi industri 4.0,” terang Epon.
Masih ada kaitannya dengan program dan kegiatan di SMAN 7 Kota Bandung, Epon pun berharap agar semua kegiatan di sekolahnya bisa berjalan lancar, pihaknya meminta dukungan dan peranserta aktif orangtua siswanya.
“Semua kegiatan yang ada di SMAN 7 tentu saja tidak murah. Kami punya konsekuensi dimana kami meningatkan kualitas, kompetensi siswa dan guru tidak terlepas dari segi pendanaan. Kami mencoba menggalang dana sedemikian rupa selain dari dana BOS (Bantuan OIperasional Sekolah) tentu dari orangtua siswa,” kata Epon.
Maka dari itu dirinya mengajak orangtua siswa SMAN 7 agar lebih memperhatikan kepentingan siswa dan kewajibannya, dalam membayar tepat waktu dan jumlah dana pendidikan yang telah disepakati bersama (sejak awal masuk sekolah).
“Mohon menjadi perhatian orangtua. Tanpa bekerjasama dengan orangtua, semua kemajuan ini tidak akan terjadi. Menyadari betapa pentingnya kemajuan putra-putrinya di SMAN 7 dalam segala aspek termasuk penguasaan IT,” pungkasnya. [SR]***