majalahsora.com, Kota Bandung – Kampus ternama Universitas Widyatama berhasil menjadi juara umum ajang Widyatama International Academic Competitions & Exhibitions (Wi-can) tahun 2020. Dihelat dari tanggal 10-11 Desember 2020, secara daring (dalam jaringan).
Universitas Widyatama keluar sebagai juara umum setelah berhasil menyabet 5 medali emas, 5 perak dan 3 perunggu. Juara kedua diraih oleh Universitas Padjadjaran dengan memperoleh 1 medali emas dan 1 perak. Sedangkan juara ketiga diraih oleh STBA JIA Bekasi dengan memperoleh 2 medali perak dan 1 perunggu.
Ajang tersebut menggelar sekitar 21 mata lomba dan pameran produk inovasi termasuk lomba untuk jenjang SMA, SMK dan MA.
Diikuti oleh 19 perguruan tinggi mancanegara dari Malaysia, Kamboja, Myanmar, Timor Leste, Jerman dan Taiwan. Sedangkan dari dalam negeri ada sekitar 60 perguruan tinggi dari Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Untuk jumlah peserta ada sekitar 292 peserta.
Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG., DIP., Ketua Yayasan Widyatama bangga atas capaian kampus yang berada di Jalan Cikutra no 204-A. Terlebih bisa menjadi juara umum pada ajang internasional.
Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG., DIP., Ketua Yayasan Widyatama
“Alhamdulillah Universitas Widyatama menjadi juara umum. Kegiatannya juga berjalan sukses dan lancar. Sebagai Ketua Yayasan sangat mengapresiasi kegiatan Wi-can, karena ini merupakan bagian dari rangkaian pembelajaran bagi para mahasiswa dan siswa sekolah menengah,” kata Djoko di ruang rapatnya, Jum’at (11/12/2020) sore.
“Karena pada ajang itu mencakup mengenai inovasi dan kreativitas. Menunjukkan bahwa tingkat intelektualitas teori kecerdasan mahasiswa sangat diperhitungkan,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia memaparkan bahwa ajang internasional Wi-can, memberikan suatu inspirasi, inovasi yang kedepannya bisa menjadi model yang bisa dikembangkan. Di samping itu kelak menjadi bagian dari kemajuan teknologi khususnya perguruan tinggi di Indonesia.
Djoko berharap kegiatan Wi-can bisa terus berlangsung serta dimanfaatkan bagi kepentingan riset, mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Saat ditanya ke depan Universitas Widyatama akan menjadi kampus riset ternama, dirinya membeberkan bahwa Yayasan Widyatama dalam hal ini menaungi Universitas Widyatama, memiliki komitmen tinggi untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat peningkatan akademik.
Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si., Rektor Universitas Widyatama saat menutup ajang Wi-can tahun 2020, di GSG Universitas Widyatama Jalan Cikutra no 204-A Kota Bandung
“Kami mendorong seluruh unsur pimpinan di Universitas Widyatama dari Rektor beserta jajarannya dekan dan wakil dekan untuk selalu terus berkiprah, dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Baik itu dari sisi riset, pembelajaran maupun pengabdian kepada masyarakat,” terang Djoko.
“Dan tentunya saya yakin suatu kemajuan akan membawa Universitas Widyatama ke posisi yang lebih baik. Itu sudah bisa dibuktikan dengan pemeringkatan dalam 2 tahun terakhir ini Widyatama selalu menduduki posisi yang baik (ranking ke-95 tahun 2019 dan ranking ke-57, tahun 2020, perguruan tinggi terbaik se-Indonesia versi Kemendikbud),” imbuhnya.
Djoko juga menjelaskan di tahun ini pihaknya sedang melaksanakan akreditasi intitusi perguruan tinggi, berharap hasilnya baik dan memuaskan bagi semua serta menjadi kepercayaan masyarakat.
“Dalam dunia pendidikan di mana orangtua bisa menitipkan putra-putrinya di Universitas Widyatama untuk mendapat ilmu yang mumpuni termasuk lulus dengan baik dan tepat waktu. Di samping itu lulusan Widyatama berguna bagi masyarakat,” pungkas Djoko.
Pada waktu yang sama Prof. Dr. H Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si., menjelaskan bahwa Universitas Widyatama sekarang sudah menjadi smart kampus. Sebelum ada pandemi COVID-19, sudah 40% menggunakan sistem server yang mengcover perkuliahan secara online.
“Setelah dilakukan kewajiban menggunakan perkuliahan dengan sistem daring mahasiswa dan dosen kami sudah terbiasa,” aku Prof. Obi, sapaan karib Rektor Universitas Widyatama.
Lebih lanjut ia memaparkan dengan penyelenggaraan ajang Wi-can secara daring ini menunjukkan kepada dunia, bahwa pihaknya mampu melaksanakan kegiatan dengan skala internasional, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Kami juga bisa membuktikan membuat sebuah momentum, dimana momentum ini sangat dibutuhkan oleh perguruan tinggi yang ada, dalam kerangka pengisian, pemeringkatan perguruan tinggi pada tahun akademik 2020-2021, yang akan diumumkan bulan Agustus 2021,” bebernya.
Menurutnya dengan adanya kegiatan ini maka, setidaknya ada poin yang bisa dimasukkan kepada semua perguruan tinggi yang mengikuti ajang Wi-can.
Makanya menurut Prof. Obi tidak sedikit yang menjadi peserta Wi-can, karena ketika masa pandemi momentum seperti ajang itu, agak sulit dilaksanakan. Namun Universitas Widyatama bisa menyelenggarakannya dengan baik.
Dr. Muh. Rozahi Istambul, M.Kom., S.T., Ketua Pelaksana Wi-can, tahun 2020, (duduk paling depan, kanan)
“Untuk Wi-can tahun depan, insya Alloh akan dibuka oleh Gubernur Jawa Barat. Pesertanya juga saya targetkan 50 perguruan tinggi dari seluruh dunia bisa turut serta,” harapnya.
Sedangkan Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama UTama, yang menjadi Direktur/Pengarah kegiatan Wi-can, mengatakan penyelenggaraan ajang tersebut membuktikan, bahwa Universitas Widyatama mampu menarik perhatian banyak perguruan tinggi di dalam maupun mancanegara.
“Mereka para peserta mempercayai kapasitas Universitas Widyatama, mereka tahu perlombaan yang kami helat memiliki mutu tinggi,” katanya.
Pihaknya juga merasa bangga atas dukungan dari LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten termasuk Yayasan Widyatama yang telah memberikan dukungan penuh terhadap ajang Wi-can.
Dr. Muh. Rozahi Istambul, Ketua Pelaksana Wi-can, menambahkan bahwa kegiatan Wi-can tahun 2020 pesertanya sangat jauh dibanding tahun lalu.
“Sebagai gambaran umum saja, tahun lalu hanya sekitar 100-an peserta. Perguruan tinggi dari mancanegara hanya satu yang turut serta yaitu dari Malaysia,” kata Rozahi.
“Sedangkan tahun ini perlombaannya diperbanyak begitu juga pesertanya semakin bertambah, ada sekitar 292 peserta. Hampir tiga kali lipat. Modelnya juga berbeda, melalui video converence karena sedang pandemi. Namun jumlah peserta justru membludak” katanya.
Pihaknya juga sangat bangga, karena kini ajang yang baru genap dua tahun diadakan sudah mulai dilirik dan punya nama.
“Akan diperbaiki kekurangannya di masa yang akan datang,” katanya.
Rozahi juga menjelaskan pada ajang pameran ada hal menarik. Para peserta memasukan video produknya ke YouTube. Setelah itu mereka memeparkan langsung kepada juri termasuk ada tanya jawab.
“Nilainya ini sangat kompetitif karena jurinya bukan dari Indonesia tapi dari mancanegara, dua orang. Peserta kegiatan pameran ada sekitar 33 perguruan tinggi yang mengikutinya. Alhamdulillah Universitas Widyatama menjadi juara kedua pada ajang pameran,” pungkasnya. [SR]***