Dr. H. Asep Effendi, SE.,M.Si., PIA., CfrA, Rektor Universitas Sanggabuana (USB) YPKP
majalahsora.com, Kota Bandung – Membangun kampus yang dulunya sudah sangat terkenal, kemudian berubah nama menjadi kampus baru di era persaingan yang ketat ini tidaklah mudah, butuh strategi khusus.
Itulah yang dirasakan oleh Rektor Universitas Sanggabuana (USB) YPKP Dr. H. Asep Effendi, SE.,M.Si., PIA., CfrA. dalam membangun kampusnya, yang sebelumnya merupakan gabungan dari STIE dengan STT YPKP, dan setelah digabung dengan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Admninistrasi sekarang menjadi USB YPKP.
Asep kemudian mencari cara dan strategi yang jitu, dengan keyakinan yang tinggi ia menerapkan pola ilahiah untuk mengundangan kekuatan dan bantuan dari ‘Sang Pemberi Segalanya’.
Dirinya memang rektor yang “nyantri” selain memimpin USB, Doktor Akuntansi jebolan Pasca Sarjana Unpad (2009), sampai sekarang rajin memberi ceramah agama dan memimpin pengajian di berbagai sekolah, mesjid dan pesantren di Bandung.
Sejak kecil alumni SD Gatot Subroto Bandung (‘76), SMPN 14 Bandung (‘80) dan SMAN 10 Bandung (‘83) ini memang suka “nyantri kalong” di Paledang, Ciparay. Saat itu mendapat bimbingan agama yang ketat dari kedua orang tuanya serta Uwaknya, H. Ahmad Surahman pegawai Depag Jabar.
“Sebelumnya ada masa dimana mahasiswa kami hanya tinggal 700-an itu pun masih dikurangi yang harus wisuda 250 orang dan dana operasional diperkirakan hanya akan bertahan untuk tujuh bulan. Lalu kami melakukan evaluasi dan muhasabah diri untuk mencari terobosan yang mampu menarik minat calon mahasiswa baru,” katanya disela-sela kesibukannya mempimpin kampus di Jalan PHH. Mustofa No.68 B andung.
“Saya kemudian mengubah pola standar yang selama ini berjalan dengan menghadirkan Quran di kampus. Setiap hari Jum’at pagi selama lebih dari satu jam kita berinteraksi dengan Al-Quran, mulai dari belajar, membaca, mentadaburi hingga mencoba mengamalkannya,” ungkapnya mengenang.
Dalam beberapa bulan, sambung Asep, energi Al-Quran tersebut mulai hadir dalam kampusnya. Keterkejutan Asep dan rekan-rekannya terlihat pada saat penerimaan mahasiswa baru yang sebelumnya tanpa diduga, setidaknya dalam kurun waktu 5 tahun, rata-rata ada lebih dari 1200 mahasiswa baru datang setiap tahun ajaran baru. Bukan hanya itu, dana operasionalnya pun menaik hingga tiga kali lipat.
“Tentu saja selain kami bersyukur denga apa yang telah diraih saat ini, kami juga menyadari ini juga sekaligus ujian bagi kami untuk terus membangun kampus lebih baik dari tiga aspek penting yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian,” ungkapnya.
“Selain itu kami terus bekerja keras untuk menaikan status akreditas institusi dan juga semua prodi yang ada. Lebih dari 50% prodi kita mendapat akreditasi B baik D3, S1, ataupun S2. Sedangkan yang sudah mendapat akreditasi B kita dorong untuk menjadi A. Secara fisik kami juga terus memperbaiki sarana dan prasarananya. Selain itu kami juga terus berupaya untuk memberikan beasiswa kepada masyarakat yang ingin kuliah di USB, baik melalui jalur prestasi olahraga, seperti tiga pemain Persib Bandung, Febri, Billy dan Gian Zola, kemudian beasiswa untuk penghafal Al-Quran juga untuk prestasi akademik sekolah,”pungkasnya. [Asep GP]***