majalahsora.com, Kota Bandung – Djoko Roespinoedji, Ketua Yayasan Widyatama juga Wakil Ketua DPP Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Departemen IV, Pengabdian Kepada Masyarakat, Koperasi UMKM dan Usaha Kreatif, menjadi penyelenggara kegiatan hari jadi AMS ke-55 tahun.
Berlangsung bertepatan dengan Hari Pahlawan, di Gedung Serba Guna, Universitas Widyatama (UTama), Jalan Cikutra No 204-A, Kota Bandung, Rabu (10/11/2021).
Djoko, sebagai tuan rumah kegiatan, mengungkapkan bahwa peran AMS di tengah masyarakat semakin terasa perannya. Terutama dalam membantu masyarakat yang membutuhkan terlebih yang sedang terkena bencana alam.
Pada kegiatan itu, dirinya juga menjelaskan bahwa, AMS berkolaborasi dengan Jabar Bergerak dan UTama.
Noeri Ispandji Firman, Ketua Umum AMS
“Paku (sarakan). Sebelumnya saya ucapakan wilujeng tepang taun ka-55 kanggo AMS. Pada kesempatan ini menginisiasi dengan Jabar Bergerak yang diketuai Ibu Atalia Praratya, akan membagikan sembako di lima kota dan kabupaten yang ada di Jawa Barat. Jumlah sembako yang akan dibagikan sebanyak 1200 paket kerjasama dengan Jabar Bergerak, AMS dan juga Universitas Widyatama,” kata Djoko, di tempat kegiatan.
Lebih lanjut kata Djoko, kegiatan tersebut bagi UTama merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dosen UTama kepada lingkungan.
“Saya pikir ini suatu langkah terobosan AMS bekerjasama dengan akademisi untuk melakukan suatu kegiatan yang sifatnya sosial dan dibutuhkan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Di tempat yang sama Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Praratya mendorong AMS untuk terus berkolaborasi dalam mengenbangkan petani milenial.
Atalia Praratya Ridwan Kamil, Ketua Jabar Bergerak
Atalia Praratya mengatakan bahwa saat ini AMS dalam melakukan gerakannya baik dalam situasi kebencanaan maupun dalam bidang petani milenial, keberadaannya sangat dirasakan masyarakat.
“Alhamdulillah 55 tahun berkarya dan saya lihat bagaimana gerakan di masyarakat ketika ada kebutuhan di masyarakat seperti bencana dan lain sebagainya termasuk yang tren dan sedang hits adalah petani milenial,” kata Atalia Praratya seusai menghadiri acara HUT ke-55 AMS di Kampus UTama.
“Yang digerakan oleh teman-teman AMS itu sangat baik sekali manfaatnya bagi masyarkat,” tambahnya.
Atalia Praratya berharap, organisasi-organisasi seperti AMS bisa terus menggerakkan semangat masyarakat, termasuk seluruh jajarannya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.
Ketua AMS memberikan santunan kepada anak yatim bertepatan dengan Hari Pahlawan 2021
Dia menyampaikan bahwa dengan berkolaborasi dengan Jabar Bergerak, AMS bisa membantu program Pemerintah Daerah (Pemda) Jabar dalam mengembangkan petani Milenial.
“Berkolaborasi bersama-sama dengan Jabar Bergerak. Saya kira bentuk kolaborasi bidang dilakukan dengan kondisi saat ini dengan berbagai macam perkumpulan. Justru mereka (AMS) sudah bergerak duluan petani milenial sudah hampir dua tahun,” tuturnya.
Sedangkan Ketua Umum AMS Pusat Noeri Firman menyampaikan bahwa pihaknya memiliki target di seluruh desa se-Jabar, ada kelompok tani atau petani milenial.
Menurutnya, hal tersebut sangat diperlukan untuk merubah minset atau pola pikir pemuda di desa dalam bertani.
Simbolis penyerahan bantuan sembako bagi lima kabupaten kota di Jabar
“Kalau sudah demikian, hanya tinggal mana respons dari pemerintah daerah terhadap pembinaan pemuda ini. Dan kami sudah di lima kota kabupaten pembangunan itu yaitu Sukabumi, Tasikmalaya, Pangandaran, Cianjur, dan Karawang,” kata Noeri.
Lebih lanjut kata Noeri, semenjak pandemi COVID-19, AMS berusaha untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat, khususnya di desa.
“Semenjak pandemi kami bingung mau program apa? Nah, biasanya kami, karena kami memegang tradisi Sunda meng uga-uga. Diuga-uga papancen Prabu Siliwangi, dimana ketika negara dilanda bencana, nantung sing ajeg dina taneuh anu hejo, artianya ketahanan pangan,” kata Noeri.
Noeri mengungkapkan bahwa AMS turun ke lapangan untuk membangun semangat pemuda desa yang sejak pandemi COVID-19, tidak bisa mencari pekerjaan ke kota.
Bersama anak panti asuhan
Oleh karena itu, pihaknya berusaha mengembangkan petani milenial di desa dan telah berhasil mengekspor Asparagus ke Korea.
“Alhamdulillah sekarang berhasil bahkan sudah ekspor ke Korea, karena kita jaga dari hulu hingga hilir. Kalau hulu bertani tapi hilirnya kita kemana kita sulit. Bahkan kita sudah ekspor ke korea ini,” ujarnya.
Noeri mengaku, saat ini AMS sedang melakukan kerjasama untuk menyiapkan lahan, sumber daya, bibit, dan pupuk untuk petani milenial di desa.
“Kemarin kita sudah bicarakan dengan Argo Jabar di bidang Jagung untuk pakan dan Cabe Ucrit,” pungkasnya. [SR]***