majalahsora.com Kabupaten Garut – Uu Ruzhanul Ulum Wagub Jawa Barat di sela-sela kesibukannya, menyempatkan diri berkunjung ke SMKN 1 Kabupaten Garut yang dipimpin oleh H. Dadang. Kedatangannya pun sudah sesuai dengan agenda kerja dirinya.
Sebelum ke SMKN 1 Kabupaten Garut yang berada di Jalan Raya Cimanuk No. 309-A, Sukagalih, Kec. Tarogong Kidul, ia didampingi Dewi Sartika, Kadisdik Jabar, Asep Sudarsono, Kepala Cabang Dinas Wilayah XI serta jajarannya memberikan arahan di SMAN 1 Garut, Jalan Merdeka No. 91, Jayaraga, Kec. Tarogong Kidul.
Perlu diketahui SMKN 1 Kabupaten Garut merupakan sekolah ternama di Garut yang memiliki segudang prestasi. Termasuk lulusannya yang mudah terserap bekerja di banyak perusahaan dan dunia industri.
Pada kesempatan itu Uu sapaan akrab Wagub Jabar memberikan beberapa arahan di hadapan para Guru SMKN 1 Garut.
Dirinya berpesan agar Guru SMKN 1 Garut istiqomah dalam melahirkan lulusan yang hebat dan berbobot.
Dewi Sartika, Kadisdik Jabar (kedua dari kiri), Ase Sudarsono, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI (kedua dari kanan-Poto)
“Karena belum keluar (lulus) dari SMKN 1 Kabupaten Garut saja, siswa di sini sudah banyak yang direkrut bekerja,” kata Uu, di Aula SMKN 1 Kabupaten Garut, Jumat (13/12/2019) siang.
Selanjutnya Uu pun berpesan kepada siswa-siswi SMKN 1 Garut, agar mereka menjaga citra dan nama baik SMKN 1 Garut.
“Di mata pemerintah, masyarakat juga di mata perusahaan-perusahaan SMKN 1 Garut memiliki citra yang baik. Jangan sampai dirusak,” kata Uu.
Lebih lanjut kata Wagub Jabar, SMKN 1 Garut bisa hebat juga berkat alumni-alumninya.
“Kalian yang masih bersekolah di SMKN 1 Garut, minimal harus seperti kakak-kakak kalian, kalau bisa lebih dari kakak kalian,” kata Uu.
Guru dan siswa SMKN 1 Garut di aula sekolahnya (Poto)
Uu pun memberikan empat prinsip yang harus dipegang teguh oleh mereka.
“Ada empat hal yang harus dipegang teguh oleh para siswa SMKN 1 Garut dan menjadi kemampuan dasar. Terutama bagi siswa milenial, karena hidup di era globalisasi dan revolusi industri 4.0,” tegasnya.
“Pertama harus mampu menguasai teknologi (komputer) kalau paham maka akan menguasai dunia. Di samping itu mampu memanfaatkan kesempatan. Kalau kita gaptek (gagap teknologi) maka kita akan termarjinalkan,” imbuhnya.
Kedua harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, mampu menyampaikan isi hati serta mampu menyampaikan ide dalam pikiran.
“Komunikasi harus jelas, disampaikan dengan bahasa yang baik, istilah Sunda na mah kudu jentre. Sehingga pendengar bisa paham apa yang kita sampaikan,” kata Uu.
Uu Ruzhanul Ulum,Wagub Jabar sedang memberikan paparannya (Poto)
Menurutnya percuma saja kalau pintar secara akademik dan bergelar tetapi tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Karena tidak akan sampai ilmu yang disampaikannya.
Masih dalam lingkup komunikasi, para siswa juga harus pandai bergaul, dalam hal ini berkomunikasi jangan sampai tidak ikut intrakurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah.
“Karena kesuksesan tidak dilihat hanya dari nilai akademis saja,” terang Uu.
Ketiga para siswa harus mampu bekerja sama, sebab tidak ada kekuatan tanpa kebersamaan.
“Makanya harus aktif dalam beorganisasi. Supaya kalian bisa belajar bertanggung jawab serta belajar berbagi tanggung jawab,” tuturnya.
Dadang Johar Arifin, Kepala SMKN 1 Kabupaten Garut (Poto)
Menurutnya dalam berorganisasi akan belajar memberikan kewenangan kepada orang lain. Harus mampu membagi peran dalam melaksanakan organisasi.
“Saat diberikan kewenangan maka harus amanah dan dijalankan dengan sebaik-baiknya,” kata Uu.
“Jangan menjadi orang munafik. Ciri orang munafik ada tiga, apabila berjanji ingkar, dikasih kewenangan tidak amanah dan yang ketiga kalau berbicara suka berbohong,” tegas Uu.
Keempat Uu berpesan, mereka harus bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
“Sehebat apapun ilmu dan kemampuan yang dimiliki, akan tercermin dalam akhlakul karimah. Kalau tidak memiliki akhlaq yang baik, maka tidak akan memiliki nilai di masyarakat,” pungkas Uu. [SR]***