majalahsora.com, Kota Bandung – Pada hari Selasa tanggal 20 Februari 2024 SMKN 8 Bandung mengadakan dua kegiatan penting sekaligus, pameran pendidikan atau Education Fair (Edufair) 2024 dan Bazaar Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW).
Kepala SMKN 8 Kota Bandung H. Agus Nugroho, S.Pd., M.T., menjelaskan dalam kegiatan Edufair, ada delapan perguruan tinggi yang berpameran. Mensosialisasikan program-program mengenai keberlanjutan siswa usai lulus SMK, atau lebih tepatnya menawarkan kuliah.
Kemudian pada kegiatan Bazar SPW, bertujuan untuk memotivasi siswa dari segi kebekerjaan. Bukan hanya sebagai tenaga teknisi saja, melainkan mengembangkan potensi dirinya sebagai wirausahawan.
Kepala SMKN 8 Kota Bandung, H. Agus Nugroho, S.Pd., M.T
“Untuk tahun 2024 ini termasuk paling banyak perguruan tinggi yang terlibat. Antusiasme siswa-siswi yang ada di sekitar sini cukup banyak. Mudah-mudahan imbasnya baik dan bisa kena ke lingkungan sekitar SMKN 8 Bandung,” kata Agus, di SMKN 8, Jalan Kliningan No 31, Selasa (20/2/2024).
Agus pun berharap Edufair dapat memberikan dampak positif bagi para siswanya, sehingga bisa memetakan potensi dirinya masing-masing.
“Dengan dorongan orangtua juga tentunya, mereka para siswa dengan kegiatan ini mempunyai banyak pilihan perguruan tinggi sesuai peminatannya,” kata Agus.
Tri Handayani Pamungkas, S.Pd
Sedangkan pada kegiatan SPW, Agus berharap siswa memiliki bekal nilai-nilai karakter kewirausahaan. Selain menjadi pekerja, siswa punya domain untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri atau start up.
Tri Handayani Pamungkas, S.Pd., Guru Koordinator BK yang menjadi ketua pelaksana kegiatan, mengatakan bahwa acaranya berlangsung satu hari di SMKN 8 Bandung, dari pukul 07.30 hingga 12.00 WIB.
Pesertanya dikhususkan untuk siswa kelas XII yang berjumlah 509 orang. Namun terbuka juga untuk kelas X dan XI.
Siswa siswi SMKN 8 Kota Bandung pada acara Edufair 2024
“Kita juga mengundang beberapa SMA dan SMK Negeri dan Swasta di sekitar. Yaitu ada SMK Bahagia, SMK 3 Bandung, SMA 22 Bandung dan SMK PU Bandung,” kata Tri menjelaskan.
Perguruan tinggi yang hadir ada delapan PTS (Perguruan Tinggi Swasta) dan satu lembaga pendidikan.
Antara lain ada STIMIK AMIK Bandung, UNPAS, UNISA, UNJANI, ULBI, ITENAS, STTB dan Universitas Widyatama.
Siswa SMKN 8 Kota Bandung mendapatkan informasi mengenai perguruan tinggi dan program Ausbildung, kuliah sambil magang bekerja di Jerman
Kemudian satu lembaga pendidikan yang dimaksud adalah yang memiliki program Ausbildung.
Ausbildung adalah program resmi yang dibuka pemerintah Jerman melalui pendidikan sekolah vokasi (setara dengan kuliah D3 atau Poltek di Indonesia) secara gratis. Para pesertanya akan mengikuti program kerja magang di Jerman.
Nantinya akan bekerja selama tiga tahun di Jerman dan mendapatkan sertifikat tenaga ahli yang bisa digunakan untuk melamar pekerjaan, baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satu perwakilan dari penguruan tinggi saat menjelaskan mengenai jurusan di kampus
Lembaga ini untuk menyalurkan para siswa yang ingin belajar dan magang di luar negeri.
“Belajar dan magang di sini khususnya di Jerman. Kenapa Jerman? Karena dari tahun-tahun sebelumnya dulu itu memang dari Jerman yang selalu ada tawaran kerja sama pada program ini kepada kami. Program kerjasama belajar dan magang di Jerman masih berlangsung sampai saat ini. Selain itu peluang di Jerman lebih besar,” ungkap Tri.
Masih kata Tri, kerja sama di Jerman umumnya bergerak di bidang perhotelan, teknik dan manajemen perkantoran.
Poppy Novianti, S.T., dan Iwa Nirwana, S.Pd
“Ini adalah tahun kedua Edufair diadakan. Sebelumnya di 2022. Perbedaan dengan sebelumnya adalah untuk tahun ini ada roadshow khusus ke setiap kelas yang berlangsung dari 26 Januari hingga 7 Maret 2024. Setiap universitas melakukan presentasi ke setiap kelas XII, sebanyak 16 kelas,” kata Tri .
Harapan Tri, para siswa bisa lebih terbuka motivasinya untuk melanjutkan ke jenjang kuliah. Karena kuliah penting untuk meningkatkan dan mengembangkan karir di dunia kerja.
Mengenai kegiatan Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW), Iwa Nirwana, S.Pd., Guru Projek PKK Produktif jurusan TSM kelas XII dan Poppy Novianti, S.T., Guru PKK jurusan TKR kelas XII, menjelaskan bahwa program SPW terbuka untuk semua siswa kelas X, XI dan XII.
Selain disiapkan menjadi tenaga ahli setelah lulus, juga dibekali mengenai kewirausahaan
Selain berbarengan dengan Edufair, kegiatan SPW berkolaborasi dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Karena kegiatannya berlangsung berbarengan dengan P5, dikemas dalam kegiatan SPW yang mengusung tema Kebekerjaan.
Sehubungan dengan itu, yang ditampilkan sekaligus dijual dalam kegiatan ini, berupa produk barang dan produk jasa, siswa kelas X dan XI.
Keceriaan terpancar dari siswa SMKN 8, saat menjual produk
“Dari jurusan TSM mereka menjual aksesoris kelistrikan Sepeda Motor. Kemudian produk kuliner, ini salah satu yang paling banyak. Ada juga pakaian dan sepatu. Lalu ada jasa service kendaraan sepeda motor. Setelah lulus, siswa diharapkan lebih mandiri,” kata Iwa menjelaskan.
Dalam kesempatan ini awak media majalahsora.com pun mewawancarai Asni Karimah kelas XII TEI (Teknik Elektronika Industri) 2.
Ia mengatakan bahwa dirinya mendapatkan manfaat dari kegiatan Edufair, yakni mendapatkan gambaran ketika akan kuliah kelak. Di antaranya mengenai jurusan di setiap perguruan tinggi, termasuk biaya dan persyaratannya.
Ditampilkan hasil karya siswa dalam bidang otomotif
“Saya senang dengan adanya kegiatan ini. Jadi banyak referensi. Semoga adik kelas bisa merasakan Edufair seperti ini. Dan Edufair bisa mengundang universitas lainnya khususnya kampus negeri,” kata Asni.
Setelah lulus dirinya berencana untuk bekerja terlebih dahulu. Dan ketika sudah merasa sanggup (membiayai kuliah), akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Muhammad Ikbal kelas XII TPTU (Teknik Pendingin Tata Udara) 2, berpendapat bahwa kegiatan Edufair sangat bermanfaat bagi siswa kelas XII khususnya.
Muhammad Ikbal dan Asni Karimah
“Kita bisa bandingkan dulu antar universitas. Mau pilih yang mana yang cocok untuk kita juga tanya-tanya dulu jurusannya untuk persiapan masuk kuliah. Jadi ada bayangan untuk ke depannya,” ujar Ikbal.
Saat ini dirinya berencana untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi ketika sudah lulus. Ia akan mendaftar ke UIN Sunan Gunungdjati jurusan Hukum.
Ikbal pun berharap kegiatan ini dapat terus dikembangkan. Karena manfaatnya terasa untuk siswa yang sedang mencari referensi kuliah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. [SR]***