Dra. Rini Ambarwati, M.Ds, saat membuka kegiatan happy kemping SMKN 5 Kota Bandung
majalahsora.com Kabupaten Sumedang – Sejak alih kelola ke Disdik Prop. Jabar, SMKN 5 Kota Bandung mengadakan kemping happy kepramukaan Gudep Ir. Sutami, Gudep Pertiwi untuk yang pertama kalinya dengan tema Membentuk Insan Berahlakul Karimah yang Cerdas Kreatif dan Inovatif. Dilaksanakan di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Sumedang, dari tanggal 11-13 Oktober 2017.
Imam Nurhidayat, S.Pd., Wakasek Kesiswaan SMKN 5 Kota Bandung
Tujuan dari kegiatan tersebut untuk menanamkan nilai-nilai serta pemahaman mengenai kepramukaan kepada kurang lebih 540 siswa kelas X dari lima jurusan; DPIB, KGSP, geomatika, TKJ dan kimia analis .
“Ini kegiatan kemping Pramuka yang pertama, sejak SMK alih kelola oleh Disdik Prop. Jabar. Kegiatannya sesuai dengan kurikulum 2013. Untuk pembimbing ada 15 orang guru wali kelas, sedangkan pematerinya dari Kwarda Jabar. Selain untuk menambah pengetahuan mengenai kepramukaan, seperti yel-yel dan lagu wajib nasional, prinsip dasar dan metode kepramukaan, seragam Pramuka, sejarah Pramuka, mengenal SKU penegak, simpul dan ikatan, smapore, morse, sandi kotak serta satuan karya pramuka, memiliki tujuan untuk pendidikan karakter karena banyak nilai-nilai keislamnya,” ujar Rini, di Kiarapayung, Rabu (11/10/2017).
Lanjut Rini, penanaman nilai-nilai keislaman kepada siswa didiknya sangat sesuai dengan kondisi jaman seperti sekarang. Pendapat tersebut didukung oleh Nanang Saepudin, Andalan Kwarda Jabar Bidang Mental dan Spiritual, selaku pembina kegiatan happy kemping.
Pendidikan karakter tersebut dilaksanakan dengan terapi tunas kelapa. Di mana Trisatya dan Dasadharma dikupas tuntas dengan Al Qur-an dan Al Hadist. “Prinsip dasar Pramuka itu ada lima; iman dan taqwa, peduli terhadap NKRI, sesama, hidup dan cinta tanah air, peduli terhadap pribadi dan yang terakhir menjalankan kode kehormatan pramuka Trisatya dan Dasadharma,” tegas Nanang, disela-sela kegiatannya.
Ada beberapa metode terapi tunas kelapa yang diberikan kepada para pesertanya. Di antaranya dengan proses mengenal Alloh SWT lewat materi baris-berbaris, di mana di setiap langkah ada kalam Ilahi yang disebut, contonya bismillah.
Selama berkemah para siswa dididik untuk sholat lima waktu secara berjamaah dan tepat waktu. Selain itu ada sholat tahajud yang berdasarkan Al Quran, dilaksanakan pukul tiga dini hari.
Terapi lainnya ada terapi istigfar, tujuannya agar siswa terbiasa mengucapkan kalimat tersebut, untuk memudahkan memecahkan masalah dan dimurahkan rezekinya. “Dengan terbiasanya siswa mengucapkan istigfar maka akan dipermudah segala sesuatunya, seperti yang sudah dijelaskan dalam Al Quran surat Nuh 10-13, yang artinya maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?” jelas Nanang.
Siswa pun dilatih dengan materi terapi qalbu sambil duduk, siswa bisa curhat kepada Alloh SWT, memohon segala hal kepada Alloh SWT. Di samping itu belajar bertasbih dilaksanakan bada sholat subuh. “sesudah sholat subuh mereka mendawamkan kalimah Subhanallahi Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim yang artinya Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung. Bertasbihnya harus di masjid. Untuk menguatkan raga dan terjauhkan dari gangguan jin ada terapi air hujan, di mana para siswanya huhujanan. Dan masih banyak lagi materi-materi lainnya yang sudah ada surat resmi halal dari MUI Jabar,” jelas Nanang.
Kak Nanang Saepudin pemateri terapi tunas kelapa
Rini pun menuturkan, bahwa pembentukan karakter siswanya tidak bisa berjalan secara instan. Happy kemping yang diisi dengan terapi tunas kelapa merupakan salah satu caranya. Masih menurut Rini bahwa karakter itu sudah terbentuk dari rumahnya masih-masing. Sekolah berupaya agar karakter yang belum terbentuk dengan baik menjadi lebih baik.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan happy kamping, bisa memujudkan siswa-siswi SMKN 5 Kota Bandung yang bermutu, berkualitas dan berahlaq mulia. Nantinya bisa menjadi panutan bagi diri pribadi, temannya, dan ke depannya bagi masyarakat luas, karena mereka nantinya akan berada di masyarakat,” harap Rini. [SR]***