majalahsora.com, Kota Bandung – Edu Fair atau pameran pendidikan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VII (Kota Cimahi dan Kota Bandung), dilaksanakan di SMKN 12 Bandung, Jalan Pajajaran No. 92, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Senin (2/6/2025).
Acara ini menjadi momentum strategis bagi siswa-siswi SMP di Kota Bandung untuk mengenal lebih dekat jenjang pendidikan lanjutan, baik SMA, SMK, SLB, maupun perguruan tinggi, sekaligus sebagai bentuk sosialisasi terbuka mengenai Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.
Dihadiri oleh perwakilan Cadisdik Wilayah VII dan perwakilan Dinas Pendidikan Kota Bandung, Kepala SMA, SMK, SLB baik negeri maupun swasta. Sedangkan peserta pamerannya terdiri dari sekolah jenjang SMA, SMK, SLB baik negeri maupun swasta serta perguruan tinggi.
Dr. Hj. Siti Sadiah Yuningsih, M.M.Pd., Analisis Kebijakan Ahli Muda, Cadisdik VII, saat memberikan sambutan Edu Fair 2025 di SMKN 12 Kota Bandung
Pameran pendidikan ini memberi wadah bagi sekolah dan perguruan tinggi yang hadir dalam mempromosikan keunggulannya masing-masing. Target utama dari kegiatan ini adalah siswa-siswi SMP Kota Bandung dapat mengenal lebih dekat tentang sekolah-sekolah yang ada.
Hal tersebut diutarakan langsing oleh Dr. Hj. Siti Sadiah Yuningsih, M.M.Pd., yang akrab disapa Yuyun, Analis Kebijakan Ahli Muda yang menjadi perwakilan Cadisdik Wilayah VII. Yuyun juga menyampaikan bahwa Edu Fair yang dilaksanakan oleh Cadisdik Wilayah VII, merupakan yang pertama kali.
Lanjutnya kegiatan ini dibagi beberapa sesi, sesi pertama diadakan di SMKN 1 Kota Cimahi, pada tanggal 17-18 Mei 2025. Sedangkan di Kota Bandung merupakan sesi kedua, untuk wilayah Barat diadakan di SMKN 12 Bandung, wilayah Timur di SMKN 6 Bandung, pada hari Selasa tanggal 3 Juni 2025.
Drs. Dede Sunaryo, M.M.Pd., selaku Wakil Ketua Pelaksana Edu Fair 2025, saat memberikan laporan kegiatan
Tujuan utama Edu Fair ini, kata Yuyun untuk mengenalkan SMA, SMK, SLB, baik negeri maupun swasta yang ada di Cadisdik Wilayah VII kepada masyarakat, khususnya pelajar SMP (kelas IX) yang akan melanjutkan ke pendidikan selanjutnya.
Masih dijelaskan Yuyun, saat pelaksanaan Edu Fair di Kota Cimahi berdampak positif, di antaranya dihadiri ribuan pelajar SMP se-Kota Cimahi. Mereka yang datang bisa mendapatkan informasi mengenai sekolah yang ingin mereka tuju.
Tujuan lainnya adalah memastikan bahwa seluruh siswa di Kota Bandung dapat bersekolah, sehingga tidak ada yang putus sekolah. Kegiatan ini pun berkaitan erat dengan SPMB atau Sistem Penerimaan Murid Baru. Dimana tahap pertama akan dibuka tanggal 10 Juni 2025.
Stan SMKN 2 Kota Bandung, salah satu SMK Negeri, ternama yang lulusannya mudah bekerja
“Edu Fair ini menjadi bentuk awal dari sosialisasi SPMB secara terbuka. Walaupun demikian, sosialisasi lanjutan tetap akan dilaksanakan melalui media sosial maupun forum lain seperti talk show,” kata Yuyun.
Lebih jauh, Yuyun mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk mendongkrak Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan di Kota Bandung. Saat ini, APM nya, masih berada di angka 80 persen lebih, tergolong rendah jika dibandingkan dengan kota-kota lain, padahal penduduk Kota Bandung tidak terlalu banyak.
Terkait daya tampung, menurut Yuyun secara data sudah mencukupi. Seluruh kursi di sekolah-sekolah Kota Bandung seharusnya bisa terisi penuh. Namun, kendala yang muncul adalah karena sebagian besar penduduk Kota Bandung bukanlah warga asli.
SMK Pasundan 3 Kota Bandung, sekolah vokasi swasta berkualitas yang ada di Kota Bandung, salah satu buruan sekolah lulusan SMP, memiliki banyak program unggulan
“Faktor lain seperti penghasilan orangtua yang tidak stabil juga turut menjadi tantangan tersendiri. Maka, kesulitan yang disimpulkan adalah bagaimana orangtua dapat menyekolahkan anaknya,” kata Yuyun.
“Kalau orang Bandung nya sendiri yang penghasilannya tetap, menurut saya mereka sudah masuk di sekolah yang dituju. Namun kita kan banyak ya penduduk luar Bandung, seperti menjadi kota transit atau tujuan bagi mereka. Banyak juga yang alamatnya (domisilinya) kurang jelas. Tapi untuk masyarakat Bandung juga diharapkan mereka jadi kenal dan bisa masuk sekolah yang dituju,” imbuhnya.
Sosialisasi terbuka dalam kegiatan ini tidak hanya sekadar promosi sekolah, namun juga memberikan informasi yang jelas kepada para siswa SMP mengenai minat dan jalur pendidikan mereka selanjutnya.
Suasana Edu Fair Cadisdik VII di SMKN 12 Bandung
Jika berminat fokus pada satu kompetensi dan ingin langsung bekerja, maka jenjang SMK menjadi pilihan tepat. Sedangkan bagi yang berencana melanjutkan ke perguruan tinggi, SMA adalah pilihan ideal. Sementara itu, bagi siswa yang memerlukan pendidikan dan pelayanan khusus, SLB menjadi pilihan utama.
Meski terlihat sederhana, hal-hal ini adalah dasar penting yang perlu dikenalkan kepada siswa SMP, terutama yang masih bingung dalam memilih sekolah.
Pada kesempatan yang sama Drs. Dede Sunaryo, M.M.Pd., selaku Wakil Ketua Pelaksana, menyampaikan bahwa tujuan utama Edu Fair 2025 adalah memajukan pendidikan di Kota Bandung dan Cimahi dalam rangka persiapan SPMB, agar seluruh masyarakat sekitar dapat terakomodasi.
Stan SMA Pasundan 8 Kota Bandung, salah satu SMA Swasta berkualitas di Kota Bandung dengan banyak keunggulan
“Antar sekolah swasta dan negeri diharapkan bisa seimbang muridnya. Tidak lebih banyak di satu sisi, khususnya swasta diharapkan tidak kekurangan siswa dari adanya kegiatan ini. Dan kita juga membuka Edu Fair ini sebenarnya tidak hanya untuk siswa SMP, namun SD juga diundang,” kata Dede menjelaskan.
Untuk peserta yang hadir, terdapat 71 instansi/lembaga pendidikan, terdiri dari 15 SMA Negeri, 25 SMA Swasta, 5 SMK Negeri, 32 SMK Swasta, 2 SLB, dan 3 SMP. Selain itu, hadir pula stan dari MGBK, Universitas Pasundan, Rumah Sakit Jiwa, dan Perpustakaan Provinsi Jawa Barat.
Harapan dari kegiatan ini adalah agar masyarakat, khususnya Kota Bandung, dapat tercerahkan dalam memahami SPMB tahun ajaran 2025/2026 dan program-program sekolah yang tersedia.
“Titik poinnya adalah agar masyarakat mengenal lebih jauh tentang program sekolah, baik sekolah Swasta maupun Negeri. Yang kedua, adanya sosialisasi terkait SPMB. SPMB harus tersampaikan dengan baik. Sehingga nanti begitu pelaksanaan SPMB, para orangtua sudah tidak kebingungan lagi dalam memilih sekolah untuk anaknya,” tandas Dede. [SR]***