majalahsora.com, Kota Bandung – Bulan Ramadhan bagi umat muslim menjadi bulan yang istimewa dan selalu disambut dengan sukacita.
Pasalnya bulan Ramadhan merupakan bulan penuh rahmat, berkah, ampunan, berlipat gandanya pahala, rajanya bulan, turunnya Al Qur’an, dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka.
Berkenaan dengan bulan Al Qur’an, Kepala SMKN 4 Kota Bandung, Dr. Agus Setiawan, S.Pd., M.Si., mangatakan bahwa selain puasa selama sebulan penuh, dalam Ramadhan juga harus senantiasa diisi interaksi dengan Al Qur’an.
“Karena sesuai dengan hadits yang didokumentasikan oleh Imam Bukhori dalam kitab shahehnya bahwa ada hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra, bahwa Rasulullah Muhammad SAW, itu pribadi yang paling baik, lemah lembut, dermawan, beliau selalu meningkatkan ibadah kala Ramadhan,” kata Agus, di ruang kerjanya Jalan Kliningan No 6, Jum’at (28/3/2024).
“Setiap Ramadhan kebaikannya terus meningkat. Bahwa malaikat Jibril setiap malam bulan Ramadhan mengunjungi Rasul untuk tadarus dan mengajarkan Al Qur’an,” imbuhnya.
Keterangan lain, kata Agus, Allah SWT merekatkan turunnya Al Qur’an (Al Baqarah-185), di bulan Ramadhan. Dimana ringkasan terjemahnya “Telah Aku turunkan Al Qur’an, sebagai petunjuk manusia dan pembeda antara yang hak dan batil.”
Lengkapnya “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”
“Dari kedua keterangan ini, agenda di bulan Ramadhan sangat penting di antaranya berinteraksi dengan Al Qur’an,” kata Agus.
Lanjutnya sebagian para ulama mengatakan pendapat, bahwa seorang muslim yang beriman mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menjalankan taraweh, maka tidak sempurna atau kurang berkah apabila tidak berinteraksi dengan Al Qur’an.
“Interaksi dengan Al Qur’an, bisa membaca sebagai kiroah, tilawah mengambil sebagian ayat lalu memaknainya, tahfiz atau menghafal,” ia menjelaskan.
“Karena ini agenda penting yang tertuang baik dalam hadist atau Al Qur’an memberikan penegasan. Membaca Al Qur’an merupakan keharusan di bulan Ramadhan,” imbuhnya.
Artinya kata Agus di situ ada yang mengajari dan murid. Seperti pada bulan Ramadhan tidak sedikit perkumpulan ibu-ibu pengajian melakukan tadarus al Qur’an sampai khatam.
Dikatakan Agus, Rasullullah pun mencontohkan kepada kita umat Islam, bahwa setiap Ramadhan Baginda Rasulullah bisa khatam sampai sepuluh kali minimal satu kali.
“Bahkan sebelum wafat, Rasullullah mengkhatamkan Al Qur’an sebanyak dua kali,” kata Agus.
Tentunya yang paling ditekankan bacaan Al Quran mesti berkualitas, membaca sesuai tajwid, makhroj, tidak kalah penting memaknai, memahami isinya serta mengamalkannya.
Saat ditanya apakah dirinya pun membaca dan berinteraksi selama Ramadhan ini, dari keterangan Agus, sesibuk apapun ia berupaya membaca Al Qur’an one day one juzz.
“Alhamdulillah, sampai sekarang sudah juzz 16.”
“Al Qur’an bisa dijadikan teman hidup di dunia dan safaat di aherat. Apalagi saat Ramadhan berlipat ganda pahalanya. Bisa menutupi dosa meringankan hisab di yaumil akhir,” pungkasnya. [SR]***