majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) semester genap di SMA, SMK dan SLB yang berada di lingkungan Dinas Pendidikan Jawa Barat, telah dilaksanakan dari tanggal 10 Januari 2022.
Termasuk di SMAN 1 Baleendah yang telah melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka 100 persen untuk siswa kelas X, XI dan XII.
Hal tersebut diutarakan langsung oleh Dudi Rohdiana Kepala SMAN 1 Baleendah, di kantornya Jalan R.A.A Wiranata Kusumah nomor 30, Kec. Baleendah, Kabupaten Bandung.
Menurutnya penyelenggaraan PTMT tersebut mengikuti Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri dan kajian-kajian yang telah dilakukan oleh pihak SMAN 1 Baleendah.
“Kita telah melakukan evaluasi pada semester ganjil, selama pandemi COVID-19, alhamdulilah tidak ada kasus. Juga dilihat dari data statistik yang dikeluarkan peduli lindungi, alhamdulillah sebanyak 90 persen warga SMAN 1 Baleendah, siswa maupun guru termasuk orangtua siswa telah divaksin. Kini juga vaksin tahap tiga secara personal,” kata Dudi, yang baru memimpin SMAN 1 Baleendah kurang dari dua bulan, Senin (31/1/2022).
Di samping itu berdasarkan usulan dari orangtua siswa, umumnya menginginkan pembelajaran tatap muka dilaksanakan di SMAN 1 Baleendah.
Namun pihaknya juga tidak menutup kemungkinan, bagi siswa yang memiliki resiko terkena COVID-19, maka memberikan fasilitas dengan pembelajaran dalam jaringan.
“Kami juga melaksanakan PTMT ini kordinasi dengan pihak satgas kecamatan. Secara berkesinambungan melakukan sinergitas setiap minggu melakukan monitoring. Sehingga pembelajaran di SMAN Baleendah bisa berjalan dengan baik dan lancar,” kata Dudi
Sacara jumlah, siswa di SMAN 1 Baleendah ada 1297 orang, sedangkan jumlah guru sabanyak 75 orang.
Lebih lanjut Dudi menjelaskan, meskipun siswanya sudah 100 persen masuk, tetapi waktu belajar mengajarnya masih terbatas. Hari Senin dan Jum’at dilaksanakan sejak pukul 07.00 sampai pukul 11.30. Sedangkan untuk hari Selasa, Rabu dan Jum’at dilangsungkan dari pukul 07.00 sampai pukul 12.30.
“Setiap usai pembelajaran tidak ada kegiatan tambahan, mereka (para siswa) kita giring untuk langsung pulang ke rumah masing-masing. Kita kunci ruangan kelas disemprot disinfektan, sebelum dan sesudah pembelajaran. Kegiatan Ekstrakulikuler juga belum boleh dilaksanakan,” pungkasnya. [SR]***