majalahsora.com, Kabupaten Subang – Djoko Roespinoedji, Bendahara Umum Partai Golkar Jabar, memberikan langsung bantuan sembako dan obat-obatan kepada warga Dusun Galian, Desa Patimban, Kabupaten Subang, yang terendam banjir tahunan, Sabtu (13/2/2021) siang.
Daerah itu merupakan salah satu daerah yang terdampak banjir bandang yang terjadi pada tanggal 8 Februari 2021. Termasuk paling parah semenjak tahun 2014.
Mereka terisolir, akses jalan tertutup luapan air sungai, ditambah dengan aliran listrik yang terputus.
Bantuan dari Golkar tersebut salah satunya untuk meringankan kebutuhan warga yang terdampak.
Dirinya yang mewakili DPD Golkar Jabar, merasakan dan melihat penderitaan warga terdampak.
Di samping itu mereka juga kesulitan mendapatkan air bersih.
“Saya mewakili pimpinan Golkar Jabar, menyampaikan salam hormat kepada warga dan turut prihatin yang mendalam atas musibah ini,” kata Djoko kepada awak media, Sabtu (13/2/2021) siang.
“Semoga banjir tahunan ini juga bisa teratasi dengan baik. Sehingga tidak membuat masyarakat menderita,” imbuhnya.
Menurutnya, banjir tahunan di Kabupaten Subang dan sekitarnya perlu mendapat perlakuan khusus agar bisa merevitalisasi kondisi dan meminimalisir dampaknya.
Elita Budiarti, Ketua DPD Golkar sekaligus Wakil Ketua DPRD Kabupaten Subang
“Kondisi yang tidak bisa dihindari tetapi paling tidak diminimalisir sehingga berkurang dampaknya,” papar Djoko.
Ia menambahkan sebagai saudara sebangsa setanah air, rasa peduli harus dibangun, tidak memandang suku, ras dan agama,
“Pada prinsipnya kami di partai Golkar ingin membantu sesama yang terkena musibah,” pungkasnya.
Sementara itu Elita Ketua DPD Golkar Kabupaten Subang sekaligus Wakil Ketua DPDR Kabupaten Subang, yang mendampingi Djoko mengatakan, bahwa banjir tahunan kerap terjadi, karena selama ini pemerintah hanya “ngobatin” bukan mencegah banjir.
“Banjir ini terjadi setiap tahun. Karena yang diobati banjir, bantuan turun. Tidak dipikirkan mencegah banjirnya. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Sama dengan lingkungan. Sungai-sungai semua dari hulu ke hilir dangkal. Berarti solusinya yang pertama adalah normalisasi sungai,” papar Elita.
Berikutnya tanggul-tanggul yang ada di Pantura, menurut Elita dalan kondisi kritis.
Rumidi, warga terdampak banjir Subang Utara (kanan)
“Judulnya percuma, tanggulnya diperbaiki tapi sungainya tidak dinormalisasi. Tetap saja nantinya jebol. Tanggul ini sudah diperbaiki tapi kenyataannya jebol karena sungainya tidak dinormalisasi, karena dangkal,” tegas Elita.
Di samping itu kenapa terjadi banjir terus di Pantura, karena pola hidup masyarakat di daerah Pantura tidak paham dengan kebersihan. Sungai dijadikan tempat sampah. Dari mulai pembalut wanita sampai dengan kasur, dibuang ke sungai. Di atas bantaran-bantaran sungai juga, dibangun rumah-rumah.
Eniyati, warga terdampak banjir Subang Utara
“Itu yang menghambat aliran sungai. Bukan hanya bendungan jebol tapi karena dangkalnya air sungai. Air membludak keluar. Cegah dulu seperti pada kondisi Covid-19, protokol kesehatan dilakukan terlebih dahulu, masyarakat sudah terbiasa,” katanya.
“Kami mohon maaf kepada warga Kabupaten Subang (yang terkena bencana) belum semua tersentuh oleh Golkar. Kami tidak pernah menyalurkan bantuan ke posko resmi. Bantuan diberikan langsung oleh kami ke daerah terisolir. Karena mereka sedikit mendapat bantuan, belum tercover oleh bantuan. Setiap tahun bantuan seperti ini diberikan oleh Golkar,” kata Elita.
Rumidi, salah satu warga Dusun Galian, Desa Patimban, yang menjadi korban musibah banjir merasa terbantu dengan bantuan yang diberikan oleh partai Golkar.
“Saya sangat berterima kasih atas sumbangsihnya dari Pa Djoko, Bu Elita dan Partai Golkar, bantuannya kami terima dengan baik,” kata Rumidi.
Menurut keterangannya, saat kejadian air masuk ke rumahnya, setinggi lutut orang dewasa.
Ia berharap kepada pihak terkait dan pemerintah, ada solusi terhadap banjir tahunan yang melanda Pantura. Agar tidak terus-menerus menderita seperti sekarang.
Senada dengan Rumidi, Eniyati sangat terbantu dengan bantuan yang diberikan oleh Djoko Roespinoedji, Elita dan Golkar.
“Terimakasih sudah ngasih bantuan kepada warga disini. Mohon diperhatikan, agar tiap tahun tidak seperti ini,” katanya.
Sementara itu Warga yang merupakan tokoh masyarakat di daerah Patimban mengatakan, apa yang diberikan Djoko merupakan hal sangat dibutuhkan masyarakat yang terdampak banjir. Ia menilai, Djoko merupakan pribadi yang diperlukan oleh masyarakat dan cocok untuk menjadi wakil rakyat.
Dirinya meminta kepada pihak terkait agar memperbaiki akses jalan, sehingga perekonomian di daerah tersebut menjadi berkembang dan maju. Begitu juga saat banjir memudahkan akses untuk penyaluran bantuan. [SR]***