majalahsora.com, Kota Bandung – Di tengah tantangan ekonomi, tidak sedikit masyarakat yang berasal dari latar belakang ekonomi lemah berusaha menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah swasta.
Mereka memiliki harapan untuk menimba ilmu, memperoleh pengetahuan, dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, sejumlah tantangan terutama biaya sering kali menjadi kendala.
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa anak-anak tersebut tidak putus sekolah dan mendapatkan layanan pendidikan berkualitas. Dalam upaya ini, Pemkot Bandung meluncurkan program bantuan bagi siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) untuk warga yang bersekolah di SMP swasta di Kota Bandung, termasuk SMP Al Falah.
Manfaat dari bantuan ini sangat dirasakan oleh siswa sekolah ini. Kepala SMP Al Falah, Dr. H. A. Suganda, S.Ag., M.Pd., mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemkot Bandung yang konsisten menyalurkan bantuan tersebut.
“Terima kasih kepada pemerintah dan Dinas Pendidikan Kota Bandung yang telah mencairkan RMP. Sosialisasi tentang RMP juga sudah dilaksanakan sebulan lalu. Setelah mendapatkan arahan sesuai juknis, kami segera melaksanakan kegiatan untuk menjelaskan kepada orangtua mengenai bantuan yang mereka terima,” kata Suganda, di ruang kerjanya Jalan Cisitu Baru No 52, Dago, Kota Bandung, Jum’at (20/12/2024).
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada majalahsora.com yang selalu bekerja sama dengan SMP Al Falah dalam hal publikasi.
Kehadiran majalahsora.com, dikatakan Suganda memberikan informasi tentang berbagai kemajuan SMP Al Falah, baik dalam penerimaan bantuan maupun pengembangan pendidikan lainnya, termasuk keberhasilan SMP Al Falah yang tidak kekurangan siswa.
Berdasarkan keterangan Suganda, bantuan RMP telah diterima oleh SMP Al Falah, dan distribusi bantuan tersebut dijadwalkan pada tanggal 21 Desember 2024. Pihaknya akan mengundang seluruh orangtua siswa, termasuk mereka yang mendapatkan bantuan, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Bantuan program RMP ini diberikan kepada 334 siswa kelas VIII dan IX. Untuk siswa kelas VII, Suganda menyatakan bahwa permohonan baru saja diajukan dan diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2025.
Jenis bantuan ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu bantuan personal dan operasional. Bantuan personal akan disalurkan kepada orangtua siswa dalam bentuk seragam putih-biru, seragam pramuka, baju batik, sepatu, tas, kaos kaki, buku tulis, pulpen, dan tumbler.
“Tidak ada yang berbeda dengan tahun sebelumnya, hanya nominalnya saja yang berubah,” tambah Suganda.
Sementara itu, bantuan operasional akan dialokasikan untuk melengkapi sarana pendukung kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), seperti penyediaan 20 unit laptop. Selain itu, dana juga diperuntukkan untuk renovasi prasarana, seperti perbaikan ruang kelas, kursi, meja belajar, dan lainnya.
Suganda pun berharap agar bantuan seperti RMP tidak terlambat dalam penyalurannya. Ia mengingatkan bahwa keterlambatan ini bisa mengakibatkan pihak sekolah harus menggunakan dana talangan untuk renovasi dan keperluan lainnya, bahkan harus meminjam ke yayasan.
“Kami terkadang kewalahan dalam pengelolaan dana,” tandasnya. [SR]***