majalahsora.com, Kota Bandung – Setiap sekolah memiliki tanggungjawab dan program unggulan untuk membangun mutu pendidikan dan lulusannya, seperti di SMP Muhammadiyah 5 Kota Bandung.
Dalam upaya menghasilkan generasi yang bertanggung jawab, SMP Muhammadiyah 5 Kota Bandung telah menerapkan program inovatif yang diadopsi dari kebijakan Pemerintah Kota Bandung dan pengalaman dari negara lain, yaitu Jepang.
Kepala SMP Muhammadiyah 5 Kota Bandung, Rima Suryadi, M.Pd., menjelaskan bahwa fokus program saat ini mayoritas tertuju pada kebersihan lingkungan. “Kami melanjutkan program yang telah ada untuk tahun 2025 ini, yang pertama adalah Sekolah Ekonomi Sirkular. Kami sudah menjalin kerja sama dengan UGM (Universitas Gajah Mada) dalam program ini. Beberapa bulan yang lalu, Alhamdulillah, saya diundang oleh Hiroshima University, Jepang, selama 9 hari bersama 15 kepala sekolah dari seluruh Indonesia, untuk mempresentasikan konsep ekonomi sirkular di Indonesia,” ucap Rima dengan penuh antusias di Jalan Sariwates No 6, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Selasa (14/1/2025).
Disdik Kota Bandung: SMP Muhammadiyah 5 Kota Bandung, Jalan Sariwates No 6, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani
Rima memaksimalkan program ekonomi sirkular melalui dua kegiatan utama, yaitu Kang Pisman dan Buruan Sae. Kang Pisman, yang merupakan singkatan dari “kurangi, pisahkan, dan manfaatkan sampah,” adalah program yang telah berjalan cukup lama di Kota Bandung, dengan fokus pada pengolahan sampah, khususnya sampah plastik. Sementara itu, Buruan Sae merupakan kegiatan penanaman tanaman yang dapat dimanfaatkan, seperti kangkung, daun bawang, terong, cabe, dan cabe rawit. Kegiatan ini melibatkan guru, siswa, serta karyawan sekolah, dengan Sae sendiri yang merupakan singkatan dari sehat, alami, dan efisien.
Dalam pelaksanaan Buruan Sae, Rima berkolaborasi dengan DKPP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) Kota Bandung untuk memastikan bahwa program ini, meskipun ditujukan untuk masyarakat luas, dapat dilaksanakan di lingkungan sekolah sebagai bentuk pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa. DKPP Kota Bandung pun memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.
Terkait kebersihan lingkungan, Rima juga mengambil langkah yang cukup berani dengan memutuskan untuk tidak mempekerjakan office boy di tahun ajaran 2023/2024. Keputusan ini bertepatan dengan masa pensiun para office boy yang bekerja di sekolah, sehingga tidak ada pemutusan hubungan kerja yang merugikan. Rima menerapkan pembiasaan untuk kegiatan kebersihan, bukan semata-mata sebagai program, sehingga diharapkan ketika masa jabatannya sebagai Kepala Sekolah berakhir, kebiasaan tersebut tetap berlanjut. Menurutnya, kebersihan bukanlah aktivitas yang hanya dilakukan sesekali, tetapi suatu tanggung jawab yang harus dijaga hingga siswa memiliki keluarga sendiri dan menjadi bagian dari masyarakat.
Berbagai penghargaan yang diraih SMP Muhammadiyah 5 Kota Bandung dan Rima Suryadi, M.Pd
Inspirasi untuk pembiasaan ini ia dapatkan ketika berada di Jepang, khususnya saat berkunjung ke Mitsujo Elementary School, di mana siswa usia SD secara rutin membersihkan lingkungan tanpa perlu diinstruksikan. Rima merasa bahwa siswa SMP seharusnya juga dapat melakukan hal yang sama.
“Budaya pembiasaan ini saya adaptasi seperti yang saya rasakan saat ke Hiroshima University, Jepang. Jadi di sekolah kami tidak ada office boy. Kebersihan sekolah adalah tanggung jawab seluruh warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, karyawan hingga siswa. Kita bersama-sama membersihkan sampah. Jika di sana bisa, kenapa di sini tidak?” ungkap Rima dengan semangat.
Selama satu semester pada tahun 2024, hasilnya menunjukkan bahwa kebersihan lingkungan sekolah tetap terjaga dengan baik, aman, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah tanpa adanya office boy. Rima juga menekankan pentingnya aspek akidah dalam pembiasaan ini, bahwa sebagai umat Muslim, kebersihan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan, terutama sebelum melaksanakan ibadah yang memerlukan kondisi bersih dan suci dari najis. Ia menanamkan jargon “Kebersihan Adalah Sebagian Dari Iman” kepada seluruh warga sekolah.
Sarana prasarana SMP Muhammadiyah 5 Kota Bandung terus ditingkatkan salah satunya memanfaatkan bantuan program RMP dari Pemkot Bandung
“Jika kita beriman, minimal diri kita harus bersih terlebih dahulu. Setelah itu, baru kita memperhatikan lingkungan di sekitar. Ketika diri kita sudah bersih, otomatis saat melihat lingkungan yang kotor, muncul rasa ingin bersih-bersih. Para siswa sering kali bertanya kapan akan mengadakan kegiatan bersih-bersih,” jelas Rima.
Rima juga mengingatkan kepada siswa bahwa untuk menjaga kebersihan lingkungan, tidak perlu menunggu waktu untuk melakukan kegiatan bersih-bersih secara bersama-sama. Ia mendorong mereka untuk langsung membersihkan sampah saat melihatnya.
Ke depannya, Rima berencana membuka Kelas Science (Sains) pada tahun ajaran baru 2024/2025, seiring dengan beberapa siswa yang telah meraih prestasi di perlombaan Green Match Indonesia hingga tingkat internasional.
Tas yang dibagikan kepada siswa RMP dari program RMP
“Pembinaannya akan diintensifkan. Jika sebelumnya hanya dimasukkan dalam kegiatan ekstra kurikuler, kini kami ingin memaksimalkan potensi siswa yang berminat di bidang sains dari awal,” tambah Rima.
Pembelajaran sains ini akan dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar (KBM) umum selesai, selama dua jam setiap sore. Rima juga akan mengadakan kelas olahraga dan seni sebagai pendamping kelas sains, bertujuan untuk mendampingi prestasi siswa agar lebih berkembang.
Dengan program-program ini, Rima berharap SMP Muhammadiyah 5 Bandung dapat terus maju dan sukses, serta dapat menghantarkan siswa menjadi generasi yang sholeh dan sholehah sesuai harapan orang tua, serta sukses di masa depan mereka. [SR]***